(***)
"lepaskan !lepaskan aku !" riddle mendengar jelas suara seorang wanita yang berteriak-teriak, ia penasaran dan segera ke sumber suara. Ia melihat avery bersama seorang gadis.
'hmm ? bukankah itu dumbledore ?apa yang avery lakukan kepada gadis itu ?" lama riddle menonton adegan di depannya,ia melihat jamnya ternyata 5 menit lagi akan masuk.
'sial ! seharusnya aku langsung ke kelas saja' umpatnya kesal.
Saat riddle akan beranjak pergi, ada sesuatu yang menyentak perutnya kuat-kuat ketika ia melihat avery berusaha mencium dumbledore.
""INCARCEROUS !" tali tebal keluar dari tongkatnya dan langsung mengikat tubuh avery. Riddle akan keluar dari persembunyiannya,tiba-tiba saja muncul seorang pria di depan sana.
"mione, kamu tidak apa-apa ?" ternyata pria itu adalah flamel, dari suaranya sepertinya dia sangat mengkhawatirkan gadis itu.
"harry ! harry kau menyelamatkanku!" dumbledore yang melihat flamel langsung memeluknya erat-erat. 'cih, mereka benar-benar sepasang kekasih ? dasar bodoh ! yang menyelamatkanmu itu aku bukan dia !'riddle masih berada di tempat persembunyiannya. Bukan takut hanya menunggu waktu yang pas saja.
"kamu tidak apa-apa ? aku menyusulmu karena kamu terlalu lama" si flamel junior mengelus rambut Dumbledore dengan sayang.
"aku tidak apa-apa. Ayo kita segera ke kelas. Kita terlambat" flamel tampak menimbang sejenak, sepertinya ia masih ingin mengajar habis avery yang sudah mengganggu kekasih nya itu.
"ayo harry sudah lupakan !" gadis itu berusaha menenangkan kekasihnya, tampak matanya sudah berlinang membuat riddle merasakan sesuatu hal yang ntah apa dia tidak tahu apa itu. Flamel yang menyadarinya segera saja menggandengnya dan pergi dari tempat itu.
"lain kali, mau pergi kemanapun kamu harus mengajakku. Disini tidak seaman seperti yang kita fikir. Kamu harus tau dia dan rombongannya ada disini dan sangat berbahaya" gadis itu hanya mengangguk pelan. 'dia dan rombongannya ?berbahaya ? apakah mereka membicarakan ku ?'
"ada keributan apa ini ?" riddle tak tahan lagi ingin keluar dari berjalan perlahan kearah mereka bertiga. Mereka bertiga tidak ada yang mengeluarkan suara sama sekali. Avery masih tersungkur dengan tali kuat yang mengikatnya sedangkan Dumbledore dan flamel hanya diam Nampak jelas tak ingin menjawab pertanyaan riddle. Ekspresi aneh yang mereka tunjukkan sejak pertemuan awal masih terukir jelas di wajah mereka.
"miss Dumbledore, mr flamel dan mr avery. Apa yang kalian lakuakan ? apakah ada si pelanggar peraturan disini ?" Tanya nya lembut dengan senyum yang masih terpampang menghias wajah nya yang tidak sesuai dengan tatapan mata nya yang dalam, gelap dan dingin.
"avery ? oh jadi kamu menyuruh pengikutmu untuk mengganggu mione !?" flamel menggertak. ia mengacungkan tongkatnya siap tempur. 'ada apa dengan pria ini ?apakah professor sialan itu sudah memberitahukan semuanya kepada mereka ?'riddle masih berdiri tenang tak berusaha mengeluarkan tongkatnya. Gadis itu segera menyadari tingkah aneh pria di sebelahnya itu dan menggenggam erat tangan yang memegang tongkat.
"harry cukup, kumohon" tanpa di minta dua kali cengkraman tongkat pria itu mulai mengendur. Kemudian mereka segera meninggalkan riddle dan avery tanpa mengucapkan sepatah katapun.
(***)
"seharusnya kamu tidak perlu mencegah ku mione. Tadi itu waktu yang sangat pas untuk membunuhnya !" harry berteriak mengerikan. Untung saja di lorong tak ada siapapun saat itu.
"harry, bukan kah kamu seharusnya lebih bijak di bandingkan aku ? seharusnya kamu bisa berfikir lebih tenang lagi" Hermione sudah nyaris putus asa untuk membuat sahabatnya itu tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter : Lost in 1943 [Tomione]
FanfictionNEW UPDATE !!! [tomione time travel] bersetting di hogwarts setelah atau mungkin sebelum perang dunia (?), harry dan hermione terjebak di masa lalu dimana voldemort muda masih bersekolah ! sorry untuk nama-nama tokoh atau nama mantra dan ramuan mun...