6. Nobar PSJ-PBY

121 8 1
                                    

Tanggal 30 Juli 2023 adalah waktu yang kami tunggu karena Tim Sepak Bola idola dari GB yaitu Persija melawan Tim Sepak Bola idolaku yaitu Persebaya live di Gelora Bung Karno (GBK) yang disiarkan di televisi, Indosiar.

Di ruang keluarga ini duduk lima orang yang sangat berantusias menonton pertandingan yang segera dimulai.

Aku duduk di samping Frank sambil memeluk boneka panda yang dibelikan oleh Frank setahun yang lalu.

Aku berharap klub dengan jersey warna abu-abu berlogo buaya yang dipakai mereka malam ini yang menjadi pemenangnya.

Aku mengangkat kedua tangan, berdo'a. "Ya Tuhan... Semoga PBY menang malam ini. Aamiin."

Frank juga mengangkat kedua tangannya, berdo'a. "Ya Tuhan... Semoga PSJ yang menang malam ini. Aamiin."

"Aamiin." Ucap keempat GB yang lain.

Babak pertama dimulai. Bruno mulai menguasai bola. Wah, skill yang dia tunjukkan cukup bagus. Dia mengoper bola pada Catur, namun sayang bola justru keluar.

Saat Riski Ridho melakukan pelanggaran dan penalti terjadi, kemudian saat menyaksikan Rico yang gagal mencetak gol membuatku ikut greget dengan itu, meskipun aku adalah idola dari tim Bruno.

Aku menggelengkan kepala saat Catur harus dikenai kartu merah dan dia pun harus keluar dari lapangan karena telah melakukan pelanggaran. Terlihat Bruno yang sangat marah dan berusaha bernegosiasi dengan wasit di sana. Namun, tendangan bebas dari Gayos, Tim PSJ tetap dilakukan... Syukur lah dia gagal.

Kini PSJ 11 pemain, tetapi PBY berkurang menjadi 10 pemain. Sudah seperti ini, bertahan lebih melelahkan daripada penyerang.

Aku was-was saat para pemain PSJ terus menerus menyerang para pemain dari PBY. Hal yang membuat para pria di di ruangan ini semakin bersemangat melihat itu.

Aku senang PBY masih bisa bertahan, namun aku ingin menangis saat PBY harus kebobolan karena pada pukul 19.40 Ryo mencetak gol pertama dan menambah skor untuk PSJ.

Drake melakukan salto dan selebrasi gol yang tingkahnya mampu membuat mereka yang melihatnya menjadi tertawa, kebahagiaan terpancar jelas di wajah mereka.

Frank merangkul pundakku dan sedikit menggoyangkannya, aku hanya merespon dengan tersenyum tipis padanya.

Aku masih berharap Bruno atau pemain dari PBY yang lain bisa mencetak gol untuk menambah skor, setidaknya hasil seri jauh lebih baik daripada__ aku tidak ingin melanjutkannya.

"Simic masih belum ikut main ya?" Virgo bertanya sambil mendekat pada Frank.

Frank menggelengkan kepala, "Belum, Vir. Dia masih cedera."

"Sayang banget... Kalau dia ikut main bisa nambah skor lagi, tuh." Ujar Leo.

"Yo'i."

"Coba aja kalau gue ikut main di Tim PSJ, bakal menang lagi, tuh." Celetuk Drake yang langsung mendapat pukulan di kepalanya oleh Leo.

"Yang ada malah sebaliknya, Drake..." Ucap Virgo sambil menggelengkan kepala.

"Tau, tuh. Skill main bola aja nggak ada." Tambah Leo sambil mengangguk yakin.

Aku hanya memandangi interaksi mereka sambil sesekali tertawa kecil bila ada kelucuan yang mereka ciptakan.

Pembawa acara mengatakan bahwa ada event disekitar GBK komplek malam ini, aku berpikir pasti ramai sekali di sana.

Bruno masih melakukan pertahanan. Di saat genting seperti ini memang harus ada pemain tangguh yang membuat pertahanan.

Terjadi pertambahan waktu dibabak pertama karena terbuangnya waktu saat terjadi adu mulut yang tak terima Catur harus dikenai kartu merah menyebabkan dia tidak ikut bermain.

I BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang