Seminggu berlalu sejak terbakarnya sebuah kafe di Jakarta Pusat yang menewaskan tujuh orang, serta puluhan lain yang mengalami luka berat. Berbagai teori konspirasi mewarnai trending Youtube. Media televisi pun berulang kali menayangkan berita tersebut dan para pejabat terkait tak henti berlalu-lalang menjadi narasumber.
Penyebab kejadian sampai kini belum diketahui. Begitupun tentang para pengunjung yang semula terjebak di area belakang, tiba-tiba saja muncul berlarian dari dalam.
Banyak saksi kejadian yang tidak ingat dengan jelas tentang apa yang terjadi kala itu. Semua terjadi begitu cepat di tengah gemuruh kepanikan. Gata sendiri mulai berasumsi liar bahwa ini semua ada hubungannya dengan Nara. Jelas-jelas api yang terbelah itu tidak masuk akal!
Gata mengingat dengan jelas bagaimana ketika mereka menyelamatkan diri, tangannya diraih oleh orang-orang yang cukup ramai di seberang jalan. Menjauhi bangunan yang terbakar hingga perlahan terdengar sirine pemadam kebakaran.
Gata, Javan dan Riella terduduk lemas di antara kerumunan warga. Spontan dirinya tersadar untuk mencari di mana Nara dan kedua temannya. Sampai ia dapati perempuan itu dipapah dalam keadaan tidak sadarkan diri, kemudian berlalu begitu saja tak nampak lagi di pandangan matanya.
🔥🔥
"Lu harus kenalin ke gue! Harus! Kudu! Mesti!" Turki menatap tajam pada Gata yang nyaris tanpa ekspresi.
Gata baru saja menceritakan tentang Nara. Perempuan yang diyakininya memiliki sebuah kemampuan khusus.
Sekali lagi, di umurnya yang tanggung (tua tidak, muda juga sudah lewat), hal-hal seperti ini bahkan tidak lagi begitu mengejutkan. Ia hanya dipenuhi kemelut rasa penasaran.
Oh, iya. Turki adalah anak Bekasi yang pernah satu tempat kost dengan Gata di Jakarta. Ia adalah inisiator bisnis tempat Gata menginvestasikan modalnya. Nama aslinya ialah Budiman. Namun hampir tidak pernah terdengar lagi ada yang memanggilnya begitu sekarang, bahkan keluarganya.
Menurut sejarah, ketika SMP pernah ada suatu acara sekolah yang mengharuskan para siswa memakai baju adat daerah. Saat itu ia didandani pakaian tradisional Turki oleh Sang Ayah. Dia viral pada masanya. Semenjak itu ia dikenal sebagai Turki hingga dewasa.
"Eh? Hape lu banyak notif itu," Turki mengembalikan Gata dari khayalannya. Sembilan pesan di Instagram. Dari akun seorang perempuan yang pernah bertemu dengannya di Bogor. Perempuan yang kala itu mengikutinya di media sosial sekadar untuk bertukar referensi tempat joging.
"Diajak ketemuan, Ki!"
Turki melompat dari sofa di mana sejak tadi ia terlihat seperti mamalia besar yang terdampar. Ia selalu menyukai hal-hal seperti ini. Bahkan isi otaknya tidak jauh dari petualangan ala-ala agen rahasia dan manusia super. Kemampuannya sebagai penggiat fiksi dan teknologi dirasa akan dapat bermanfaat bagi masa depan nusa dan bangsa!
"Gue punya teori soal kemampuannya ini. Tapi akan gue beberkan setelah ketemu langsung!"
"Lu jangan aneh-aneh, ya. Dulu pernah bilang orang peyang jelmaan alien. Gue tabok lu."
"Eh, tapi itu ada teorinya, tau!"
Gata segera berlalu. Mereka pun segera mengikuti arahan yang ada di pesan tersebut.
👽👽
"Yakin mau ceritain soal ini ke dia?" Zee memajukan bibirnya dengan malas. "Cuma ada dua kemungkinan."
Nara menunggu kalimat lanjutan.
"Kemungkinan, Kemungkinan!"
"Ahelahh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Move It
Fiksi IlmiahGata adalah pria bujang tiga puluh tahun yang hanya ingin menikmati hidup usai redupnya karir dan percintaan. Namun pertemuan dengan Nara, si perempuan muda yang mengaku bisa sulap, membuatnya kembali harus menjalani gejolak kehidupan yang berbeda. ...
