★☆
Jingle minimarket terdengar berulang kali seperti biasanya. TVC pada layar di balik kasir menayangkan sang Brand Ambassador memegang produk-produk unggulan yang sedang diskon. Lalu-lalang pembeli membuat Nara celingukan mencari Zee.
"Di sini ternyata," ucap Nara, mendapati Zee sedang berjongkok di pojokan dekat rak sendal jepit.
"Buat ke pasar," sahut Zee sambil memilih beberapa sendal jepit dengan merk minimarket tersebut. "Yang pink lucu, tapi aneh. Navy oke kali, ya?"
Nara menatap Zee dengan malas. "Kamu kalo mau ke pasar yang dilihat, tuh, kebutuhannya mau beli apa, bukan pakai sendal warna apa."
"Kamu belajar seni lagi, deh."
"Banyakin ini! Kemaren lu ngopi bisa lima kali sehari!" tiba-tiba terdengar suara seorang pria berwajah seram, memaki pada pria seram lainnya, di depan lemari pendingin minuman. Nara teralihkan untuk memandang mereka berdua karena sejak tadi sangat berisik.
"Kayak suami istri lagi berantem. Mana belanjaan seabreg-abreg," bisik Zee, yang juga teralihkan fokus. Di tangan kirinya menggenggam sendal jepit warna biru navy.
"Kayak lagi belanja bulanan," pungkas Nara, kemudian berlalu ke arah tumpukan camilan. Dengan iseng ia menggunakan telekinesisnya untuk mengambil biskuit dari rak.
"Heh! Kalo ada yang liat gimana?!" Zee mengomeli Nara dengan suara pelan.
"Kan bukan maling. Lagian cctv-nya ketutupan kamu. Hehe."
"Makin ngelunjak."
Nara dan Zee menuju kasir untuk pembayaran. Kedua pria seram tadi tiba-tiba saja memotong antrian namun dibiarkan saja oleh mereka. Sebenarnya Zee sudah ingin memukul kepala kedua orang itu dengan sendal jepit.
Mereka perhatikan lagi barang belanjaan dua pria itu. Benar-benar seperti ingin pergi ke gunung untuk waktu yang lama. Mie instan, roti, baterai, minuman kaleng, kopi sachet, kornet, telur, snack, bahkan sikat gigi dan pembunuh serangga. Semuanya dalam jumlah banyak dengan total tiga kantung belanja ukuran besar.
"Ada info lagi soal calon istri temennya Gata?" Zee bertanya sambil mempersiapkan uang cash-nya.
"Kak Khaifa? Belum."
"Kaget juga ternyata yang dilihat Gresha kemaren ternyata kasus itu."
Salah satu dari pria seram tadi menoleh tajam ke arah mereka. Membuat Nara dan Zee mendadak terdiam.
"Ada lagi, Pak?" tanya petugas kasir, memecah keheningan. Kedua pria itu sontak menggelengkan kepala dan membayar dengan secepat kilat.
Nara perhatikan sekali lagi dua pria seram mencurigakan itu yang seketika telah berlalu menuju parkiran.
"Naracantik!"
Nara dan Zee setengah terbelalak melihat sosok yang berseru tersebut. Gre, youtuber tiga juta subrek. Tiba-tiba muncul dari balik meja kasir dengan senyum merekah.
"Kok bisa muncul dari situuu?!!" Nara masih tidak percaya.
"Hehe. Gue kebetulan lewat," ujar Gresha. Ia menepuk pundak kasir yang sedang menghitung belanjaan Nara dan Zee kemudian keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move It
FantascienzaGata adalah pria bujang tiga puluh tahun yang hanya ingin menikmati hidup usai redupnya karir dan percintaan. Namun pertemuan dengan Nara, si perempuan muda yang mengaku bisa sulap, membuatnya kembali harus menjalani gejolak kehidupan yang berbeda. ...
