Salmon

2.4K 187 5
                                    

sesampai di kamar, Rony langsung membaringkan tubuhnya ke kasur tanpa basa basi, bahkan kacamata yang ia pakai saat itu tak dilepas.

"Lo gak mandi dulu Ron, biasanya lo yang paling repot kalau gue gak mandi habis dari luar" tanya laki laki yang saat itu sedang melepas kaus kakinya.

"capek, gak sempet" kata Rony singkat dengan posisi terlentang

"lo cemburu ama gue" celetuk Paul  diiringi dengan tawanya

Rony yang saat itu sedang menenangkan fikirannya justru tersentak kaget dengan apa yang dikatakan Paul barusan, ia bingung apakah Paul tahu kalau Rony menyimpan perasaan kepada Nabila

"apaansih Ul, gue cemburu ke siapa coba" tanya Rony kesal

"ya siapa tahu lo cemburu, karna hari ini gue lebih banyak waktu ama Nabila dibandingin punya waktu main ama lu" kata Paul menuju kamar mandi, tapi masih sempat mempuk puk pundak Rony

"ih najiss" teriak Rony sambil melempar Paul bantal leher yang dipakainya. Itu belum cukup menenangkan Rony. entah itu memang gurauan Paul atau sebenarnya itu sindiran, tapi apapun itu Rony akan mencoba membuat Paul untuk percaya bahwa Rony tidak ada niat merebut Nabila, hanya saja dia butuh waktu untuk membunuh perasaannya terhadap Nabila.

"Tumben lu inget mandi?" kata Rony yang melihat sahabatnya itu keluar dari kamar mandi dengan posisi rambut basah dan masih pakai handuk (yakin deh pasti kalian langsung ngebayangin Paul handukan kan)

"kan sekarang udah ada yang ngingetin" kata Paul tersenyum tipis sambil membuka koper

"siapa tuh Ul?" kata Rony penasaran

"Nabila Taqiyyah" kata Paul dengan semangat 

"yee... giliran Nabila yang bilang lo nurut, selama ini gue nyuruh mandi gak lo jabanin, bucin emang lu, belum juga pacar" kata Rony berniat untuk memancing Paul jujur

"siapa bilang gue gak pacaran, udah kali" kata Paul masih sibuk mencari outfit yang ia ingin pakai

"ohh gitu" kata Rony pelan. "bener ternyata mereka udah jadiaan" batin Rony

Paul dengan outfit yang sangat keren, stelan hitam hitam dengan kalung kesayangannya tak lupa pakai parfum andalannya. penampilan perfect Paul yang dari tadi mondar mandir didepan cermin menimbulkan pertanyaan baru dari Rony

"mau kemana lu, wangi bener" pertanyaan Rony seperti istri yang posesif terhadap suaminya 

"gak kemana mana" kata Paul yang masih merapikan rambutnya

"terus rapi amat mau ngapain Ul" tanya Rony heran

"mau vc ama Nabila" jawab Paul dengan santai. Mata Rony langsung terbelalak memelototi Paul. ia tak habis fikir kenapa temannya sampai sebucin ini.

"astaga Pol, emang Nabila bakal cium wangi lo? terus liat outfit lo dari ujung kaki sampai ujung rambut?"

"gini ya Powl, lo cuma pake boxer terus pake baju kaos itu udah cukup, kan gak mungkin Nabila mau liat lo sampe kebawah bawahnya. VC itu maksimal setengah badan doang keliatan Ul"

"alay banget, kek gak pernah vc an aja lo" lanjut Rony sambil menepuk jidatnya

"Diamm Roonyy" kata Paul sambil meraih handphon  nya.

sembari menunggu panggilannya dijawab oleh Nabila, Paul merapikan kembali raputnya sampai ia dapat model yang ia inginkan. 

"pusing gue Ul" kata Rony melihat Paul 

Akhirnya Nabila menjawab vc dari Paul. Tanpa mengucapkan apa apa, Paul hanya tersenyum menatap layar hp yang sedang ia pegang. mencari posisi aman menyetarakan posisi hp dengan wajahnya dari depan.

NYOMAN : Semua Sudah TerstrukturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang