part 1.

168 8 0
                                    

🚫Happy Reading.🚫

Alfiora Carmellita tidak mengerti bagaimana sebenarnya semua ini dapat terjadi begitu cepat tanpa ia maupun orang lain dapat bersiap sejenak terlebih dahulu.

Bahkan apa yang terjadi padanya pun sulit ia pahami, saat itu ia dan satu teman perempuannya berada disebuah rumah sakit ternama yaitu Ellon's hospital.

Ia memang sering datang ketempat itu untuk mengecek kondisi kesehatan, serta melakukan donor darah rutin setiap bulannya.

Dimalam itu ia baru saja datang kembali ke rumah sakit tersebut untuk mengantar temannya melakukan donor darah, karena beberapa hari yang lalu ia sudah mendonorkan darahnya, ia hanya diberi vaksin saja karena kondisi tubuhnya memang sedikit tidak baik.

Di sebelah rumah sakit tersebut terdapat sebuah sekolah internasional dengan nama Ellon's international school. Rumah sakit dan sekolah tersebut memang dimiliki oleh keluarga Ellon.

Keluarga yang memiliki banyak bisnis dimana-mana, dua bangunan itu hanyalah segelintir properti mereka.
Namun banyak rumor beredar bahwa keluarga tersebut menjalankan bisnis gelap juga yang kebenarannya sulit untuk dibuktikan.

"Fiora, acara kita di sekolah itu mulai jam berapa?" tanya seorang gadis bermata hazel dengan lesung pipi yang manis.

"Ini baru jam tujuh malam, sementara kita tampil pukul sembilan. Masih ada dua jam untuk persiapan." jawab gadis bernama lengkap Alfiora Carmellita.

Gadis cantik dengan warna mata biru saphire, bulumata tebal nan lentik, alis yang tergambar tajam dan sempurna, bibir tipis yang selalu terlihat lembab menggoda, dengan tubuh proposional seperti model diusianya yang baru saja menginjak 19 tahun.

Alfiora atau yang lebih sering dipanggil Fiora adalah seorang mahasiswi baru tahun pertama di universitas tempat dimana ia mengemban pendidikan dengan jurusan informatika.

Malam ini ia bersama temannya yang bernama Brisia Ningram akan melakukan pentas drama musikal bersama teman-temannya di sekolah EIS.

Dua bulan yang lalu kepala sekolah tersebut mengundang ia dan teman-temannya untuk melakukan menampilan drama musikal sebagai acara penutupan yang diselenggarakan oleh mereka.

Fiora dan teman-temannya yang memang alumni dari sekolah tersebut menyetujui undangannya, karena mereka berpikir untuk sekalian saja melakukan reuni kecil-kecilan setelah mereka berpisah untuk menempuh pendidikan selanjutnya di pilihan masing-masing.

Saat Fiora dan Brisia tiba di sekolah tersebut, acara tersebut sangat meriah dengan berbagai pertunjukkan. Mereka berdua lantas menaiki tangga untuk kelantai dua dimana para pengisi acara sedang bersiap-siap.

Namun entah mengapa perasaan Fiora mendadak tak karuan, ia merasa akan ada sesuatu hal tang buruk akan segera terjadi. Awalnya ia berusaha mengabaikan perasaannya, namun semakin lama perasaan itu semakin buruk.

Ia juga merasa sedari tadi ada orang yang selalu memperhatikannya. Tak ingin terlalu larut dalam perasaannya itu, ia bergegas untuk bersiap-siap.
Tapi ia masih saja melamun hingga sayup-sayup ia mendengar suara teriakan yang saling bersahutan.

"Ayo kita ke lantai tiga." ajak Fiora pada Brisia yang sedari tadi asik melihat para pengisi acara yang berdandan.

"Loh kenapa? Kita mau siap-siap dilantai tiga?" ujar Brisia dengan bingung.

"Ayo ikut aku saja." gadis itu tetap saja menarik lengan temannya dan pergi dari ruang kelas dilantai dua yang beberapa memang digunakan untuk keperluan acara yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.

Saat tiba di lantai tiga, Fiora segera pergi ke lorong sebelah kiri dan mengecek pintu mana saja yang dapat terbuka, ternyata semua pintu terbuka namun tanpa kunci.

After Death.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang