Chapter 10 : Go Back Home (4)

1.2K 67 0
                                    

Makasih Yg Udah Baca Cerita Gue Dan Udah Dkung Gue Dngn Vote.


THANK YOU VERY MUCH

Hari Ini Gue Up 3 Chap, Semoga Suka!

~HAPPY READING~
______

DOR!

DOR!

"GEVANOOOO!"

Jantung Noel, Vier, Gori dan Theo, rasanya berhenti berdetak beberapa detik saat Gevano hampir tertembak. Iya, hampir. Gevano hampir tertembak dan mati jika saja pistol di tangan Ricard tak melayang dan jatuh di aspal.

Joi keburu datang dan menendang tangan Ricard yang memegang pistol. Satu peluru dari Ricard berhasil meleset dan satu peluru lagi berasal dari pemuda yang datang bersama Joi, dan peluru itu tepat mengenai lengan Ricard.

Melihat kemunculan Joi dan seorang pemuda yang ternyata adalah Lenox, orang-orang berjas hitam langsung melepaskan Noel, Vier, Gori dan Theo. Kemudian ke-lima orang tersebut menghampiri Gevano yang diam mematung, meninggalkan Joi berhadapan dengan Ricard.

"Ano..." Lenox memeluk tubuh Gevano erat dan mengelus punggung adik-nya. "Jangan takut Lagi, udah ada Abang di sini."

Gevano hanya diam dan membalas pelukan Lenox tak kalah erat lalu menyembunyikan wajah nya pada cerut leher sang abang. Punggung Gevano bergetar dan tak lama terdengar isakan kecil, di tambah pelukan pada Lenox yang makin kuat.

"Abang... hikss." Gevano menangis. Biar bagaimana pun Dia tahan, tetap tak bisa. Gevano ketakutan. Se-umur hidup baru kali ini Dia hampir mati dan itupun karena tembakan. Jika saja Kakak-Kakak nya tak datang cepat, mungkin Dia sudah beda alam dengan Mereka. Memikirkan itu membuat Gevano semakin keras menangis.

"HUWAAAAAAA ABANG, ANO HAMPIR MATI HIKSS..."

"RICARD SIALAN, ANJING, BANGSAT... GUE SUMPAHIN LO MATI." Teriak Gevano membuat telinga Lenox berdengung sakit karena Gevano berteriak dekat dengan telinga nya.

Gevano kesal, marah dan juga takut di saat bersamaan. Tadi Dia berani menantang Ricard karena berpikir Ricard tak mungkin berani menarik pelatuk dan menembak nya, tapi nyata nya salah, Ricard berani dan Dia hampir mati.

"Iya-iya, Ricard bakal mati, Ano tenang aja." Ujar Lenox.

"Beneran?" Gevano mengangkat kepala dan menatap Lenox dengan wajah berlinang air mata.

"Iya Ano~"

"Abang yang bakal bunuh Dia, 'kan!!?" Tanya Gevano seraya menge-pres ingus menggunakan baju yang Lenox pakai dan Lenox mem-biarkan.

"Tentu..." Seru Lenox sambil meng-hapus air mata di pipi Gevano dan Gevano kembali menenggelamkan wajah nya pada leher Lenox.

"Hikss, makin sayang deh sama Abang...."

"Gev..." Panggil Noel membuat Gevano melepas Lenox dan berbalik melihat para sahabatnya.

GREP!

Gevano dipeluk erat oleh Noel dan Gori, Vier cuman diam--mematung dan tangan-nya sedikit bergetar, lalu Theo yang tak bisa ikut berpelukan karena tangan-nya sakit.

"Sumpah, Lo bikin Kita tegang." Ujar Gori.

"Gue udah pikir macam-macam tadi, Gev..." Sambung Gori, suara-nya terdengar bergetar.

"Huhuhu, Gue juga gitu... Untung aja Gue selamat."

Kemudian pelukan Mereka ber-3 terlepas, lalu Gevano menghadap Theo dan menunduk.

Gevano And Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang