9. rumah sakit

325 50 4
                                    

Sudah seminggu lamanya sejak pernikahan Jeno, Mikha murung. Dan selama 1 minggu juga ia jauh dari kakaknya. Mikha sudah terbiasa dekat dengan Jeno dan ini pertama kalinya mereka dipisahkan. Yemima menyadari perubahan sikap sang anak bungsu, namun Yemima tak bisa melakukan apa apa selain memberikan pengertian jika Jeno sudah harus pergi meninggalkan rumah.

"Apa nggak bisa ya Ma, abang tinggal disini aja sama kak Nayara?" Tanya Mikha yang masih duduk terpekur di sudut kamarnya menatap jendela.

Yemima tersenyum dari ambang pintu, "Sayang, kamu juga nanti kalau udah nikah pasti akan tinggal dengan suami kamu."

"Kenapa?"

"Biar mandiri." Jawab Yemima.

Mikha menghela napas panjang dan menoleh pada sang bunda. Yemima mengangguk dan tersenyum memberikan penjelasan bahwa semua akan baik baik saja. Mikha bangkit dan langsung merebahkan tubuhnya pada kasur kesayangannya, disusul oleh Yemima yang menutup pintu kamar Mikha.

Mikha masih SMA dan Jeno sudah berumur 27 tahun. Memang perbedaan umur keduanya sangat jauh, namun tetap saja kehadiran Jeno membuat Mikha sedikit terhibur. Sekarang Mikha harus mandiri. Nanti hari sabtu dan minggu tidak ada lagi yang siap siaga mengantarkan dirinya kemanapun ia mau, karena Jeno sudah memiliki dunianya sendiri. Kalau difikir fikir juga ya Mikha merelakan Jeno bersama Nayara, Nayara baik dan sangat perhatian. Mikha akan merasa aman jika Jeno bersama Nayara.

"Abaaaaang!" Teriak Mikha.

Jeno disebrang sana tertawa, "Kamu kenapa?"

"Abang lagi apa disana?"

"Baru beres mandi, kenapa sih? Tumben amat!" Ketus Jeno. Hari pertamanya kerja setelah cuti membuatnya bekerja lebih ekstra. Karena pekerjaannya menumpuk.

"Galak amat! Kak Nay mana?"

"Lagi masak, kenapa ya Allah!"

"Aku mau nelepon aja kenapa sih? Mau nanya kabar abangnya masa gak boleh?"

"Tumbenan maksudnya, de. Lo kangen gue ya?''

Mikha diam.

"Mikha?"

"Abang, nggak bisa ya abang tinggal disini aja?"

"Kagak. Kalau gue mau berduaan sama Nay nanti diganggu elu!"

"Abaaang! Aku serius!"

"Ck! Ya enggak dong de. Mana bisa anak yang sudah menikah tinggal serumah dengan orang tua? Kapan abang mandiri kalau gitu?"

"Tapi aku kangen abang." Lirih Mikga.

"De, lama kelamaan kamu akan terbiasa. Kamu juga nanti akan menikah dan meninggalkan rum--"

"Abang berarti aku boleh pacaran?"

"Heh siapa bilang? Enak aja lu!"

Mikha tergelak mendengar Jeno dari sebrang sana. Jeno masih saja protektif pada Mikha. Sebenarnya Jeno hanya takut Mikha disakiti oleh seorang laki laki karena dia juga pernah muda dan seorang laki laki seumuran Mikha tidak akan serius dalam menjalani hubungan. Lebih baik Mikha sekolah dulu saja, daripada harus mengenal laki laki.

"Abang, pas kemaren kak Agatha dateng?"

"Kenapa nanya gitu?"

"Asa udah lama nggak ketemu dia, apa kabar ya dia?"

"Jauh lebih baik, Mi. Kemarin dia datang."

"Sama siapa? Sendiri?"

"Berdua. Sama bosnya."

Midnight Rain | Lee Jeno x Yoo Karina✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang