Esperer ; Night Dream

893 95 15
                                    

Menatap cermin menjadi kegiatan utama yang Donghyuck lakukan setiap malam. Sudah hampir dua minggu ia berdiam diri di istana belakang. Suasana disana sangat sepi   meskipun masih berada di kawasan istana, namun butuh waktu lumayan lama bahkan Minhyung sering memakai kuda bila berkunjung. Donghyuck melepaskan semua aksesoris di kepala, sebenarnya ia tidak ingin memakai mahkota kecil di kepala merasa sangat tidak pantas namun Minhyung bersikeras meskipun Donghyuck belum bisa memasuki istana utama Omega itu tetap istrinya. Sulit mengabaikan bahwa Minhyung lebih dulu menikahi Donghyuck, bisa di bilang Omega itu adalah Permaisurinya dan Hanbyol Putra mahkota tapi kebenaran itu sama sekali tidak bisa diterima oleh para petinggi kerajaan.

-------------

LilBuna
Present

-ESPERER-

•°•°•°•

Lee Donghyuck
Lee Minhyung
Jung Sungchan
Lee Jeno

°•°•°•°

Genre : Romantic, AU, Werewolf
Length : Multi- Chapter
Warning : M 🔞

-----------------



”Kenapa kau belum tidur?” Agak terkejut ia membalikan badan menatap terkejut sosok dalam lampu remang-remang. Omega itu reflek berdiri menghampiri lalu memeluknya seerat mungkin hampir sepuluh hari Alpha ini jarang berkunjung. Jujur saja rasanya berat sekali menahan rindu tak berujung. ”Minhyung apa yang sedang kau lakukan disini, apakah Yerin tahu kau pergi kesini? Bagaimana jika dia bangun lalu mencarimu bisakah kau pergi sekarang?” perintahnya ragu-ragu.

Minhyung mengeratkan pelukan, menggeleng singkat sebagai jawaban. Ia sudah memutuskan ini jauh-jauh hari, apalagi Yerin selalu menahannya dengan berbagai alasan saat ia ingin bertemu Donghyuck dan kedua anaknya untuk kali ini ia ingin egois menghabiskan beberapa hari di dalam rumah kecil ini bersama Donghyuck. Minhyung merebahkan Donghyuck di kasur memeluknya dari samping, mengusap area hidung.

”Apakah kau benar-benar memintaku pergi setelah aku berjalan jauh-jauh kesini? Kuda berada di kandang aku tidak ingin membuat keributan malam ini?” Minhyung mengecup dahi Donghyuck. Omega itu mendusalkan kepalanya di dada sang Alpha mencari titik nyaman yang ia ingin didapatkan. Pernyataan tadi sangat membebani dirinya menyuruh Minhyung pergi bukanlah keinginannya sendiri tapi bersikap egois terlalu menakutkan untuk sekarang. Ia sering memikirkan ini bahwa selain Minhyung dan Jeno anggota kerajaan tidak pernah meliriknya barang sedetik keberadaannya bagaikan ilusi. ”Donghyuck.”

Merasa terpanggil ia mendongak menatap Minhyung tak kalah dalam sampai menusuk kedalam hati. Jantung keduanya sama-sama berdebar tak karuan jika suaranya bisa menembus tubuh maka pasti nyaring dan bergemuruh. Minhyung mendekat melumat halus bibir Donghyuck entah ia sangat merindukan sensasi ini, bibir Donghyuck terasa sangat manis dan lembut, tangan yang sedari tadi diam merambat masuk ke dalam menyusuri kulit halus yang sudah lama tak tersentuh. Omega itu mendesah halus ketika Minhyung meremas puting kanannya, menggosok lembut menggunakan jempol.

Donghyuck mendesah halus merasa aneh di setiap titik, tubuhnya terasa panas saat Minhyung mengeluarkan pheromone secara kuat begitu menyengat sampai menusuk tajam.

”Minhyung,” Wajah Donghyuck memerah, keringat mulai membasahi wajahnya ia sangat malu sekarang, Minhyung sudah berada di atasnya membuka setiap helai benang di tubuh dan pada akhirnya Omega itu telanjang bulat. ”Donghyuck, apakah kau tahu betapa cantiknya dirimu?”  Alpha itu mengecup setiap inci tubuh Donghyuck.

Memalingkan wajah karena malu hal itu yang pertama kali Donghyuck lakukan. ”Aku malu sekali jangan berbicara seperti itu.” tangan lembut Minhyung menyentuh pipi tembem Donghyuck Alpha itu gemas melihat tingkah Omeganya jujur saja ia lama sekali tidak menyentuh Donghyuck seperti ini maka untuk malam ini ia akan melakukan segalanya membuat Donghyuck kembali menjadi miliknya. Minhyung menyentak kuat menghunus titik terdalam milik Donghyuck  membuat Omega itu merasa pusing berkali lipat.

Malam ini keduanya sama-sama melepas rindu yang teramat dalam.

©Lilbuna

Bila bisa dijabarkan pagi ini sangatlah indah sepanjang apapun kalimat yang diutarakan tidak bisa mengisi setiap untaian kata tersirat. Rumah kecil di belakang istana lebih hidup, semejak tadi malam suasana berubah damai serta hangat. Donghyuck menuju dapur ia membuat beberapa makanan kecil untuk Minhyung meskipun ia memiliki Dayang namun ada kalanya lebih suka melakukan semua hal sendirian selain meringankan kebosanan bisa untuk mengisi waktu luang.

Toh, melakukan hal seperti ini tidak memberatkannya sama sekali.

“Jadi apakah paduka Raja menginap kemarin malam?” Salah satu dayang bernama haewon menyenggol lengan Donghyuck berusaha menggoda. “Ayo ceritakan apa yang kalian lakukan?” alisnya naik turun.

“Stt Haewon jika paduka Raja mendengar kau menggoda Ratu seperti ini dia akan marah besar lalu kau akan di gantung di alun-alun.” Yang satunya menyaut. Awalnya memang banyak kecanggungan di antara mereka bertiga namun karena sikap ramah Donghyuck akhirnya bisa berteman. “Maafkan Haewon ya?? Suruh dia saja yang memasak!”

“Hana aku lebih berterima kasih bila kalian berdua diam dan menyingkir dari dapur aku tidak bisa memasak dengan tenang kau tahu?!” ia mencebik kesal memelototi keduanya. Serius Donghyuck sudah lelah mendengar ocehan dari kedua beta ini rasanya ingin sekali menyumpali kedua mulut itu. “Omong-omong panggil saja aku Donghyuck aku bukan Ratu disini, itu sangat berbahaya jika Ratu yang sebenarnya mendengar pembicaraan ini.”

Keduanya menunduk merasa bersalah sudah memanggil Donghyuck dengan sebutan Ratu bahkan dulu ketika mereka memanggil dengan sebutan permaisuri Omega itu tetap tidak setuju. Haewon mengulas senyum lalu ia beranjak pergi setelah mengatakan akan membangunkan Hanbyol dan Aera sedangkan Hana mulai membersihkan rumah, tidak ada gunanya juga ia di dapur karena Donghyuck akan kembali mengusir mereka.

“Kau sedang membuat apa?”

Donghyuck membakar beberapa daging di atas tungku api yang membara ia berkonsentrasi penuh membuat hidangan itu. “Daging asap, apa yang sedang kau lakukan Jeno?”

Jeno mendekat, membantu Donghyuck mengipasi api agar lebih besar dan membara. Alpha bermata sapir hijau itu mengambil alih menyuruhnya mundur agar tidak terkena asap. “Apakah kau tidur nyenyak semalam?”

“Lebih dari biasanya,” menjawab sedikit tersipu malu yang mana langsung membuat Jeno geleng-geleng kepala karena ia sudah tahu bahwa Minhyung menginap semalam. “Apakah kau juga tidur dengan nyaman?” tanyanya, Donghyuck prihatin karena Jeno harus ikut tinggal bersamanya, padahal mungkin jika di istana tempat tidur yang ia gunakan sangatlah baik tidak seperti ini.

“Jangan meminta maaf untuk kesalahan yang tidak kau lakukan,” Jeno berujar tidak sepantasnya Omega ini selalu menyalahkan dirinya sendiri untuk setiap hal. “Aku melakukan ini karena diriku sendiri, mengerti?”

Donghyuck mengangguk reflek Jeno mencubit pipi tembem milik Donghyuck yang mana langsung membuatnya melotot tajam, Omega itu mengulas senyum menatap Jeno. Minhyung menyaksikan hal-hal tersebut, Alpha itu pergi begitu saja tanpa mau menyapa Donghyuck barang sedetik.

“Kau sengaja kan Jeno?” membuat Minhyung melihat kita?” Omega itu kembali mengambil alih memasak, pandangannya sedikit redup kebawah. Donghyuck sudah menyadari kehadiran Minhyung sejak tadi namun Alpha itu hanya diam tidak berusaha mendekat, hatinya sedikit sesak apakah semua yang terjadi bukanlah apa-apa lagi untuknya.

“Aku tahu kau sangat khawatir tadi hatimu bimbang bertanya-tanya kenapa Minhyung tidak mendekat ke arahmu meskipun aku ada disini? Aku benar bukan?” Seolah bisa  membaca pikiran Jeno mengungkapkan isi pikiran. “Dengar Donghyuck Minhyung dia masih sangat mencintaimu. Aku bisa merasakan pheromone kemarahan darinya, Percayalah padaku.”

Air mata menetes. “Ya, kuharap kau benar.” Karena rasa takut itu mulai ada.

[TBC]

Sad ending aja ya gak sih?? 😭😭

© Lilbuna

Mate 2 : EspererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang