06

195 18 0
                                    

Hara baru saja selesai membersihkan rumah, ia benar-benar tidak diampuni oleh ibunya. Berakhir ia kelelahan dan tak berdaya seperti sekarang, Hara hanya bisa tiduran di kasur nya dengan keringat yang membasahi pelipis nya.

Ia bahkan tidak dibiarkan untuk makan, ia padahal sangat lapar. Perut nya berkali-kali minta diisi dan membuat Hara kesal, namun apa dayanya. Ia telah membuat ibu nya marah, ia tidak mungkin diampuni.

"Sudah jam setengah delapan, kenapa ayah belum juga pulang? " gumam Hara, walaupun ia lelah. Ia masih ingat Ayah nya, biasanya sore hari Ayah nya sudah pulang.

Drrrtttt~~

Ponsel Hara berbunyi, ia pun mengambil ponsel nya untuk mengangkat panggilan telpon itu.

"𝘗𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯," 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘚𝘢𝘵𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘭𝘱𝘰𝘯

Hara dibuat bingung dengan apa yang Satya katakan, namun ia tetap keluar kekamar nya dan menuju pintu depan. Tidak ada apa-apa, namun karena Hara masih bingung dan ingin tahu. Ia memutuskan untuk ke depan dan membuka gerbang itu, di depan gerbang ada paper bag berwarna coklat.

Panggilan telepon memang masih berlangsung, namun Hara tak bertanya sedikit pun kepada Satya.

Hara mengambil paper bag itu ke dalam, ia segera kekamar nya. Seperti nya ibu nya sedang di kamar nya, entah Ayah nya sudah pulang apa belum. Hara mengunci pintu kamar nya lalu meletakkan paper bag itu di atas meja, ia masih bingung dengan isi didalam nya.

"Makanan? " gumam Hara bertanya-tanya, didalam paper bag itu berisi makanan dan minuman.

"Satya, ini makanan dan minuman dari kamu? " tanya Hara

"𝘐𝘺𝘢, 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘺𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘴𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪. 𝘒𝘢𝘴𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘵 𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘰𝘴𝘰𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮, 𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘺𝘢. " 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘚𝘢𝘵𝘺𝘢

Katakan bahwa Satya adalah orang terpeka didunia, bahkan Hara terheran-heran dengan apa yang dilakukan Satya pada nya.

"Terima kasih untuk sekali lagi, " Hara bingung harus bicara apa sekarang, sejujurnya ia masih terkejut dengan ini.

"𝘔𝘢𝘶 𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯?" 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘚𝘢𝘵𝘺𝘢

"T-ttidak usah, kamu tidak perlu repot-repot seperti itu. Ini sudah malam, kamu pasti mengantuk. " tolak Hara, ia malu ketika makan diliatin.

Terdengar suara tawa dari sebrang, siapa lagi jika bukan Satya yang tertawa.

"𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪 𝘺𝘢. 𝘑𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘮𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪, "

"Baiklah, " jawab Hara

Kedua nya beralih melakukan panggilan video, Hara meletakkan ponsel nya bersandar pada vas bunga di meja itu. Menyorot pada diri nya yang sedang menikmati makanan dan minuman itu, sejujurnya ia sangat lapar.

Di layar sana terlihat Satya sedang berbaring di ranjang nya, layar nya memang hanya menampilkan wajah tampan Satya yang tengah berbaring sambil menatapnya.

I want to be yours forever ||ENHYPEN SUNGHOON HEESEUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang