Vote sebelum membaca🤩🤩✌ komen pas lagi baca🥳😆😆
"GUE bukan barang, bang... Gue bukan barang yang bisa lo jual." Ucapku menatap nanar padanya. Sungguh, aku ingin menyumpah serapahinya dengan kata-kata yang menyakiti hatinya.
"Santai Fuji... Santai lah... Bayangkan wajah bayi bebek." Batinku menyemangati.
"Justru karena lo adalah manusia yang sempurna... Gadis cantik se Asia... Fuji!" Ujar Frank sambil mengarahkan tangannya ke rahangku, aku segera mengalihkan pandangan. Dia hanya terkekeh dengan ucapan dan kelakuannya.
"Benar kata Ando. Gue bakal dapet untung banyak, kalau lo gue jual... Apalagi dengan lo yang masih virgin." Ujar Frank, dia mengusap lembut rambutku. Dia juga menyentuh pelipisku, dan dia mengusapkan sedikit darah yang menempel jarinya di depanku.
"Lo bisa jadikan gue sebagai pembantu lo Bang... Tanpa lo gaji. Tapi gue mohon, jangan jual gue bang..."
"Lo kan udah jadi pembantu di rumah... Tanpa gue gaji." Ujar Frank. Aku tau itu sarkas.
"Gue bakal ngelakuin apapun, bang. Asal lo jangan jual gue..." Pintaku. Sungguh, kenapa susah sekali meluluhkan hati Frank??
"Apapun lo bilang? Gue minta lo untuk menari di depan kita aja lo nggak mau!" Ucap Frank. "Udah, dehh. Lo nggak usah__"
"Kalau lo tetep keukeuh jual Fuji, malam ini juga gue bakal angkat dia sebagai adik gue sendiri, Frank." Ujar Virgo. "Gue bakal urus semua surat dan berkasnya besok." Kini, semua pandangan tertuju padanya.
"Apa-apaan lo?! Seenaknya aja mau angkat Fuji sebagai adik lo??" Ujar Frank tidak terima.
"Atau lo butuh uang?? Gue bisa kasih lo uang berapa pun yang lo mau."
"Itu artinya lo beli diaaa, Virgo! Ini jauh lebih menarik." Ujar Frank, dia heboh sendiri. Apa-apaan mereka?!
"Itu berbeda__"
"Sudah cukup! Gue mohon berhenti berucap seakan gue barang yang bisa lo jual dan lo beli, bang!" Seruku pada Frank dan Virgo. Mereka sama menyebalkannya.
"Gue bukan barang, bang..."
"Yang bilang lo barang, siapa??!" Tanya Frank. Dia menaikkan sebelah alisnya.
"Tapi lo mau jual guee, itu berarti lo samain gue dengan barang, bang."
Frank menghela napas.
"Ribet banget sih, lo berdua!" Ucap Ando yang kini mendekat lagi. "Lo tinggal bawa dia ke pemilik Club ini, Frank... Terus lo jual... Lo bilang kalau dia masih virgin. Apa susahnya??"
Frank hanya diam, tapi dia menatapku dengan intens.
"Lo lupa, pemilik Club ini adalah paman gue? Semuanya akan semakin mudah, Frank!" Seru Ando menyemangati.
"Lo emang brengsek ya, An??! Berhenti pengaruhi Frank untuk jual Fuji! Kalau lo emang butuh uang banyak, lo cari orang lain untuk lo jual! Jangan libatkan Fuji di sini!" Ucap Virgo. Dia mendorong tubuh Ando dengan keras.
Dua orang yang pada awalnya ditugaskan untuk mencekal erat lengan kanan-kiri ku tadi, baru aku sadari bahwa ternyata mereka kembar identik. Kini mereka menahan Ando membuat dia tak sampai jatuh.
Ando kembali berdiri tegak, dia membalas mendorong Virgo dengan tak kalah keras. Tapi, Virgo mampu menahan keseimbangannya.
"Okey, gue emang brengsek! Tapi, lo sama brengseknya, Vir!" Seru Ando dengan menatap Virgo tajam. "Lo kenapa ngebela Fuji sampai segininya?? Jatuh cinta lo sama dia, hah?!" Ando mendekati Virgo dan menarik kerah bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Believe
Short StoryMeskipun memang pernah dialami seseorang, cerita ini bukan pembelajaran. Harap bijak dalam membaca. Pemeran : View Benyapa - Fuji Chanikarn Bright Vachirawit - Bondan Giovanni Tu Tontawan - Rere Ramida Dew Jirawat - Jerry Rumi Love Pattranite - Ar...