Beberapa bulan kemudian...
Setelah kejadian tertangkapnya pelaku penculikan murid sekaligus penjual organ tubuh manusia, orang tua kami ingin memindahkan kami ke sekolah di kota, tidak peduli jauh asal aman, tapi kami menolak
Ya, kami tetap sekolah disekolah yang penuh misteri itu, bahkan sampai satu semester telah kami lewati, haha.
Entahlah aku merasa seperti pahlawan yang membongkar kebusukan penjahat
Setelah kejadian itupun aku merasa menjadi pribadi yang lebih baik. Aku mulai berani mengajak berteman teman sekelas ku lebih dulu. Aku masuk ekskul sastra. Ya, aku membuka ekskul sastra kembali
Bukan hanya aku, tapi Risa, Ken, dan Kana juga. Kami menjadi anggota pertama ekskul sastra setelah sekian lama ekskul itu dihentikan
Membuat kami semakin hari semakin dekat. Ken pun tidak memikirkan tentang Yuna lagi, dia udah mengikhlaskan perasaannya yang belum tersampaikan itu
Kana dan aku pun perlahan kembali dekat, berteman kembali seperti saat kami masih kecil
Lalu Risa... tentu aku dan dia juga jadi lebih dekat. Kami semua menjadi lebih dekat intinya. Apalagi Ken dan Kana... aku gak tahu hubungan mereka sekarang apa.
Dan kini adalah malam tahun baru. Aku dan ketiga temanku akan melihat pesta kembang api di pasar malam, tapi aku masih dikamar ku, bingung memilih pakaian yang mana
Aku bukan orang narsis sih, sebenarnya pake baju apapun gak masalah asal itu nyaman, tapi kali ini aku ingin tampil lebih rapih, ya! lebih rapih, bukan tampan. Karena kalo tampan sih aku selalu merasa begitu
"Rai... lama banget kamu, temen-temen kamu udah pada nunggu didepan"
"Ibu tolong ketuk pintu dulu"
"Hahaha maaf ya" Ibuku berjalan menghampiri ku "Pake baju ini aja, Rai. Ciee~ yang bakal ketemu Risa jadi harus memberi penampilan terbaik, hahaha. Udah! Ini aja ya, sayang" dia memberikan hoodie putih
"Apa sih, bu? Yaudah aku mau ganti baju, ibu tolong keluar"
"Iya iya~ Hahahaha anak ibu udah gede aja ya. Jangan lupa pake syal"
Setelah mengatakan itu ibuku keluar dari kamarku. Aku langsung saja memakai baju pilihan ibuku, bukan karena aku setuju dengan pilihan bajunya, tapi karena mengetahui teman-teman ku sudah menunggu
Kemudian aku pakai parfum, terus merapihkan sedikit rambutku, lalu memakai syal, dan keluar dari kamar
"Ibu aku berangkat ya"
"Hati-hati ya, sayang"
Aku berlari keluar dari rumah, dan ya! aku melihat teman-temanku yang sudah berada didepan. Ken dengan wajah meledek, lalu Kana dengan wajah sebal mungkin karena aku lama, dan Risa dengan wajah senang
"Hai, Rai~"
"Lama amat lo!"
"Yaudah ayo kita berangkat, guys"
Untunglah Ken mengatakan itu, jadi aku gak perlu menanggapi ucapan yang lainnya. Aku langsung mengeluarkan sepedaku dari halaman rumah, kemudian aku menaikinya.
Aku melirik Risa, mengisyaratkannya untuk naik sepedaku.
Jadi aku membonceng Risa, sedangkan Ken dan Kana menaiki sepeda mereka masing-masing. Dan kami langsung saja mengayuh sepeda menuju pasar malam, tempat yang akan menjadi pesta kembang api
"Aku senang bertemu denganmu di gudang saat itu, Rai"
Aku terdiam sesaat
Awal mula dari semua ini adalah saat aku bertemu Risa di gudang. Gadis dengan mata yang ku anggap indah, gadis yang sebelas dua belas dengan Ken, dan gadis yang menjadi pemecah utama misteri itu
KAMU SEDANG MEMBACA
School Mystery✔
Mystery / Thrillertentang empat murid yang membaca sebuah buku yang berisi misteri serta keanehan tentang sekolah