Riddle sudah sampai di aula. Ia segera menuju ke mejanya. Sebelumnya ia mengecek ke meja gryffindor untuk mencari gadis itu. 'tunggu kenapa aku penasaran sekali dengan nya' fikir riddle. Tapi mata abu-abunya tetap menelusuri anak-anak yang ada di meja gryffindor."ah itu dia, di sebelah flamel. Apakah mereka sepasang kekasih ?" gumam riddle.
Riddle pun melanjutkan jalannya ke mejanya. Ia mempunyai tempat kebesaran yang tidak ada satu pun yang berani menempatinya. Ia mengambil daily propet yang ada di mejanya dan mulai membacanya. Ternyata daily propet masih membahas hal yang sama yaitu tentang penyerangan grindelwald. Riddle sudah bosan dengan korannya, dan meletakkannya kembali di mejanya.
'seperti ada yang memandangiku' batinnya. Ia pun mendongak dan ternyata gadis itu sedang memandanginya.
'seperti nya sebentar lagi tatapan jijik, dan takutnya akan berubah menjadi tatapan yang memuja' gumam riddle. Ia pun memamerkan senyumnya yang paling manis. Tapi gadis itu tidak membalasnya dan kembali ke makanannya.
'sial !' umpat riddle. Ia tetap memandangi gadis itu. Ia melihat flamel membisikkan sesuatu ke gadis itu dan di jawab nya dengan anggukan lembut.
"apa yang di bisikkan oleh flamel sialan itu ? mereka benar-benar seperti sepasang kekasih" gumamnya sambil mengisi cangkirnya dengan teh hangat.
"apa peduli ku ? sepertinya mereka pasangan yang cocok. Dumbledore dan flamel,mereka berdua sama-sama menjijikkan"
"maaf tuan ku. setelah liburan ini, kapan kita akan mengadakan pertemuan lagi ?" tanya malfoy takut-takut.
"kalau aku belum memberi tahunya, ku harap kamu tidak menanyakannya ! tapi aku ada tugas untuk mu,selidiki siapa anak baru itu" jawab riddle dingin yang membuat malfoy mengkerut takut.
"eh ?" malfoy terlonjak kaget.
"aku tidak butuh eh mu malfoy, kerjakan dan jangan banyak tanya !" suara riddle datar tapi terdengar dingin sekali.
"baik tuanku dan selamat menikmati sarapan mu tuan ku" malfoy meninggalkan riddle sendiri lagi.
(***)
Harry dan hermione keluar aula lebih dulu daripada teman-temannya. Mereka berhenti di depan pintu aula.
"mione, tadi kamu dari mana ?"tanya harry khawatir seperti sedang bertanya ke adiknya sendiri.
"aku...aku dari perpustakaan. Mencari tahu tentang perjalanan waktu, siapa tahu aku menemukan sesuatu. Tapi aku tidak menemukan apa-apa" jelas hermione.
"dan ada yang lain lagi ? mungkin tentang riddle ?" hermione nyaris terlonjak sangking kagetnya, 'harry tidak bisa membaca fikiran' gumam hermione dalam hati.
" eh ? ia aku tadi bertemu dengannya di perpustakaan"jelas hermione.
"lalu ? tidak terjadi apa-apa kan ?" harry tampak khawatir.
"tidak kok tidak. Ada apa harry ?" tanya hermione bingung.
"dia banyak memandangmu pagi ini. Saat masuk ia seperti mencari seseorang dan ternyata dia mencari mu. Dan saat makan dia banyak memandangmu. Mione, ini tidak baik. Jangan dekat-dekat dia. Dia mungkin belum terlalu berbahaya di zaman ini. Tapi tetap saja naluri iblisnya pasti sudah tertanam. Dan ingat mione, di masa sekolahnya saja dia sudah banyak membunuh" harry menjelaskan panjang lebar dan hermione hanya mengangguk. Obrolan mereka terputus ketika banyak anak mulai keluar dari aula. Hermione memandang jam nya
"astaga harry, 15 menit lagi masuk. Aku belum menyiapkan peralatan ku. aku harus ke kamarku. Lebih baik kau duluan saja harry"hermione berlari menyusuri koridor dan menaiki tangga-tangga yang jumlah nya banyak sekali.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Hermione untuk membereskan perlengkapan sekolah nya, ia segera keluar dan pergi ke kelas transfigurasi, dia sudah tidak sabar untuk tiba di kelas itu, yang akan mengajarnya adalah profesor dumbledore,dia penasaran sekali bagaimana rasa nya jika profesor dumbledore yang mengajar.
Ia terus menyusuri koridor. Tiba-tiba saja ada tangan yang mencengkram lengannya kuat-kuat. Ia membalikkan tubuhnya. Ternyata salah satu anak slytherin.
"siapa kamu ?" tanya hermione keras sambil berusaha melepaskan lengannya.
"sttt jangan membrontak sayang, aku hanya ingin menyicipimu saja. Perkenalkan aku avery" pemuda itu memluk hermione kuat-kuat sampai membuatnya sesak nafas.
"lepaskan ! lepaskan aku !" teriak hermione. Avery memepetnya ke tembok, usaha hermione sia-sia, ia ingin mengambil tongkatnya tapi tangan avery mencengkram ke dua tangannya kuat-kuat. Hermione membrontak keras yang membuat avery kesulitan, berkali-kali Hermione berusaha untuk menendang tapi pada akhirnya kedua kakinya di himpit oleh kaki avery sehingga ia sama sekali tidak bisa bergerak.
"pelankan suaramu,nanti ada yang dengar" bisik avery di telinga hermione. Avery menggigit-gigit telinga hermione yang membuatnya membrontak lebih kuat lagi.
"lepaskan aku !" teriak hermione. Berkali-kali bibir every menuju bibir hermione tapi usahanya selalu gagal.
"INCARCEROUS !" tali tebal keluar ntah dari mana dan langsung mengikat tubuh avery.
"mione, kamu tidak apa-apa ?" suara yang khawatir yang sangat familiar itu muncul.
"harry ! harry kau menyelamatkanku!" Hermione yang melihat harry langsung memeluknya erat-erat.
"kamu tidak apa-apa ? aku menyusulmu karena kamu terlalu lama" harry mengelus rambut Hermione sayang.
"aku tidak apa-apa. Ayo kita segera ke kelas. Kita terlambat" Harry tampak menimbang sejenak, sepertinya ia masih ingin mengajar habis pria itu.
"ayo harry sudah lupakan !" Hermione nyaris menangis. Harry yang melihat Hermione seperti itu segera saja menggandengnya dan pergi dari tempat itu.
"lain kali, mau pergi kemanapun kamu harus mengajakku. Disini tidak seaman seperti yang kita fikir. Kamu harus tau dia dan rombongannya ada disini dan sangat berbahaya" Hermione hanya mengangguk pelan mendengar nasehat dari harry si kakak yang bijak.
"ada keributan apa ini ?" terdengar suara yang sama sekali tak diinginkan yang tak lama kemudian muncullah si pemilik suaranya. Mereka bertiga tidak ada yang mengeluarkan suara sama sekali.
"miss Dumbledore, mr flamel dan mr avery. Apa yang kalian lakuakan ? apakah ada si pelanggar peraturan disini ?" Tanya nya lembut dengan senyum yang masih terpampang menghias wajah nya yang tidak sesuai dengan tatapan mata nya yang dalam, gelap dan dingin.
"avery ? oh jadi kamu menyuruh pengikutmu untuk mengganggu mione !?" gertak harry. Harry mengacungkan tongkatnya siap tempur. Hermione yang menyadari itu segera menggenggam erat tangan harry yang memegang tongkat.
"harry cukup, kumohon" cengkraman tongkat harry mulai mengendur. Kemudian mereka segera meninggalkan riddle dan avery tanpa mengucapkan sepatah katapun.
(TBC)
HALLLOOOOO ^^ Sebenernya ini chapter potongan dari chp sebelumnya. Di ffn itu kalo ngga 3k words kurang greget. Tapi kalo disini aku pernah tulis cuman 2k words aja banyak protes katanya kayak kereta api kepanjangan. Jdi ya ini ku paruh jadi dua biar ngga dibilang kereta lagi >< hmmmm sampe chp 9 mungkin sehari bisa berkali2 update. Karna jujur aja cerita ini awal2 agak kurang gregetttt jadi dri pada kalian boring di awal dan males lanjutin baca karna update kelamaan jadi yaaa di update langsung aja lagian juga ini tinggal ngerepost. Nanti kalo cerita nya udah mulai seru bakal di update seminggu sekali kayak biasanyaa. Hehehe
makasih semuaaa jangan lupa vomment nya ya ✌✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter : Lost in 1943 [Tomione]
FanfictionNEW UPDATE !!! [tomione time travel] bersetting di hogwarts setelah atau mungkin sebelum perang dunia (?), harry dan hermione terjebak di masa lalu dimana voldemort muda masih bersekolah ! sorry untuk nama-nama tokoh atau nama mantra dan ramuan mun...