「?」
Hyunsuk menengok ke belakang. Melihat tatapan bertanya dari neneknya itu.
"Enggak ada, Oma. itu tadi debunya kemana mana jadinya kelilipan dikit." sontak Hyunsuk segera mengusap air matanya, lalu menunjukkan senyum tipis.
"Shiho-ya! Segera masuk ya, segera makan." Mashiho yang mendengar itu mengangguk dan mengacungkan jempolnya.
Hyunsuk memutuskan mengikuti neneknya kedalam. Mengarahkan tubuhnya duduk disamping neneknya itu, lalu merebahkan tubuhnya dan menaruh kepalanya di paha sang nenek.
Mata Hyunsuk memejam nyaman, menikmati setiap sentuhan yang diberikan neneknya. Nyaman, sangat nyaman. Neneknya itu hanya tersenyum simpul melihatnya.
"Gimana kuliah kamu? Semua lancar kan?" Hyunsuk mengangguk samar.
"Iya, Oma. Semua baik baik aja. Kata guru les, nilai Hyunsuk juga makin baik." jawabnya dengan mata yang masih terpejam.
"Kamu ikut les?"
"Iya, bimbel biasa. Nggak papa kan, nggak ada salahnya kan?"
Neneknya itu menggeleng. "Nggak, nggak salah. Siapa yang bilang? Pesan Oma kamu jangan sampai capek karena terlalu sibuk. Pikirin juga apa yang kamu pengenin. Mengerti?"
"Nggak ada yang Hyunsuk pengenin lagi." lirihnya. Kekehan kecil keluar dari mulut neneknya, cucunya satu ini bisa saja berbohong.
"Benarkah?" Hyunsuk kembali mengangguk. Sedikit lebih tegas.
"Lihat mama sama ayah lagi, nggak pengen?"
Hyunsuk diam cukup lama. Tapi setelahnya kembali menjawab dengan nada sedikit ketus, mungkin? "Itu juga nggak bakalan mungkin kan?"
"Tapi itu namanya kamu masih pengen, Hunsuk-ah.."
Hyunsuk sedikit berdecih, "nggak!" tegasnya kembali membuat neneknya itu tertawa.
Lelaki itu menggeleng lagi. "Nggak. Hyunsuk nggak mau terus berharap sama hal itu. Hyunsuk nggak mau terus dihantui sama hal yang nggak mungkin. Nggak, nggak mau." lirihnya. Elusan lembut kembali terasa di pipinya.
"Nggak, sayang. Dengerin Oma, nggak ada salahnya kamu punya keinginan buat hal itu. Nggak salah.. Tapi, kamu harus punya kendali sama keinginan itu. Kamu yang ngendaliin, bukan mereka yang kendaliin kamu. Mengerti? Jangan biarin hal itu nyiksa kamu sampai kamu nggak mau punya keinginan. Itu juga nggak baik.."
Hyusuk diam mencerna segala hal yang ia dengar. "Hyunsuk capek, Oma. Hyunsuk lelah sama apa yang Hyunsuk lakuin sekarang. Hyunsuk udah capek sama hidup Hyunsuk sendiri!"
Puk!
Sebuah tepukan Hyunsuk dapat di bibirnya. "Bilang apa kamu hm? Mama sama Ayah buat kamu ada di dunia ini bukan buat lihat kamu kayak gini. Mereka pengen liat kamu bahagia.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Treasure Mom || [Hiatus]
FanficJisoo hanya perlu menunggu waktu, Dimana kedua belas putranya mau menerima ia sebagai sosok ibu dalam hidup mereka. Dan disaat waktu itu tiba, bahkan dunia juga menjamin, bahwa dirinya akan menjadi seorang wanita yang paling berbahagia. [Kim jisoo...