"Menurutku manusia itu mengerikan. Mereka mampu melakukan apa pun untuk menghancurkan orang yang tidak mereka sukai. Bahkan tidak sesekali sumber luka terhebat itu bersumber dari manusia."
ヾ(Elena)ノ゙Aku tidak bisa melawan, aku tidak bisa membela diriku sendiri. Kenapa? Selemah itukah aku.
Sang senja mulai terlihat, lampu-lampu jalanan sudah mulai memancarkan cahaya nya. Elena berjalan dengan pakaian yang kucel dan lusu dengan rambut yang berantakan.Sebenarnya Elena cabut dari sekolah sedari tadi pagi. Tapi, entah kenapa ia tidak mau pulang ke rumah. Ia malah menghabiskan waktunya denfan duduk dan memandangi indahnya danau di dekat pinggiran kota.
"Tuhan aku takut pulang." monolog Elena.
Rasa takut bercampur rasa sedih itu membuat Elena melamun dan tidak melihat langkahnya saat berjalan.
Terlihat wajah gadis itu sungguh memperihatinkan dengan rambut terurai yang penuh dengan cat putih. Layaknya orang dalam gangguannya jiwa yang tidak tau entah kemana arah hidupnya, mungkin seperti itulah cara menggambarkan Elena saat ini."Tuhan aku harus kemana? Rumah ku yang mana? Aku takut kembali ke rumah yang mengerikan itu."
Hanya kata takut yang ada di dalam benak Elena saat ini. Air mata Elena mulai jatuh satu persatu bersama rasa takutnya itu, rasanya hatinya hancur bahkan Elena sendiri pun tidak tau cara mengendalikannya.
Banyak orang berlalu lalang di jalan uty membuat jantung Elena semakin karuan, bahkan saat ia melihat banyak orang rasanya ia seperti sedang melihat banyak lebah yang ingin menyengat tubuhnya.
"Tuhan, aku takut, aku takut melihat semua manusia ini." Elena memegangi kepalanya.
*****
"Kemana gadis pembawa kemalangan itu?" tanya pria parubaya yang bernama Alexander mahaputra itu pada gadis yang duduk di depan televisi sambil memakan pop cron.
Gadis itu hanya mengedikan bahunya, bahkan tidak menoleh ke arah pria parubaya yang berstatus sebagai ayahnya itu.
"Audry Alexandria, apa kau tidak punya mulut hingga tidak menjawab pertanyaan Papi?" bentak Alexander.
Gadis yang bernama Audry itupun langung berdiri dan menoleh ke arah Ayahnya itu sambil menundukkan layaknya narapidana yang hendak dj bawa ke sel tahanan.
"Iyah, Pi. Maaf.""Kemana Elena? Kenapa dia belum pulang? Ini sudah larut malam," tanya Alexander pada Audry.
"Entahlah, Pi. Setahu Audry tadi yah, tuh cewek bolos sekolah, Pi. Engga tau deh dia kemana," jawab Audry sambil menambahkan sedikit kata- kata bumbu yang dapat memanaskan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Hidup??
Romantiek🚫 BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA 🚫 ❌ JANGAN JADI PEMBACA GELAP YAH GUYSS❌ luka hebat si gadis gila, yang tak tau dimana ujungnya. Start: 18 mei 2023 Finish: