OPS-----2

830 76 5
                                    

   Jam menunjukkan pukul 7 malam jisoo dan lisa baru saja sampai dirumah mereka jalan beriringan dan segera masuk ke dalam rumah. Saat melewati ruang keluarga ia melihat adik adik nya berkumpul sambil menonton tv terlihat ruka duduk di sofa sambil memainkan hp nya haram yang berbaring di paha pharita, chiquita yang mabar dengan ahyeon serta rora dan asa yang sedang serius menonton drama di tv.

"Lagi pada ngumpul nih kalian udah makan malam belum?" tanya jisoo mereka pun menoleh ke arah jisoo dan lisa yang menenteng kantong makanan yang berisi ayam goreng dan pizza yang disambut tatapan berbinar adik adiknya.

Lisa yang melihat ekspresi adik adiknya itu merasa gemas dan membawa makanan itu ke arah meja makan. selesai menata makanannya ia pun memanggil adik adiknya untuk segera makan. Mendengar sedikit keributan jennie pun turun dan melihat adik adik dan kakaknya siap makan.

"wah tumben kakak beli pizza sama ayam goreng biasanya kan kakak paling anti beli makanan diluar gini" tanya jennie polos sambil mengambil sepotong pizza yang disambut lirikan tajam dari adik adiknya.

Jisoo yang melihat itu pun terkekeh dan menggelengkan kepalanya
"sekali kali nggak papa takutnya kalian bosen sama masakan rumahan kakak juga lagi cape males masak ya udah beli aja" jawab jisoo

Suasana makan malam terasa hangat candaan candaan yang dilontarkan adik adiknya membuat meja makan terasa ramai.

"Tuhan kuharap kehangatan ini akan selalu kurasakan aku sangat menyayangi semua saudaraku" batin rora namun sayang sepertinya tuhan belum mengabulkan keinginannya kehangatan itu tak berlangsung lama ketika terdengar suara bel rora bergegas membukakan pintu namun sayang bukan sapaan yang ada ia disambut bentakan dari tamu yang datang kerumahnya.

Mendengar keributan mereka menghentikan makan dan bergegas menuju pintu utama mereka pun melihat nenek dari pihak ayah mereka datang dan sang nenek terlihat akan menampar rora.

Jisoo bergegas menghentikan neneknya dan langsung memeluk rora yang sudah menangis, sedangkan adik adiknya yang lain tampak terdiam melihat apa yang baru saja terjadi hingga mereka tak sadar nenek mereka sudah masuk ke dalam rumah.

"Jisoo kenapa kamu masih saja melindungi dan membelanya? Dia tak berhak atas kasih sayang kalian dia hanyalah pembawa sial yang bisa membuat kalian semua celaka" ujar sang nenek.

Lisa yang mendengar makian pada adiknya itu menatap datar sang nenek "aku tak akan memaafkan siapapun yang mencoba menyakiti adik adikku tak peduli nenek atau siapa mereka yang mencoba menyakiti adikku tak akan kubiarkan begitu saja" ujar lisa dengan tatapan datar yang mampu sedikit mengintimidasi sang nenek yang langsung terdiam.

Lisa pun segera membawa rora ke kamarnya dan terus menenangkannya karena ia tau mental sang adik pasti terguncang mendengar kata makian yang dilontarkan nenek mereka.

"Tak sepantasnya kau bicara seperti itu pada adikku dia juga cucumu jika kau lupa jika kau membencinya cukup jauhi dia jangan keluarkan kata kata yang bisa menghancurkan mental nya aku sangat kecewa padamu halmeoni" terang jisoo sambil melangkahkan kakinya ke kamar rora.

"lihat dua kakak kalian mereka mulai berani berbicara tidak sopan pada nenek hanya untuk membela anak sialan itu aku tak habis pikir dengan pikiran kedua anak itu" gerutu sang nenek.

"Kupikir aku akan melakukan hal yang sama dengan kedua saudaraku kau sudah keterlaluan aku juga kecewa padamu halmeoni" ujar chaeyoung lalu melangkah pergi diikuti adik adiknya yang lain menyisakan jennie,ruka dan asa yang masih terdiam di tempat mereka.

"Ada apa dengan mereka itu? Kenapa mereka juga ikut membela anak sialan itu? Sejak kapan chaeyoung memihak anak itu? apa otak mereka sudah dicuci atau bagaimana? sungguh aku semakin muak padanya. oh ya sayang sayang ku ayo kita masuk nenek ingin segera beristirahat ayo nak" ajak sang nenek sambil merangkul ketiga cucunya untuk memasuki rumah.

OUR POOR SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang