chp.1

6K 353 13
                                    

Diingatkan kembali untuk temen-temen, fanfict ini bener-bener OOC, dan di mungkinkan sekali ada beberapa tokoh,mantra, ramuan dan tempat yang ngga ada di cerita yang seharusnya. Semoga temen-temen bisa menikmati :)

Chapter 1

Perang dunia berakhir, Lord voldemort sudah di musnahkan untuk selama-lamanya. Seluruh dunia berpesta ria merayakan keruntuhan Lord Voldemort, termasuk ketiga remaja yang jasanya akan selalu di kenang di seluruh peradaban sihir dunia. Bagaimana tidak ? mereka bertigalah yang akhirnya mampu mengalahkan voldemort. Ya... meskipun di medan perang tetap banyak yang membantu mereka tetap saja kunci keberhasilan ini ada di tangan mereka. Mereka mati-matian mencari kelemahan voldemort yaitu horcrux, menguras tenaga dan fikiran, mereka harus meninggalkan rumah yang nyaman dengan fasilitas yang lengkap dan harus berkelana berhari- hari bahkan berminggu-minggu, pindah dari hutan satu ke hutan lainnya untuk tinggal, makan dengan makanan seadanya dengan memanfaatkan flora dan fauna yang hidup di hutan dimana mereka tinggal. Hidup dengan perasaan yang tidak nyaman serta was-was karena takut tertangkap death eater dan dementor yang selalu menjadi atap tak langsung bagi mereka, dan yang lebih parah adalah untuk menjaga kekompakan mereka agar tidak goyah. Tetapi sekarang itu semua sudah menjadi kenangan, peperangan di menangkan oleh mereka, perang benar-benar berakhir ! dunia benar-benar aman saat ini untuk di tinggali dan mereka akan memulai hidup baru !

"akhirnya...." Hermione menghela nafasnya panjang-panjang terasa sangat lega. Senang rasanya ini semua sudah berakhir.

"iya, semua berakhir !" harry menambahkan dengan mantapnya, senyum lebar penuh kepuasan tersungging dari bibir tipisnya, rasanya sudah lama sekali harry tidak tersenyum tanpa beban seperti ini.

"kita akan kembali ke Hogwarts untuk belajar. Oh ! tunggu ! kita pasti sudah tertinggal banyak sekali pelajaran!" Hermione tiba-tiba saja histeris, bukan hal yang aneh memang melihat Hermione begini. Ternyata terjun ke dunia peperangan sama sekali tidak merubah prinsip hidupnya yaitu 'belajar keras sampai mati' banyak orang bahkan dirinya sendiri merasa bahwa topi seleksi salah menempatkan asrama bagi Hermione,seharusnya naluri belajarnya yang luar biasa berlebihan itu sudah bisa masuk kedalam kriteria asrama ravenclaw.

"bloody hell ! ayolah mione, disaat seperti ini kurang pas rasanya kalau kita harus memikirkan itu semua. Kita baru saja selesai perang, dan kita menang ! kita harus sediki bersantai bukannya memikirkan belajar. Lebih baik kita ikut merayakan pesta dengan yang lainnya" kata ron nyengir dan menampilkan sederetan gigi putihnya yang berjejer rapih. Mereka berjalan menuju great hall, pesta di adakan mendadak di Hogwarts karena memang disinilah perang berakhir. Peri-peri yang bekerja di dapur pastilah sangat sibuk hari ini.

"sebentar, aku akan ke toilet. Lebih baik kalian duluan saja" kata hermione.

"hm aku ikut, rasanya seisi perut pun ingin merayakan nya" kata harry yang tidak mengerti dengan perkataannya sendiri.

"oke, aku tunggu kalian di sana, kuharap tidak terlalu lama ya ! bye!"harry dan hermione melambaikan tangan kepada ron,ron berlari melewati puing-puing Hogwarts yang berserakan dan sesekali melompatinya,sayup-sayup harry dan Hermione mendengar lantunan nyanyian ron yang nadanya tidak karuan, sepertinya terdengar 'kami menang, voldi kalah ! voldi pergi mencari hidungnya !' ron langsung menghilang dari pandangan setelah melewati belokan pertama. Hermione dan harry bertatapan dan langsung meledak tawa mendengar lantunan aneh milik ron.

Harry memutar-mutarkan tongkat elder di sela-sela jemarinya. Hermione menatap sebentar ke tongkat itu

"hm ? ada apa mione ?" tanya harry menyadari tatapan Hermione.

"tongkat itu sudah banyak sekali merenggut nyawa manusia yang haus kekuasaan..."

Hermione mengambil tongkat itu dan tanpa basa basi lagi langsung saja di patahkan nya menjadi dua bagian. Harry sangat terkejut, Hermione mematahkan tongkat eldernya tanpa meminta izin dahulu padanya. Bagaimanpun juga dialah saat ini pemilik sang tongkat tak terkalahkan tersebut.

Harry Potter : Lost in 1943 [Tomione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang