DI PERTEMUKAN

16 8 1
                                    

Adit memandang rumahnya cukup lama kala itu menarik nafas dalam lalu mengetuk pintu rumahnya.

Tok.....tok.....tok...

Suara ketukan pintu, namun tak ada seorangpun yang membuka pintu bahkan menjawabpun tak ada hening yang terdengar Adit sekali lagi mengetuk pintu rumahnya lalu menekan tombol bel yang ada di rumahnya, Adit sangat ragu kala itu bahkan tangan Adit terlihat cukup gemetar kala itu.
  Umi fhatma yang mendengar itu lantas  melihat ke arah ruang tamu dari arah dapur.

"Siapa?"
Ucap umi fhatma bingung, Abi Hasim pada saat itu hanya asik dengan bacaan koran pagi yang tak pernah ia lewatkan sama sekali.

"BII... Abi.... Ada siapaaa?"
Teriak umi pada Abi Hasim, Abi Hasim melihat ke arah umi yang sedang masak bingung dengan kening yang di kerutkannya.

"Gak tau"
Ucap Abi pada umi santai.
"Cek dulu sama umi dong"
Ucap Abi yang fokus dengan korannya itu.

umi lantas mencuci tangannya, menciprat cipratkan tangannya yang Basah sambil menyusutnya di baju gamis coklatnya itu, bergegas menuju luar rumah, saat membuka pintu rumah alangkah bahagianya umi fhatma melihat anak semata wayangnya kini kembali ke rumah senyum manis dan sumringah terpancar jelas di wajah umi fhatma, rindu yang cukup menggebu tak bisa menahan umi untuk memeluk anaknya itu erat begitupun Adit yang memeluk uminya itu.

"Mi....maafin Adit yah mi"
Ucap Adit yang berusaha menahan air matanya itu.

"Umi udah maafin kamu dit umi udah maafin kamu"
Ucap umi  seraya menangis memeluk Adit, pelukan kini di lepas oleh umi,umi melihat ke dalam lalu membawa Adit masuk.

"Abiiii....Adit pulang biii"
Ucap umi yang senang akan hal ini, Abi yang mendengar itu lantas menyisihkan koran dari tangannya seraya Manarik nafas dalam, senyuman kecil terpancar dari wajah Abi Hasim pada saat itu, namun entah apa senyuman itu tiba-tiba berubah ketika Adit sudah hampir mendekatinya, Adit sampai di depan Abinya yang sedang duduk, mencium tangan Abinya, seraya menundukkan pandangannya.

"Sudah siap kamu menerima pernikahan ini?jadi kapan kamu ke Garut?"
Ucap Abi pada saat itu, Ami melihat Abi cukup terkejut karna Adit baru saja sampai sementara Abi Hasim langsung menyuruhnya untuk cepat-cepat  menikah dengan gadis yang telah di siapkan Abi.

"BII...Adit baru sampai ke rumah kasian masih cape adit"
Jelas umi pada abi.
"Adit kamu masih cape, istirahat dulu aja"
Ucap umi pada Adit, Adit tersenyum ke arah uminya lalu langsung masuk kedalam kamarnya, adit langsung mengunci kamarnya itu sangat rapat, dan membaringkan badannya ke ranjang miliknya melihat langit-langit kamar dengan raut wajah kesal.

"Kenapa sih Abi pengen banget jodohin gue,padahal gue kan bisa cari sendiri,aaagrrr.....bajigan"
Ucap Adit kesal pada Abinya itu.

#pagi
   Sebelumnya Adit sudah bangun untuk solat subuh namun Adit tidur lagi sudah menjadi kebiasaan Adit akan hal itu, hingga pada saat jam set 7 Adit keluar untuk mencari kopi, bibirnya rasanya masam karna dari kemarin ia belum minum kopi dan nyebat sebatang rokok satupun, saat Adit keluar dari kamarnya Adit cukup terkejut karna Abi dan uminya ada di depan kamarnya sedang menonton tv karna kebetulan kamar Adit sangat dekat dengan ruang tamu, bukan tanpa sebab Adit terkejut karna biasanya Abi dan umi slalu pergi ke toko butik miliknya.

"Jadi kapan kamu ke Garut?"
Ucap Abi, Adit hanya menundukkan kepalanya tak berkutik.

"Sekarang kamu ke Garut Abi tunggu"
Sambung Abi pada Adit yang membuat dirinya (Adit) terkejut hingga matanya terbelalak akan hal itu.

TAKDIR YANG TERPILIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang