9

13 3 0
                                    


Elizabeth sedikit mendongak, ia menatap pintu besar dihadapannya sambil menggigit bibirnya. Tubuhnya tiba tiba menegang begitu saja, keringat dingin mulai bercucuran. Lengan nya membawa bunga sedikit gemetar.

"Apa kita pulang—

"Tidak." Sela Elizabeth dengan cepat. "aku hanya terlalu bersemangat." Ucap nya.

Apa gadis itu yakin? Pikir Zayn.

Elizabeth mulai mengangguk tangan Kirinya, ia mengetuk pintu lalu mulai membuka pintu dan melangkah masuk kedalam ruangan. sebelum ia benar benar masuk kedalam ia menyuruh Zayn untuk tidak ikut masuk dan diam diluar ruangan Bersama Becky.

Akhirnya Pintu tertutup, menyisakan Becky Bersama Zayn yang berdiri di depan kamar. Kedua nya sama sekali tak berbicara. Membuat keheningan diantara mereka.

"Tuan Zayn," Panggil Becky akhirnya, membuat Zayn menoleh tanpa bersuara dan hanya menatap Wanita paruh baya itu.

"aku tidak tahu apa ini sopan atau tidak. Aku tidak tahu apa yang Nyonya Edith rencanakan dengan mengirimmu pada Nona ... tapi saya mohon jangan lukai Nona ... dia sudah terluka terlalu banyak sampai sampai Nona s---

"Apa maksud Anda?" Zayn menyela dengan nada datar.

"Saya menemani nyonya sejak beliau kecil, beliau dibutakan oleh pria brengsek itu hingga membuatnya seperti ini dan membenci putrinya ... beliau berbuat sejauh ini karena pria itu kalau saja dia tidak muncul."

"Itu bukan urusan saya." Ucap Zayn tidak peduli.

"Saya mendengar percakapan anda dengan Nyonya di rumah sakit, meskipun saya tidak melihat wajah anda sebelumnya tapi itu adalah anda dengan mendengar suara anda. Saya sangat yakin itu adalah anda kan yang berbicara dengan nyonya dirumah sakit?"

Zayn menatap Becky tajam, ah sial ada saksi mata tak terduga. Harus kah dia singkirkan?

Zayn Menghadap kearah becky, pemuda itu melangkah mendekati becky. Namun belum sempat ia mengatakan apapun Elizabeth tiba tiba Muncul dari balik pintu dengan tubuhnya.

Kalau ketahanan tubuh nya lemah mungkin mereka sudah terjatuh tersungkur kelantai.

"Nona Elizabeth apa yang terjadi?!" Tanya Becky Kaget, Wanita paruh baya itu segera menolong Elizabeth untuk bangkit namun karena tubuh Elizabeth masih sedikit lemah dan tamparan dari ibunya itu membuatnya kepalanya sangat pusing hingga tidak kuat berdiri sendiri.

"Ibu didalam terluka." Ucap Elizabeth membuat Becky berlari masuk kedalam kamar.

"Nona anda---" Zayn membantu Elizabeth berdiri dengan memegangi kedua bahunya namun ia sedikit tersentak Ketika menyadari betapa mungil dan ringannya badan elizabeth. hidung gadis ini juga mengeluarkan darah, pipinya sedikit memar.

Sebenarnya apa yang terjadi didalam? Pikir Zayn

10 Menit sebelum Elizabeth tersungkur dari kamar Edith, Edit memasuki kamar ibunya. Mata gadis itu mengedar keseluruh penjuru ruangan. ia tersenyum kecil. Ah jadi ini kamar ibunya Ketika masih mudah yaa ... ibunya suka merah muda?

Elizabeth menemukan sosok punggung Wanita paruh baya yang ia rindukan. Wanita paruh baya itu terduduk di Sofa yang menghadap ke jendela kaca besar yang menampakan pemandangan yang indah.

"Ibu?" Panggil Elizabeth sambil menatap Punggung sang ibu yang menghadap kearah jendela kaca besar.

"Aku kemari karena ingin melihat ibu, aku juga sangat merindukan ibu. Kita sudah lama tidak bertemu kan—

"Menjijikan." Ucap Edith dengan nada sinis. Wanita paruh baya itu menoleh, menatap Elizabeth jijik. "Kenapa Kau kemari?!" tanya nya marah.

Elizabeth berusaha membuka mulutnya ingin bersuara namun entah kenapa mulutnya terasa begitu kaku begitu saja.

Take Me HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang