0.6

15 9 0
                                    

"Kalo ternyata Risa terlibat dalam pembuatan buku misteri itu gimana?"

"Gak mungkin"

"Hah?! Gak mungkin gimana?! Kemarin gue udah bilang tentang bros di tas dia yang sama kaya logo dibuku itu, kan?"

"Iya iya. Tapi kan Risa pernah bawa buku itu ke rumahnya, siapa tau dia emang gambar logo disitu, iseng aja"

"Tapi itu kaya gambaran lama!"

Sial! Aku harus menghadapi Kana yang tetap teguh dengan pemikirannya tentang Risa. Haduh! Hari Sabtu liburku yang malang... Aku harus mendengarkan suara dia yang memekakkan telinga

Ken! Cepatlah datang, sialan! Ah! Ya kini aku dan Kana sedang menunggu Ken di pertigaan jalan masuk ke kampung Risa untuk... sebenarnya sih untuk mengerjakan tugas. Tapi yang pasti untuk membahas Emily Ito

Karena rumah Risa itu didekat pegunungan, dan rumah Emily Ito di pegunungan

Aku dan Kana juga akan mencari tahu apakah benar Risa terlibat dalam pembuatan buku misteri itu seperti pemikiran Kana

"HALLO, GUYS...!!!"

Akhirnya Ken datang. Penderitaan ku hilang, karena Kana akan menjadi kalem jika ada Ken. Dasar! Kenapa ini jadi terlihat lebih menyebalkan! Aneh. Dasar perempuan aneh. Aku tidak mengerti sama sekali

"Ayo pergi!" Ucap Kana yang langsung mengayuh sepedanya lebih dulu, lalu disusul Ken yang seperti biasa... bersemangat. "AYO RAI IDIOT! MALAH NGELAMUN!" Kana berteriak padaku didepan sana

Aku menghela napas berat, lalu mengayuh sepeda ku.

Aku tidak mengerti mengapa... Mengapa Kana menyukai Ken? Bukannya Ken udah nyakitin dia? Kenapa dia begitu setia? Apa semua perempuan akan setia pada laki-laki yang disukai semasa SMP?

"Ini kah rumahnya?"

Kami memberhentikan sepeda saat sudah berada didepan pintu besar dan juga tembok tinggi yang menjadi pagar dari rumah didalamnya.

"Kata Risa sih sesudah lewat sawah tadi lurus aja sampai mentok. Ya, ini gak sih?" Tanya Kana, memang rumah ini sesuai dengan petunjuk Risa, tapi dari luar saja sudah terlihat besar dan luas, bagaimana dengan dalamnya?

"Takut salah rumah malu nanti, haha"

"Coba dulu aja itu ada bel" ucapku, dan Kana yang paling dekat dengan bel langsung menekannya. Pintu besar itu seketika terbuka dan menampilkan halaman depan yang sangat luas dan besar

Jauh didepan sana Risa berdiri didepan rumahnya yang besar khas tradisional dari kayu

"Kalian ayo masuk!"

Kami melangkah dengan mendorong masuk sepeda kami, menaruhnya didekat pagar, lalu kembali berjalan menuju rumah Risa. Dia anak orang kaya ternyata. Jika dilihat-lihat lagi sih tampilan Risa memang orang kaya

"Wah rumah kamu besar banget, Ris..." Ucap Ken setelah kami memasuki rumah Risa dan menuju ke ruang tengah rumah itu "Keren banget. Adem. Rumahnya tradisional dari kayu... Wow..."

"Hahaha, makasih, Ken. Ini rumah orang tuaku ya, bukan aku." Risa terkekeh, lalu menghentikan langkahnya "Silakan duduk" ucapnya
setelah sampai di ruang tengah

Kami langsung duduk lesehan didepan meja besar dan panjang itu. Aku duduk di samping Risa, dan didepan ku ada Kana di samping Ken. Aku menatap mata Kana yang melotot padaku

Ah ya! Risa! Dia memakai bros logo itu di bajunya. Sepertinya Kana memintaku untuk bertanya

"Risa..."

"Ya, Rai?"

Aku terdiam. Aku merasa canggung bertanya tentang itu pada Risa, dan rasanya aneh melihat Risa yang memakai baju biasa bukan seragam. Dia terlihat lebih santai, tidak seperti biasanya yang penuh energi

School Mystery✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang