Jangan lupa vote dan komen. Maaf jika ada typo. Happy reading!!!
********************************************
-CEMBURU-
Bibi mencoba membantu Jihan untuk berdiri, sepertinya wanita itu kehabisan tenaga karena membuat dinding pelindung dengan paksaan sisa energinya.
"Anda pasti belum makan kan sebelum melakukan ritual" ucap bibi layaknya ibu yang mengomel.
"Sudah kok"
"Bohong, lihat wajah anda sangat pucat bahkan nafas anda tersenggal-senggal"
Jihan tersenyum tipis "Tidak apa-apa kok, dulu ibu kan juga begini setelah membuat dinding energi , Jihan sering lihat"
"Anda dan ibu anda berbeda nona"
"Apa karena aku darah campuran beta dan omega?, sementara ibu memiliki darah Alpha dan omega?"
Bibi terdiam melihat wajah pucat itu kini menatapnya dengan sendu "Anda adalah omega suci yang murni, mari saya bantu"
"Bibi,-
Langkah mereka terhenti -Apakah aku akan mati jika memiliki anak dari Master Alpha?"
"Nona...."
"Begitu ya? baiklah aku mengerti hhhh" Brughh.
"Ya Ampun siapapun!! tolongg!!!"
......................
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihan membuka matanya, pertama yang dia lihat suaminya yang tengah duduk tertidur di kursi sofa yang berada tak jauh dari tempat tidurnya.
"Jangan turun" Lantas segera Jihan menaikkan lagi kakinya.
Sunoo menatap ke arah 'gadis' itu wajahnya pucat, tentu segera sunoo memberikan segelas air "kenapa begitu?"
"....."apa kakak tau?.
"Kenapa tidak makan seharian? Bahkan aku sudah menyuruhmu tetap diruangan kenapa memaksa memetik bunga di kaki gunung?"
"E-EH??"
"Bibi bilang kau pingsan saat jalan kaki dari kaki gunung , tentu saa itu jauh"
Jihan menunduk sedikit tersenyum "Maaf kak.."
"Jangan gegabah seperti ini, daerah kita sedang terancam kalau kau sakit itu akan membebaniku, bagaimana aku bisa bertarung sambil merawatmu, ayo cepat turun"
Sunoo berjalan dahulu di susul oleh jihan, tenyata sudah larut ya? dibawah sana Jihan bisa melihat hanya ada eunchae yang memakan kue apa yang lain sudah selesai makan?.
"Yang lainnya sudah makan tadi, jangan khawatirkan mereka"
"Apa kakak sudah tidak marah padaku?" Tanya Jihan tiba-tiba.
