27

12.8K 1.3K 36
                                    

Selamat membaca!!!!

Tandai typo?

Part 27;  I want a truth

“Tuan besar, saya sudah menerima laporan dari Gilian.”

Narka, orang yang di panggil barusan memutar arah kursi kerjanya kembali menghadap meja, sepasang netra Emerald itu menatap dingin pada asistennya.

“Apa dia sudah menemukannya?”

Asisten Narka mengangguk, “Di Villa Cento keluarga Asleiano, keluarga kecil itu menyimpannya di sana.”

Narka mengetuk meja kerjanya dengan tempo perlahan, bibirnya menyunggingkan senyuman miring, “Jadi, sekarang kita hanya perlu kuncinya.”

“Iya, tuan.” lelaki itu kembali berkata,“Namun, Gillian tidak berhasil menemukan kunci itu dia sudah mencarinya di mana-mana bahkan di tempat kejadian 10 tahun lalu dia masih tidak menemukan apapun. Apa kita perlu bertindak secara terpisah untuk mendapatkan kunci itu?”

“Tidak....” Narka menyeringai, “Biarkan si tua kepala keluarga Britta yang mencarinya.”

“Seperti yang anda perintahkan,” Caleb, asisten Narka baru saja akan keluar jika suara  pria paruh baya itu tak menghentikannya.

“Ada apa dengan Rayta? Kenapa Sabrina terus menerus meneleponku dan menyuruh mendisiplinkan Rayta, Caleb.”tanya Narka dengan nada dingin.

Caleb berbalik lelaki itu menunduk dalam tak berani melihat wajah Narka, ia lalu menjawab,“Pada hari tetua keluarga Grady datang ke butik mendiang nyonya Isabel. Nona Rayta menampar wajah nona Alma.”

“Ternyata hanya sebuah pertengkaran kecil,” Narka mendegkus, namun untuk saat ini Narka tidak bisa membiarkan Rayta bertindak macam-macam pada wanita itu,“Biasanya dia tidak akan mencari ribut dengan adik Isabel, mengapa sekarang dia berani bertindak agresif? Apa anak itu ingin di hukum lagi.” ucapannya geram.

“Caleb, panggil Rayta ke ruang kerjaku sekarang.”

Mendengar perintah tuannya Caleb semakin menunduk dalam,“Sore ini nona Rayta tidak ada di kediaman, nona sedang pergi keluar tuan.”

Narka mengernyit, “Kemana?”

“Sa- saya tidak tahu.”

“Cari dia dan katakan pada Edwin untuk saat ini jangan biarkan Rayta berkeliaran sesuka hatinya,”mendengar perintah Narka, Caleb kemudian mengangguk dan berjalan pergi dari tempat itu.

Tatapan mata Narka beralih pada bingkai foto seorang wanita bersurai pirang, Narka  mengusap lembut foto wanita itu sambil bergumam,“Karena gadis itu masih berguna untuk keluarga ini... dia tidak boleh mati.”

🪐🪐🪐🪐

“Falcon apa yang membuatmu datang ke tempat ini?” mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Rayta, Falcon tak langsung membalas lelaki itu malah melempar pertanyaan random pada Rayta.

“Kau tidak takut Rayta?”

Di rasa tidak akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan Rayta menjawab, “Takut pada hal apa?”

Falcon tiba-tiba saja merapatkan tubuhnya pada Rayta seraya berbisik serak,“Hantu.”ia kembali berkata,“10 tahun yang lalu di tempati ini terjadi pembunuhan.”

Rayta mendegkus,“Aku lebih takut pada sikap manusia yang suka berubah-ubah daripada hantu.”jawab Rayta malas kemudian ia  berjalan menaiki undakan tangga.

Mendengar jawaban gadis pembangkangan yang bahkan selalu bisa membalikkan perkataannya membuat  Falcon menyeringai.

“Rayta, apa kau ingin tahu siapa orang yang mati di rumah ini?”

Nyasar Di Novel BL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang