"Ya tuhan, kuatkan iman hamba mu ini. Jangan jebak hamba mu yang alim dan lugu ini melakukan dosa."
Kai menahan nafas dengan tangan menyentuh dada. Menahan debaran jantungnya yang bertalu-talu tak beraturan. Terjebak dikamar remang-remang bersama wanita super duper cantik dan seksi, sementara dirinya dalam keadaan hanya memakai handuk, sungguh sangat menguji nyali, keimanan, serta kestabilan akal sehat dan pikiran.
Kai segera mengalihkan pandangan dengan menelisik keseluruhan kamar. Sampai akhirnya melihat sebuah telepon di atas nakas. Bergegas kai mendekati telepon itu dan menghubungi ibu kost dimana dia akan tinggal. Sambil menunggu panggilan itu terhubung, kai mendudukkan tubuhnya di tepian ranjang. Pada dering keempat, sambungan itu pun terhubung.
"Assalamualaikum, dengan bu asih?"
"Walaikumsalam, iya ini bu asih. Maaf, dengan siapa?"
"Oh, saya kaindra bu. Yang kemarin menelepon dan akan tinggal di kost-an ibu. Maaf mengganggu subuh-subuh begini. Ibu sudah salat kan? Saya tak mengganggu kan?"
"Oh, nak kaindra yang mau ngekos di rumah ibu, ya?"
"Iya, Bu."
"Ibu nungguin kamu dari kemarin loh, kirain gak jadi ngekos. Gimana, sudah tiba?"
"Maaf, bu. Sebenarnya saya sudah tiba semalem, tapi kena sedikit musibah. Jadi sepertinya saya terlambat karena harus mengurusnya dulu."
"Innalillah, tapi kamu baik-baik saja kan?"
"Alhamdullilah, saya baik-baik saja. Saya jadi kok kost ditempat ibu. Mohon jangan diberikan pada orang lain yah, bu?"
"Iya, kamu tenang saja. Ibu gak akan kasih ke orang lain. Kamu selesaikan dulu urusanmu sampai selesai."
"Baik, baik, bu. Terima kasih atas pengertiannya. Assalamualaikum."
"Walaikumsalam." balasnya
Diletakkan nya gagang telepon kembali seraya menghela nafas lega. Melepaskan kacamata, meletakan nya di atas nakas dan mengusap wajah dengan kedua tangan. Satu beban pikirannya sudah hilang. Kini kai tinggal memikirkan cara bagaimana bisa pergi dari kamar itu secepatnya.
Baru akan bangkit berdiri, tangan mulus dengan kuku panjang yang dicat berwarna merah terang sudah melingkari pinggangnya dari belakang, disusul sesuatu yang merasa hangat dan empuk menempel rapat di punggungnya yang polos tanpa sehelai benang. Sontak membuat tubuh kai menegang kaku.
Perlahan kai menolehkan kepala, dan langsung terkesiap dengan mata yang membulat sempurna saat daging yang begitu lembut tiba-tiba menempel pada bibirnya. Menciuminya dengan sangat mendesak. Aroma amis serta sisa-sisa alkohol ikut menjalar merayapi keseluruhan bibirnya, tapi bukan hal itu yang saat ini menjadi fokusnya.
Jantung kai berdetak kencang, bahkan rasanya nyaris melompat keluar dari dalam rongga dada. Itu merupakan ciuman pertama seumur hidupnya, dan yang menciumnya adalah seorang wanita yang sangat cantik yang bahkan tidak pernah terbayangkan dalam hidup nya.
Belum sempat kai bereaksi atas ciuman itu, ia sudah ditarik berbaring ditengah ranjang. Dengan gerakan yang sangat cepat tanpa disadari kai. Wanita itu sudah duduk di atas perutnya.
"Astagfirullah, nona! Apa yang anda lakukan?" teriak kai dengan suara serak dan tubuh yang gemetaran hebat.
"Katakan apa kekuranganku? Aku lebih cantik darinya, karirku bagus, aku punya segalanya. Aku wanita yang sempurna! Tapi kenapa kamu masih tega berselingkuh dariku? Kenapa? Kenapa?" wanita itu berteriak dan memukuli dada kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahi Dengan CEO Cantik
HumorKaindra Alfareza pemuda polos sederhana berpenampilan culun yang sialnya harus bersinggungan nasib dengan Aretha Chalondra CEO cantik berhati dingin tempatnya bekerja. Karena suatu insiden dan kesalahpahamam, membuatnya terus terlibat masalah dengan...