1.0

18 7 0
                                    

Okey! Kami sudah menyembunyikan sepeda kami dibawah rerumputan dan ditimbun daun-daun yang berserakan di tanah. Ken juga sudah berjalan ke pintu rumah itu, dan aku sama Kana kesamping rumah itu

"WOY!!! LEPASIN RISA!!! KALIAN BAKAL MASUK PENJARA!!! BAKAL AKU LAPORIN!!! SINI, ANJING!!!"

"EH SIALAN!! KAMU SAYA JUAL JUGA YA!! SINI JANGAN LARI!!"

Kasar banget si Ken, gak biasanya dia kasar begitu. Tapi dia berhasil mancing pak Akito keluar dan mengejarnya. Membuat kesempatan aku dan Kana memasuki rumah itu untuk membebaskan Risa

Aku langsung berjalan mengendap-endap ke arah pintu, Kana berada di belakangku. Dapat kulihat Risa diikat di sebuah ranjang kecil, dan disana sepi. Aneh! Aku kira bakal banyak orang yang menjaga

"Gak ada orang, Kana"

"Yaudah kita masuk!"

Aku dan Kana dengan cepat memasuki rumah itu. Kana langsung menghampiri Risa, sedangkan aku menutup pintu dulu, dan juga berjaga dari sana jika pak Akito kembali, aku yakin pak Akito gak sebodoh itu

"Risa! Risa bangun!" Kana mencoba membangunkan Risa sembari melepaskan ikatan yang mengikat tubuh Risa di ranjang "Risa sadarlah!" Kana menggoyangkan tubuh Risa setelah dia melepaskan semua ikatan

"Kana ayo cepat!"

"Dia gak mau sadar anjir!"

Sial! Aku melihat pak Akito yang sudah berjalan kemari

"Pak Akito berjalan kesini!" Aku menghampiri Kana dan Risa. Aku gak yakin bisa bawa tubuh Risa sembari lari sih "Kalo di tampar dia bangun gak?" Tanyaku yang membuat Kana menatap tajam "RISA!"

"Eh...? A-ak...k-ku..."

"Syukurlah! Ayo pergi!"

"Kana tunggu disini. Pegang ini, pukul dia ya" ucapku menyuruh Kana untuk berdiri dibelakang pintu sebelah kanan dan memukul kepala pak Akito saat dia masuk, aku dan Risa berdiri dibelakang pintu sebelah kiri

Brak!

Pintu dibuka secara kasar.

BUGH! BUGH! BUGH!

"Mati lo, sialan! Mati!" Sentak Kana sembari terus memukul kepala pak Akito dari belakang sampai akhirnya pak Akito terjatuh pingsan atau mungkin... mati "Ayo lari"

Aku berlari menggendong tubuh Risa yang setengah sadar. Kana berada dibelakang dengan masih menggenggam kayu yang tadi dia gunakan untuk memukul kepala pak Akito. Tunggu... tunggu!

Ini kita dimana ya?

"Woy kenapa lo berhenti, Rai?!"

"Kita... dimana ini?"

Aku dan Kana bertatapan sejenak sebelum panik menguasai. Ya, kita tersesat! Sialan bukan? Kita tersesat di hutan pada malam hari dalam kondisi diincar oleh manusia yang akan menculik kita

"Gimana dong ini woy?!"

"Gak tau"

"R-rai..."

"Risa? Kamu udah sadar?" Tanyaku saat Risa kembali bersuara, kedua tangannya yang ada di leherku terangkat... ya dia menunjuk sebuah jalan. Bagaimana dia tahu? "Kenapa kesana? Kamu kok bisa tahu?"

"Aku gak tau. Tapi aku gak mau disini... guru itu pasti udah sadar sekarang"

"Yaudah ayo kesana aja, Rai"

Baiklah! Aku berlari ke arah yang ditunjuk oleh Risa, diikuti oleh Kana. Hanya ada pepohonan disini gak ada jalan yang menunjukkan arah pulang. Tapi disana! Itu sawah! Ya, sawah persembunyian yang direncanakan

School Mystery✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang