「Mengerti vs Dimengerti?」
Jaehyuk terduduk di rooftop sekarang. Menikmati semilir angin dengan pandangan kosong tanpa memikirkan pelajaran jam pertama yang sedang terlaksana di dalam. Bahkan ada sedikit niatan untuk full bolos sekolah untuk hari ini.
Bohong jika Jaehyuk tidak merasa kesal dengan ucapan Mashiho tadi pagi kepadanya. Ia kesal dan merasa sedikit tidak terima akan hal itu. Karena ia juga berfikir Mashiho juga memiliki fikiran egois. Mashiho tidak pernah memikirkan apa alasannya mengatakan semua itu kepada Junghwan.
Ia hanya benci. Jaehyuk selalu benci ketika harus kembali sadar dan teringat bahwa mamanya yang telah tiada dan tidak akan pernah kembali lagi pada mereka. Mashiho tidak pernah mengerti bagaimana ia berusaha melupakan kalimat itu setiap harinya. Ingin sekali menolak kenyataan bahwa itu semua benar.
Dan apa yang membuatnya kesal adalah, ketika melihat Junghwan yang seakan tidak bisa merasakan hal itu. Dengan mudahnya adiknya itu memanggil seorang wanita baru dengan panggilan 'mama'
Semudah itu?
Dan setiap kali Junghwan melakukan hal itu, alasan Jaehyuk kembali teringat.
Kepala Jaehyuk tertunduk. Disaat saat seperti ini, Jaehyuk ingin mendengar kembali suara lembut yang berasal dari mamanya. Tepukan tangan yang terasa begitu menenangkan segala hal yang membuatnnya tidak nyaman.
"Kalau gue beda, lo sendiri gimana Mashiho?" ucapnya lirih.
Jaehyuk selalu bertanya tanya. Apakah para saudaranya tau kalau ia selalu melakukan hal seperti ini ketika sedang kacau? Menyendiri dengan memeluk lutut.
Tapi lupakan saja. Jaehyuk yakin meskipun mereka tahu, mereka juga akan diam saja. Mereka tidak pernah ingin mengerti bagaimana keadaan hati kecilnya. Mereka hanya tahu kalau Jaehyuk adalah seseorang yang pandai mengumpat. Mengumpati segala hal yang tidak ia sukai.
Hanya itu, yang bisa ia mengerti sekarang.
"Kak Jae?!"
Jaehyuk mengangkat kepalanya, melihat kearah Doyoung yang berjalan mendekat kearahnya dengan sebuah paperbag.
"Doy? Kok lo disini sih? Siapa yang nyuruh coba? Ngapain segala ikut ikutan bolos hah?"
Jaehyuk menggeram. Bagaimanapun, ia tidak ingin para adik adiknya melakukan hal buruk seperti dirinya.
"Nah itu juga. Lo habis jatoh apa gimana, Ck!"
Doyoung meringis. "Nggak disengaja juga kok."
"Nama lo nanti jelek, monyet! Dibilangin juga."
"Iya-iya Kak.."
Jaehyuk mendengus dan sedikit bergeser memberikan tempat untuk Doyoung duduk.
"Kak Asa mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Treasure Mom || [Hiatus]
FanfictionJisoo hanya perlu menunggu waktu, Dimana kedua belas putranya mau menerima ia sebagai sosok ibu dalam hidup mereka. Dan disaat waktu itu tiba, bahkan dunia juga menjamin, bahwa dirinya akan menjadi seorang wanita yang paling berbahagia. [Kim jisoo...