4. Nighttime

132 8 2
                                    

Vote sebelum membaca, komen pas lagi baca ☺☺☺☺

Aku mengalihkan pandangan saat Bondan menyadari keberadaan ku di atas sini, sempat mata kami bertemu sebelum akhirnya aku memutuskan pandangan dengannya.

Tak ingin lebih lama di sini, lantas aku kembali masuk ke dalam kamar.
Mengecek kembali postingan baru di channel youtube ku tadi dan aku tersenyum saat mengetahui bahwa banyak yang menontonnya bahkan memberikan komentar baik.

Terlebih memang ini kali pertama aku memposting video ku bersama Frank, anggota keluarga ku. Biasanya aku memposting video ku bersama ketiga temanku di Glow Girls yang berisi rutinitas perempuan seperti berdandan, memasak, berbelanja, dan hang out ke tempat baru yang indah.

Ternyata konten ku bersama Frank tadi pagi bagus juga, tak kalah menarik dengan beberapa konten ku sebelumnya.

Tok tok tok

Suara ketukan pada pintu kamarku terdengar, membuat ku menoleh. "Siapa? Buka aja pintunya nggak gue__"

"Fu, ikut gue." Pinta Frank tepat setelah ia membuka pintu sebelum ucapan panjang ku selesai.

"Ke mana?" Tanyaku, sambil ku-log out dari akun ku. Aku juga menekan tombol power pada laptop dan menutupnya.

"Ke dapur. Bantu gue buat persiapan ntar malem."

"Persiapan apa sih, bang? Lo kira mau arisan RT pake persiapan segala," Ujar ku. Tangan ku sibuk memasukan laptop ke dalam tas dan menyimpannya di lemari.

"Udah lo ikut aja kenapa sih? Nggak gerah apa dalem kamar mulu?"

"Nggak. Kan udah gue nyalain AC." Kataku, sambil menoleh ke arah pendingin ruangan di dinding.

Frank menghela napas, "Ya udah lah, ayooo. Itu yang lain udah pada nunggu di bawah, keburu demo ntar mereka gara-gara kehausan." Ucap Frank, aku hanya memutar bola mata dan mengalihkan pandangan. Malas melihat Frank yang kini pura-pura menunjukkan wajah memelas.

"Lagian yang lain pada sibuk bercanda, masa lo sendiri di sini aja?" Tanya Frank, membuatku kembali menoleh padanya.

"Lah? Mereka kan emang teman-teman lo, bang. Gue males ikut nimbrung bareng kalian, ntar gue jadi cewe sendiri__"

Frank menarik lenganku membuat ucapanku terhenti, memang menyebalkan ya si Frank.

Aku mengekor di belakang Frank. Saat kami menuruni tangga, kami dihadiahi dengan tepukan tangan dari mereka membuatku menatap kesal Frank yang malah tertawa mendengarnya.

"Sabar, gue mau buat minuman dulu ya. Tunggu bentar." Ujar Frank dengan gesturnya yang sedikit terburu, mungkin dia tau teman-teman nya sudah lama menunggu.

"Nggak perlu, bang. Barusan udah gue pesenin minuman bersoda dan pizza. Bentar lagi juga nyampe." Ujar Bondan, aku yang sekarang berdiri di samping Frank terkejut, namun merasa lega setelahnya.

"Lo kan tamunya, Bon. Masa lo sih, yang pesan makanan sama minumannya lagi." Ujar Frank.

"Santai, bang. Kayak sama siapa aja." Jawab Bondan, dia pun tersenyum.

Aku menoleh pada Frank yang menganggukkan kepala sambil tersenyum lebar sebagai responnya pada Bondan. "Bang, gue balik ke kamar lagi, ya."

Frank menoleh padaku, "Nggak. Mending lo duduk." Ucapnya, sambil menarik kursi agar bisa ku duduki. Aku menghela napas pasrah saat Frank membuatku duduk berhadapan dengan Bondan. Sedangkan dia duduk di samping ku berhadapan dengan Drake yang duduk di samping Bondan.

"Gue denger lo suka bikin konten ya, di youtube?" Tanya Bondan, dia tersenyum padaku yang membuatku mengernyitkan dahi karena merasa bingung. Apa karena ada Frank di sini membuatnya bersikap manis, sangat berbeda dengan sikap nya padaku tempo hari di gudang sekolah.

I BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang