Berlutut, diam dan menunduk. Itu yang sedang di lakukan Gevano sekarang. Ia tak berani mendongakkan kepala bahkan bergerak sedikit pun terasa sulit karena ditatap tajam oleh Alex, Xandra dan juga Kile. Lalu Lenox? Dia sudah berada di kamar. Sebenarnya Dia ingin bersama Gevano tapi keburu diseret paksa oleh Kile tadi.
"Sudah berani ya Gevano."
"Dari dulu Aku emang berani." jawab Gevano. Meskipun takut, Gevano harus tetap menjawab karena itu pengajaran yang diberikan Alex dan Xandra. Apapun pertanyaan yang di lontarkan, harus dijawab.
"Bagus! Daddy suka keberanian mu."
"Hmmm."
"Daddy tidak mau banyak bicara, Kau akan mendapat hukuman."
"Hukumannya apa?"
"Mulai sekarang Kau tidak diijinkan keluar rumah kecuali ke sekolah. Kau tidak boleh pergi bermain!"
"DAD!" teriak Gevano tak terima.
"GEVANO!!" nada Xandra meninggi.
"APA??"
Gevano sudah berdiri. Ia menatap tajam daddy dan mommy nya.
"Gue nggak mau! Masa hukumannya gitu sih."
"Mau tidak mau Kau harus menjalani hukuman itu!" tegas Xandra.
Gevano menggeleng lalu perlahan mundur. Ia tak mau dikurung di rumah. Oleh karena itu Ia harus kabur. Tapi terlambat, Kile telah membaca gerakan nya dan sudah memegang tangan nya sekarang.
"Lepasin Gue sialan!" desis Gevano tajam.
"Kau sedang dihukum Gevano, dan Kau harus masuk ke kamar sekarang!!" ucap Kile lalu tanpa aba-aba menggendong Gevano seperti karung.
"LEPAS... LEPASIN GUE BANGSAT!"
"ANJING LO KILE!"
"MOM, DAD, KALIAN NGGAK BISA DONG."
"GUE JUGA BUTUH KEBEBASAN!"
"AAAAAAA TURUNIN GUE BR3NGS3K!"
POK
"Diam!!" tekan Kile setelah memukul kuat pantat Gevano.
"Gue sumpahin Lo celaka ntar." gumam Gevano.
⌗⊹⌗
Tak terhitung sudah beberapa jam Gevano berkeliling mansion guna mencari jalan keluar. Anggota keluarga nya sudah tidur dan biasa nya dijam segini Ia akan ke luar diam-diam untuk balapan bersama sahabat nya.
Jalan rahasia yang biasa Ia gunakan untuk kabur sekarang sudah hilang. Berulang kali Gevano mengeceknya tapi tetap tak menemukan jalan itu, seolah jalan rahasianya tak pernah ada.
"Sialan! Dimana sih tuh jalan rahasia? Kok ngilang tiba-tiba?" ucap nya mengacak rambut frustasi.
"Apa Gue ikut gerbang aja kayak kemarin?!!"
"Tapi kalau ketahuan gimana?"
"Sial!"
Jalan rahasianya sudah hilang. Jika Ia ikut gerbang seperti kemarin malam maka besar kemungkinan Ia ketahuan. Karena semenjak tadi pagi pintu gerbang sudah dijaga oleh parabodyguard atas suruhan Alan yang tentu saja atas perintah Alex dan Xandra. Bukan hanya Gerbang tapi hampir setiap sudut mansion terdapat bodyguard yang berjaga sejak pagi tadi.
Kemarin malam mungkin Gevano beruntung sebab penjaga yang bertugas di pos gerbang tertidur, makanya Ia tak ketahuan keluarga nya kecuali Wilan dan Voga yang mendapati nya.
Gevano bingung sekarang. Ingin memanjat tembok tapi Ia tak bisa karena tinggi temboknya sangat tak manusiawi, apalagi letak tembok dari mansion nya sangat jauh.
Letak mansion keluarga Luce'Wig cukup strategis dengan luas tanah hampir satu hektar. Sebuah kawasan yang dikelilingi tembok selebar 380 meter dan terdapat dua gerbang.
Gerbang kedua merupakan gerbang untuk memasuki kawasan Luce'Wig. Setelah memasukinya Kalian akan di suguhi pohon pinus di sepanjang jalan dan juga semak-semak rumput.
Setelah menempuh beberapa menit perjalanan barulah Kalian sampai di gerbang utama. Begitu sampai Kalian akan melihat tiga bangunan utama, satu bangunan tiga tingkat. Lalu ada dua lantai bawah tanah.
"Sialan! Sapa sih yang buat rumah Gue di kawasan luas ini? Bikin susah aja."
"Kenapa nggak bangun rumahnya kecil trus gerbangnya satu, temboknya juga dibikin dekat rumah, supaya Gue gampang kaburnya."
"Ck, kan nggak mungkin Gue jalan kaki sampe tuh tembok. Yang ada, belum juga nyampe Gue udah tepar duluan."
Tring... Tring... Tring
"Anjing!" maki Gevano terkejut.
"Siapa disana?"
"Bangsat!"
Gevano langsung berlari sembunyi setelah mematikan handphone yang Ia lupa silent tadi.
"Bisa habis Gue kalau ketahuan mau kabur."
-
-
-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SORRY KARNA PENDEK, NGGAK NYAMBUNG DAN NGGAK JELAS CERITANYA.