OPS-----3

779 61 9
                                    

     Chaeyoung mengemudikan mobil dengan sangat cepat ia pun ikut panik saat melihat rora terus mengeluarkan darah dari hidungnya sementara di mobil jennie mereka terus berdoa berharap tak terjadi hal serius pada rora meskipun mereka bilang membenci rora tak dapat dipungkiri mereka ikut cemas ketika melihat keadaan rora yang seperti tadi.

Sesampainya di rumah sakit lisa segera meminta perawat membawakan blankar untuk adiknya itu ia pun segera menangani rora dan mencoba menghentikan darah yang terus keluar dari hidung adiknya itu.

Mereka semua menunggu di depan pintu ugd dengan sangat gelisah sembari menantikan lisa keluar dari ruang perawatan. Jisoo terlihat melamun sembari menatapi darah rora yang masih ada di tangannya pharita yang peka pun berinisiatif mengelap tangan kakaknya itu dengan tisu basah yang ia bawa dari mobil tadi. "Tenanglah kak jisoo rora pasti akan baik baik saja tak akan ada yang terjadi padanya semoga mimisan itu hanyalah efek dari demamnya" ujar pharita sambil memeluk jisoo mencoba menenangkan kakaknya itu.

"Kau tak tau apa yang terjadi pada adik kita itu aku takut, sangat sangat takut jika penyakit itu masih ada di tubuhnya" batin jisoo seraya mempererat pelukannya pada pharita.

Chaeyoung haram dan chiquita dikejutkan dengan kedatangan jennie,ruka dan asa di hadapan mereka sedangkan jisoo dan pharita belum menyadari kedatangan mereka bertiga karena mereka duduk di kursi dekat ruangan dimana rora ditangani.

"Ada apa kalian kemari? Bukankah kalian membenci rora? lebih baik kalian pulang dan temani saja nenek di rumah aku tak ada tenaga untuk berdebat dengan kalian" ujar chaeyoung. Mendengar keributan jisoo dan pharita yang melihat jennie ruka dan asa hanya melirik mereka sekilas. Tak lama pintu ugd terbuka terlihat lisa keluar dengan wajah lega dan tersenyum.

"syukurlah rora tak apa dia baik baik saja mimisan itu hanya efek dari demam dan dia yang terlalu banyak fikiran sekarang dia masih tidur setelah tadi disuntik besok dia sudah bisa pulang. sekarang lebih baik kalian pulang biar aku dan perawat disini yang menjaga rora besok kalian masih harus sekolah dan chiquita kakak titip surat dokter rora padamu ya ". Ujar lisa sambil menyerahkan surat dokter milik rora.

"Aku akan tetap disini menemani rora kebetulan besok jadwalku sedang kosong kalian pulang saja bersama kak jisoo ya" ujar chaeyoung pada adik adiknya

"dan untuk kak jennie ruka dan asa kalian juga harus pulang besok kalian ada jadwal jadi biarkan aku yang disini dan untuk kak jisoo aku tak menerima bantahan kakak harus pulang besok baru kembali kesini lagi" tegas chaeyoung yang langsung menarik tangan lisa ke ruang perawatan rora. Mendengar usiran dari chaeyoung membuat mereka tertohok dan karena tak ingin memperpanjang masalah mereka pun segera pulang karena mereka sudah sangat lelah dengan apa yang terjadi hari ini.

Keesokan harinya rora terbangun dan mendapati chaeyoung tertidur sambil duduk di samping ranjangnya ia pun mencoba mengingat apa yang terjadi namun nihil ia tak bisa mengingat apapun.

"Shhhhh arghhh kepalaku....." ringis rora yang membuat chaeyoung langsung terbangun.

"Kamu kenapa? apa yang sakit? Kakak panggilin dokter bentar ya tahan sebentar oke?" ujar chaeyoung. Namun saat akan beranjak rora memegang tangannya dan menggeleng "aku nggak papa kok kak chaeng cuman tadi agak pusing dikit oh ya kak memangnya aku kenapa bisa sampe dirawat gini? Perasaan kemarin aku gapapa deh pas kita makan malem" tanya rora yang membuat chaeyoung tertegun.

"Kamu nggak inget kejadian kemarin ra? Kamu kan......." belum selesai chaeyoung bertanya datanglah lisa dan dua orang perawat untuk mengecek keadaan rora.

OUR POOR SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang