Cinta dan Sahabat

2.7K 159 2
                                    

Didunia ini tidak ada yang kebetulan, semuanya sudah terstruktur seperti yang dikatakan Nyoman Paul Fernando Aro.

"Kucinta padamu nmun kau milik sahabatku , dilema hatiku andai kubisa berkata sejujurnya"

Kita tidak tahu apa yang dirasakan seorang sahabat ketika ia jatuh cinta kepada kekasih sahabatnya sendiri. Dilema, sakit hati dan rasa bersalah bercampur aduk disaat yang bersamaan. Sulit untuk mendeskripsikan nya.

Rony menutup telpon tanpa aba aba karena bingung harus bersikap bagaimana ketika melihat kedekatan Paul dan Nabila.

Rony tertunduk sejenak di kamar, menyadari perasaan yang sebenarnya ia rasakan. Bukan perasaan kakak ke adiknya, bukan perasaan seorang teman ataupun sahabat, tapi perasaan cinta yng timbul. Semua senyum, tingkah manja dan manis nabila seketika selalu muncul dipikirannya. Bersamaan dengan munculnya wajah Paul sosok sahabat baik yang sudah lama mencintai dan memendam rasa ke Nabila.

"Gak, jangan Ron, kontrol perasaan lo, inget ada Paul" kata Rony dalam hati.

Rony teringat kata Paul

Kadang kita perlu berbicara ke diri sendiri, untuk membangun semangat dan kepercayaan diri

Hal itu yang dipraktekkan oleh Rony "Oke Ron tarik nafas, hembuskan..hari ini kita gass, apapun yang terjadi" kata Rony sambil bercermin, merapikan lengan kemeja yang dipakainya.

Rony berangkat ke rumah sakit sekaligus membawa sedikit rasa sakit yang coba ia sembunyikan. Hari ini dia harus kelihatan seperti biasanya didepan Paul dan Nabila. Tampak dari jauh kamar Nabila sudah terlihat, Rony menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya pelan.

Toktok Rony mengetuk pintu kmar Nabila, sudah nampak ada Paul dan Nabila yang sedang asik bercanda.

"Akhirnya lo datang Ron" tegur Paul

"Macet tadi, biasaa" jawab Rony santai

Nabila senyum ke arah Rony. "Senyum itu lagi" kata Rony dalam hati membalas senyum Nabila

Merasa sedikit canggung, Rony memulai pembicaraan dengan Nabila "gimana Bil, udah agak baikan?" Tanya Rony lembut

"Alhamdulillah kak, udah mendingan"

"Siapa dulu dong obatnya" celetuk Paul

Nabila memukul Paul dengan bantal.

"Ul udah mandi belum, gue kan tadi bilang, sebelum gue sampe lo udah mandi, gue nunggu lagi kan" Rony sambil mengendus bau Paul

"Belum" Paul dengan singkat

Rony mendorong Paul memaksanya masuk kamar mandi "mau gue temenin masuk atau mau gue mandiin seklian"

"Ih ogaah, nih gue masuk..baju gue mana?"

"Ini ni" Rony melempar baju Ke arah Paul

sementara Paul mandi, Rony dan Nabila sedikit canggung. Nabila belum terlalu akrab dengan Rony dan keadaan membuat mereka harus berduaan. Sedangkan Rony sibuk menata perasaan amburadul yang ia rasakan.

"Kak Rony, nanti idollife nya jam berapa" Mulai nabila, sedikit membuat Rony kaget

"Oh jam 10 pagi ini Nab" kata Rony sedikit gagap

"Sorry nih kak, harus ganggu waktunya, soalnya kalau gak panggil kak Rony, Powl gak mau balik"

"Kamu sama Paul udah.."

Nabila memotong apa yang dikatakan Rony "gak kak, eheeh gak kok" Nabila sedikit gugup

Seorang Rony peka dengan apa yng sebenarnya dirasakan oleh Nabila. Nabila sudah luluh dengan semua effort yang diberikan oleh Paul.

NYOMAN : Semua Sudah TerstrukturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang