Esperer : Who know?

785 90 10
                                    


Sorry for typos

Sebenarnya memahami diri sendiri juga terlampau sulit bagi Donghyuck. Dia tersenyum simpul menyapa beberapa dayang yang kebetulan melewati istana belakang meskipun dia bukan siapa-siapa namun banyak sekali rasa syukur di setiap waktu. Para Dayang terlampau ramah memberikan banyak sekali sapaan ringan meskipun Donghyuck tidak tahu itu tulus atau tidak. Hanya saja dia berharap bahwa rasa kepekaannya sedikit menghilang karena dia bisa merasakan berbagai emosi lewat alam.

Meskipun ini bisa disebut keberkahan tapi tetap saja banyak rasa mengganggu apalagi mempengaruhi hati serta moodnya.

-------------

LilBuna
Present

-ESPERER-

•°•°•°•

Lee Donghyuck
Lee Minhyung
Jung Sungchan
Lee Jeno

°•°•°•°

Genre : Romantic, AU, Werewolf
Length : Multi- Chapter
Warning : M

-----------------

”Mama kenapa melamun disini?”

”Hanbyol? Apa yang sedang kau lakukan?” dia memeluk putranya memangku segera,  menyisir rambut Hanybol kebelakang dan mengecup sayang meskipun Hanbyol masih sekecil ini tapi dia sudah bisa menguasai beberapa bela diri yang Jeno ajarkan.

”Apakah kau tidak latihan dengan Paman Jeno?” tanyanya penuh penasaran, sebab jam seperti ini mereka biasanya berlatih bersama sampai petang. 

”Paman Jeno sedang pergi, aku sebenarnya harus berlatih sendiri cuman rasanya sedang malas hehe,” jawabannya singkat di iringi kekehan kecil khas kanak-kanak. ”Apakah aku bukan anak baik?” Matanya mengerjap polos membulat menatap mata ibunya. Tangannya dia naikan mengelus pipi Mamanya singkat. ”Mama tahu? Mata Mama sangat cantik bila tersenyum seperti ini. Sangat cantik,”

Donghyuck tersenyum lebar, ”Apakah kamu sedang merayu Mamamu sendiri, hei!” dia menoel hidung putranya. ”Kamu jangan meniru Ayahmu, berbicara sangat manis. ”
Omega itu tersenyum sangat malu bila dirinya dipuji habis-habisan macam begini.

Hanbyol tertawa. ”Aku kan memang Putranya jadi wajar saja jika mirip.”  Lagaknya persis seperti Minhyung, meskipun Hanbyol lebih dekat dengan Donghyuck namun semua gelagat tidak jauh berbeda dari Ayahnya.

Sebenarnya Donghyuck tidak terlalu menyadari bahwa putranya sudah memiliki pemikiran luar biasa, berkembang jauh dari anak-anak seusianya untuk sekarang Donghyuck masih bisa menjawab semua pertanyaan Hanbyol tapi jika suatu saat nanti pertanyaannya sudah melampaui batas dia bingung harus melakukan apa, apa lagi dia paham kedudukannya disini bukan siapa-siapa bagaimana jika kedua anaknya sudah paham bila Ayahnya memiliki istri lain. Bisakah kedua anak ini benar menerima, mau mengerti tentang keadaan yang mengharuskan tinggal di istana.

“Hanbyol jika suatu saat nanti kau mulai  mengerti maafkan Mama sudah membawamu kedalam lingkungan yang tidak seharusnya, Mama adalah Omega dan kau adalah Alpha jiwamu lebih besar daripada punya Mama dan Aera, jika suatu saat Mama sudah tidak bisa melindungi kalian berjanjilah kau akan menjadi Alpha kuat melindungi adikmu apapun yang terjadi bila perlu jadilah sekuat mungkin namun untuk sekarang Mama masih disini melindungimu jadi jangan tumbuh terlalu cepat ya, putra mama harus bahagia.” Donghyuck merasa kaget ketika dia merasakan pelukan hangat dari belakang, baunya sangat harum menenangkan untuk siapapun bila bisa mencium. “Minhyung?”

“Kenapa kau berbicara panjang lebar seolah-olah akan meninggalkan kami untuk kedua kalinya, jangan berbicara aneh-aneh melindungi kalian adalah tugasku jadi kau jangan terlalu mengkhawatirkan anak kita.” Minhyung datang ikut memberikan arahan untuk mereka. Alpha itu sudah berjanji entah mau berulang kali ia mengatakannya tetap akan mengulanginya terus.

Hanbyol yang sedari tadi diam mendongak menatap Minhyung, raut wajah ini sangat berbeda dari biasanya. “Lalu kenapa Ayah menikah dengan Omega lain? Apakah Mama tidak cukup baik untuk Ayah? Apakah kami bukan anak baik sehingga Ayah menginginkan anak lain?”

Jantung Donghyuck rasanya hampir jatuh ke dasar bumi. Tubuhnya bergetar ia merasa kalut merasakan aura berbeda dari Hanbyol. Rupanya Alpha kecil ini sudah paham tentang keadaan yang terjadi. Omega itu sudah curiga sejak awal tinggal disini selama beberapa minggu sikap Hanbyol mulai sedikit berubah berusaha melakukan semua hal sendirian, berjuang sekuat mungkin.

“Hanbyol Mama tidak pernah mengajarimu berbicara seperti itu pada Ayahmu.” Suaranya naik meskipun apa yang dikatakan Hanbyol hanya rasa penasaran namun tidak benar mengatakan hal seburuk itu dengan nada tinggi sungguh perilaku seperti Donghyuck tidak akan pernah membenarkannya.

“Donghyuck,” Minhyung menggeleng agar Omega ini berhenti memarahi Hanbyol untuk masalah ini biar dia saja yang memberitahu karena sejak awal ini memang kesalahannya bukan Donghyuck.

Ketika dia memutuskan sesuatu maka ada harga yang harus dibayar termasuk menerima kebencian dari anak-anaknya. Minhyung sudah mempersiapkan ini, kenyataan pahit mulai menampakan kinerjanya, hukum alam selalu berlaku siapa berkhianat maka kebencian menghampiri itu adalah dasar dari pedoman menjalani kehidupan di alam semesta.

Ikatan Mate sangatlah suci, sulit terputus sekalipun salah satunya mati. Kedua jiwa itu akan kembali terlahir menciptakan kisah cinta baru antara hubungan meskipun Minhyung sadar bila di kehidupan sebelumnya tidak bersama Donghyuck namun di kehidupan selanjutnya dia akan memilih terlahir kembali mencari Omega ini sebagai pasangannya maka memutus rantai kebencian adalah tugasnya.

Benar, memang mudah berbicara padahal sulit sekali menjalankan.

“Maafkan Ayah,” itu kata pertama yang diucapkan Minhyung, “Mungkin kau masih kecil untuk bisa memahami ini tapi Ayahmu tidak memiliki pilihan lain selain menikahinya, Ayah adalah Raja dan tugas Ayah memikul beban satu bangsa, bukan berarti ayah melupakan kalian tidak bukan seperti itu ada beberapa hal yang memang sudah diluar kendali dan apa yang Ayahmu ini lakukan adalah salah satunya. Bila Hanbyol sudah lebih dewasa pasti akan paham.”

“Apakah Mama juga mengerti apa yang dilakukan Ayah ini benar?”

Omega itu membisu bingung harus menjawab apa sebagai Omega tentu saja rasa kecewa lebih mendominasi sejak awal. Bukankah gila bila menerima ini sepenuh hati tapi sejauh apapun Donghyuck menjauh, ikatan di antara mereka tidak akan pernah putus bisa dikatakan pernikahannya bersama Minhyung sudah mengikat darah keduanya. Omega itu sudah benar terjerat.

“Hanbyol-“

Melompat dari pangkuan Donghyuck Alpha kecil itu berlari menjauh dari orang tuanya menuju rumah di sisi pintu Aera menatap mereka sendu dia tidak pernah melihat kakaknya semarah itu pada siapapun lantas dia mengikuti kakaknya. Jujur saja Aera tidak paham permasalahan di antara mereka.

“Maafkan anak-anak Minhyung, aku tidak bisa mendidik mereka dengan baik.”

“Kenapa kau meminta maaf sedangkan aku orang yang pantas disalahkan disini Hanbyol menjadi seperti itu karena aku sudah mengacaukan hidup kalian.” Dia mengeratkan pelukannya menaruh dagunya di kepala Donghyuck. Minhyung paham jika Omega ini sedang dilanda perasaan campur aduk menyalahkan sikap putranya.

Untuk kali ini dia benar sudah paham seberapa jahat dirinya-

”Donghyuck?”

”Iya?”

”Aku sudah memutuskan akan memberikan tahta untuk Hanybol sebagai Putra Mahkota.”

-dan seberapa gila dirinya melawan semesta demi hak keluarga kecilnya.

[TBC]

Kangen gak?
Team happy ending banyak ya di chapter sebelumnya 😳

© Lilbuna

Mate 2 : EspererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang