Elizabeth melangkahkan kaki nya memasuki kediaman The Walton, tempat dimana ibunya tinggal sekarang Bersama kedua orang tuanya yang tentu saja secara otomatis mereka adalah kakek dan Nenek Elizabeth.
Elizabeth terus melangkah sambil membawa buket bunga di tangannya. Zayn yang melangkah disamping nya bisa melihat betapa bersemangatnya gadis itu karena akan bertemu ibunya.
Melihat gadis ini bersemangat membuat Zayn Mengingat kejadian di mall sebelum mereka tiba di Kediaman The Walton. Gadis ini membeli banyak sekali hadiah hadiah mahal untuk ibu nya dan keponakannya, siapa Namanya? Sean? Ya itu kalau tidak salah ...
jika di hitung mungkin uang yang di habiskan Elizabeth bisa dibelikan 2 Mansion dan 1 mobil Porsche keluaran terbaru. Gadis itu benar benar boros, Zayn masih tak habis fikir.
Elizabeth tersenyum Ketika Kepala Maid menyambut kedatangannya. "Selamat siang Bibi Becky." Sapa Elizabeth Lembut.
"Nona Elizabeth,--
"Ah ... dia Zayn, Pengawal ku yang dikirimkan Ibu." Ucap Elizabeth memberitahu Ketika Becky hanya melihat Zayn dengan wajah bingung.
"Kalau begitu ... Nona Elizabeth dan Tuan Zayn Silahkan masuk." Becky mempersilahkan Elizabeth dan Zayn Masuk.
"Terimakasih." Ucap Elizabeth. "Dimana Ibu?" Lanjutnya bertanya membuat Becky Menoleh menatap Elizabeth.
"Nyonya Edith diatas. Beliau tengah tidur siang." Ucap Becky Memberitahu.
Elizabeth tersenyum tipis mengerti maksud ucapan Becky. Ibunya jelas menolak bertemu dengannya namun becky tidak memberitahunya secara jelas.
"Hhm ... kalau begitu sambil menunggu ibu bangun saya akan menemui Sean dan Sally. Dimana Mereka?" tanya Elizabeth tak menyerah untuk bertemu ibunya dan akhirnya memutuskan untuk Bertemu si dua bersaudara.
"Tuan Sean dan Nona Sally sedang di perpustakaan, apa saya perlu memanggil—
"Tidak, tidak perlu." Potong Elizabeth, "Aku yang akan menghampiri mereka." Lanjutnya.
"Ah iya, aku hampir lupa," Elizabeth menghentikan Langkahnya, kemudian ia meraih Tas Belanjaan yang sebelumnya dibawa oleh Zayn dan memberikannya Pada Becky. Meski kebingungan dan sedikit kesulitan membawa nya Becky tetap menerima Tas tas belanjaan itu dengan tenang. "Ini ..." Becky kesulitan menemukan kalimat yang pas untuk ditanyakan pada anak majikannya itu.
"Ini adalah hadiah untuk ibuku." Ucap Elizabeth. "Simpan dengan baik dan berikan pada ibuku setelah ibu bangun. Aku akan Bersama Sally dan Sean sampai Ibu ku bangun." Ucap nya yang setelah mengatakan itu langsung melenggang pergi menuju Perpustakaan.
*************
Elizabeth mengetuk pintu sebanyak 3 kali sebelum akhirnya ia menarik Knop Pintu kedalam, membuka itu itu dan melangkah masuk. Elizabeth kira setelah masuk perpustakaan bisa langsung menemukn 2 saudara itu dengan mudah namun ternyata masih harus mencarinya karena perpustakaan itu begitu luas.
Elizabeth menghela nafas. "Sean? Sally?" Elizabeth memanggil mereka. "Sean? Sally—
Semburan Pelukan yang melilit Lutut nya membuatnya sulit bergerak, Ia segera menunduk kearah bawah. Menemukan anak perempuan dengan rambut hitam legam dan mata biru memeluk melingkarkan lengan kecilnya di lututnya. "Kakak Elie!!!" Sapa anak perempuan itu ceria.
Elizabeth tersenyum. "Oh?! Sally! Tuan Putri ku tumbuh semakin tinggi dan cantik sekarang." Ucap Elizabeth seraya meraih lengan Sally lalu merunduk menyamai tingginya dengan Sally.
"Waw Kakak Elie Semakin cantik Juga." Ucap Sally dengan senyum ceria dan bibi gembul yang merona. Sungguh anak perempuan yang manik, lucu, dan cantik.
"Tentu saja. Kakak Elie kan merawat diri dengan sangat baik. Maka dari itu kamu juga harus merawat diri dengan baik contohnya seperti Hmm .. kamu harus makan yang banyak---
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Home
Любовные романыSemuanya bermula dari ibunya yang secara tiba tiba mengirimkan seorang Pria Bernama Zayn sebagai Bodyguard untuk Elizabeth. Elizabeth tidak mempermasalahkan hal itu karena menganggap itu merupakan bentuk kepedulian ibunya terhadap dirinya. Pada aw...