Prolog and the cast

2.1K 127 3
                                    

.

.

.

「Dear Treasure Mom」

Pagi hari telah tiba agaknya. Mengingat mata yang terpejam itu telah kembali terbuka sejak tadi dan datangnya suara sedikit ricuh dari arah dapur. Kim jisoo, oh tidak! Lee jisoo adalah namanya sekarang.

Ibu tiri dari kedua belas putra itu memasak dengan penuh senyuman. Ia merasa sangat exited karena setelah beberapa minggu akhirnya ia kembali memasak sarapan untuk para putranya yang akan kembali bersekolah hari ini.

Rambut di ikat dan celemek yang senantiasa menempel di tubuhnya adalah style nya. Tangan cantik yang ikut menambah bumbu bumbu penyedap rasa ke makanan yang dimasaknya di atas kompor. Setelah lebih dari empat puluh menitan ia memasak, akhirnya semua itu selesai. Jisoo menarik nafas panjang melihat semua masakannya yang sudah berjejer rapi di atas meja makan.

Seperkian detik kemudian jisoo melihat Haruto yang datang dan langsung duduk di tempatnya. Jisoo tersenyum menatap lamat lelaki itu sebentar sebelum bertanya

"Apa saudara Haruto yang lain sudah bangun? Jeongwoo juga? "

Haruto menggeleng pertanda tidak tahu. Jisoo akhirnya memilih untuk segera menghampiri kamar para putranya sebelum seruan haruto sedikit membuatnya terpaku.

"Berhenti manggil gue pakai nama. Telinga gue gatel."

Jisoo mengangguk mengiyakan lalu kembali melanjutkan jalannya. Yang pertama adalah kamar si sulung yang harus mengikuti orientasi mahasiswa baru setelah ini. Jisoo mengetuk pintu kemudian berseru memanggil namanya.

"Hyunsuk-ah? Apa kamu sudah bangun? Mama selesai membuat sarapan. Cepat turun kalau sudah selesai oke." tidak ada jawaban sama sekali.

Jisoo tetap tersenyum karena sudah terbiasa dengan tabiat anak sulungnya itu. Mungkin bisa dibilang, hyunsuk adalah anak yang jarang sekali berbicara kepadanya. Jisoo sama sekali tidak merasa khawatir. Karena ia tau, prinsip hyunsuk sekarang adalah, ia harus segera mendapat pendidikan untuk secepatnya mengambil alih perusahan dari tangan ibu tirinya. Haha.

Tok! Tok! Tok!

"Jihoon Junkyu yoshi? Bisakah kalian menjawab jika sudah bangun? Hari ini sekolah sayang!" panggil jisoo mengetuk sedikit keras mengingat ketiga lelaki inilah yang memang sangat sulit dibangunkan dari pada saudara saudaranya yang lain.

Tidak kunjung mendapat jawaban, jisoo memilih untuk membuka sedikit pintu dan melihat kamar yang ternyata sudah terang akibat jendela yang sudah terbuka. Jisoo sempat berkontak mata dengan yoshi yang memang kasurnya adalah yang pertama terlihat dari sudut pintu. Namun lelaki itu langsung melanjutkan kegiatan mengikat tali sepatunya tanpa berekspresi.

"Mama!"

Jisoo menutup pintu dan tersenyum lebar ketika melihat junghwan yang berlari kearahnya dengan seragam yang sudah rapi. Pemuda kelas tiga SMP itu memeluk jisoo sebentar dan mendaratkan bibirnya ke pipi jisoo.

"Lee junghwan!"

Junghwan hanya tertawa kemudian berlari menuju bawah karena merasa perutnya sudah benar benar lapar. Jisoo menggeleng menatap kepergian junghwan disusul mashiho yang berada di belakang.

Melihat mashiho yang lewat, jisoo pun hendak bertanya. Namun sudah lebih dulu dipotong oleh lelaki itu. "Asahi dan jaehyuk belum bangun." ucapnya dingin tanpa melihat kearah jisoo sedikitpun.

Jisoo mengangguk faham kemudian segera berlari karena seharusnya asahi dan jaehyuk sudah siap agar tidak terlambat. Tanpa mengetuk, jisoo membuka pintu dan melihat asahi yang duduk di tepi ranjang namun berbeda dengan jaehyuk yang masih betah dibawah selimutnya.

Dear Treasure Mom || [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang