Ini sudah berganti hari, Satya baru saja pergi mengantar Hara ke sekolah. Sejujurnya itu sudah menjadi kebiasaan nya sebelum pria paruh baya itu melarang Satya untuk bertemu dengan Hara.
"Senyum-senyum terus, pak? Kenapa nihh? Jangan-jangan ada acara ya jadi kita semua pulang cepet." tanya seorang pemuda yang duduk di bangku itu
"Apasih? Tidak ada ya namamu pulang cepet hari ini, guru-guru tidak memberitahu apapun ke aku." ucap Satya
"Terus kenapa senyum-senyum sendiri gitu?"
"Lagi senang saja, kenapa sih Yuda kau banyak tanya? Kalau mau pulang cepet lebih baik tidak usah berangkat saja."
"Kenapa marah? Aku hanya bercanda. Oh ya kira-kira pak ketua OSIS ini mau ngenalin temen nya tidak ya, udah janji-janji mulu ke kita." ucap Yuda dan diangguki beberapa teman yang duduk tak jauh dari Satya
"Iya ini, waktu itu kan belum di bolehin jadi aku masih ragu." ucap Satya lalu menyodorkan handphone nya didepan anak-anak
"Sulit dipercaya, bening banget dahh?temen mu pasti orang kaya banget." ucap Okta
"Kalian seperti tidak pernah melihat orang ganteng saja, kalian kan juga orang kaya. Merasa buluk disamping dia? Kalau aku sih tidak." cibir Satya
Mereka bertiga langsung menatap sinis ke arah Satya, mereka merasa diremehkan oleh si ketua OSIS yang menyebalkan ini.
"Udah berapa lama kau kenal bocah bening ini?" tanya Dani
"E-ee berapa ya, kalau tidak salah 11 bulan deh. Iya 11 bulan, jangan coba-coba kalian deketin dia." ucap Satya
"Heleh posesif amat, kagak ya. Kita mah baik, tidak suka menikung-nikung."kata Yuda
" Btw nama nya siapa?"tanya Okta
"Hara, lucu kan namanya. Dia baik, lucu, gemesin dan yang penting pengertian." jawab Satya
"Dasar gila,kami cuma bertanya namanya saja kenapa di beritahu semua nya?" Okta jika sudah bersabda seperti itu tanda nya ia sudah lelah
"Ya kalian bertanya aku jawab," ucap Satya
"Oke! Berarti nanti pas ujian kita tanya , kau pasti menjawab nya kan."ucap Dani penuh rasa senang
"Enak saja, minta ditimpuk."
Ketiga nya tertawa melihat Satya kesal seperti itu, mereka suka ketika melihat ketua OSIS mereka kesal.
-
"Hai, bagaimana sekolah hari ini?" tanya Satya kepada Hara yang terlihat sedang mengecek sesuatu di tas nya
"Seperti biasanya, membosankan." jawab Hara dan Satya dibuat terkekeh oleh jawaban pemuda dihadapan nya itu
"Lebih membosankannya sekolah atau jalan bersama ku?" tanya Satya
"Kamu memberikan pilihan yang bodoh, tentu saja sekolah. Jalan bersama mu itu tidak sama sekali membosankan, bagiku itu seru. "
KAMU SEDANG MEMBACA
I want to be yours forever ||ENHYPEN SUNGHOON HEESEUNG
Short StorySeorang pemuda SMA yang hidup dalam tekanan kedua orang tua nya, berani mencoba untuk melawan dan menemukan kebahagiaan. Namun semua itu membuat nya merasa gila, karena ia merasa semua nya hanya halusinasi nya saja. Bagaimana dengan kelanjutan ceri...