"jadi gimana kapan saya kira-kira bisa bertemu dengan yaaah besan saya?"
Ucap Abi Hasim pada pak kiai,pak kiai yang mendengar itu lantas tersenyum kecil seraya menepuk paha Abi Hasim."Bisa sekarang juga, sekalian nentuin kapan baiknya untuk harapan kamu ini terwujud"
Ucap pak kiai pada Abi Hasim,Abi Hasim yang mendengar itu lantas tersenyum cukup lebar malu-malu kucing."Ah kamu ini tau aja apa yang sebenarnya saya maksud"
Ucap Abi Hasim pada pak kiai, lalu Abi Hasim,umi fhatma,umi dan pak kiai mulai menuju mobil untuk menuju rumahku.
Abi Hasim melihat ke arah luar mobil saat perjalanan mamandang gunung-gunung yang menjulang tinggi di kampung ku,dengan wajah yang cukup bimbang."Ada apa wajah kamu ini ko masam kaya gitu?"
Ucap pak kiai pada Abi Hasim."Kira-kira Adit bisa berubah seperti apa yang saya harapkan tidakyah?,saya takut Adit masih seperti dulu dengan kebiasaan negativ yang Adit lakukan di bandung, saya takut anak saya menyakiti hati santriwati yang udah kamu siapin buat anak saya"
Ucap Abi Hasim ragu,cemas."Tenang doakan saja anakmu, insyaalloh dia bakal berubah seiring berjalannya waktu"
Ucap pak kiai pada Abi Hasim mencoba menenangkan perasaan cemas yang di alami Abi Hasim."Abi disini enak yah sejuk, pemandangannya juga hijau-hijau enak buat di pandang"
Ucap umi fhatma yang duduk di belakang bersama umi seraya berfoto sedari tadi."Iah umi..."
Ucap Abi Hasim pada umi fhatma, perjalanan yang tak cukup jauh akhirnya sampai Abi Hasim,umi fhatma pak kiai dan umi sudah berada di rumahku melihat rumahku dari arah depan."Ehh..asalamualikum Abi, Bade KA Ema"
(Ehh..aslamualaikum Abi mau ke ibu?)
Ucap anak laki-laki yang tak lain adiku kelas 5 SD."Muhun Aya te Aya di bumi?"
(Iah ada gak di rumah?)
Ucap pak kiai pada adiku teguh,"Aya Bi sakedap BI rang di pilari heula, hayu atuh Bu kalebet DA te Aya sasaha
(Ada BI sebentar aku cari dulu,Ayo bi kedalam dulu, di dalam juga gak ada siapa-siapa)
Ucap teguh membawa pak kiai dan yang lain masuk ke dalam, teguh lalu mencari ke pekarangan belakang rumah terlihat ibu,bapak,salsa sedang menanam sesuatu di belakang,teguh lalu menghampiri ibu."Bu...Aya pak kiai teh syila"
(Bu ada pak kiai nya teh syila)
Ucap adiku pada ibu,ibu,bapak dan salsa, yang mendengar itu lantas melihat ke arah teguh, masing-masing wajah dari mereka menandakan kebingungan."Aya naonnya?"
(Ada apa ya)
Ucap ibuku mulai mencuci tangan di ikuti bapak dan juga salsa dari arah belakang.Ibu sudah sampai di ruang tamu terlihat ada beberapa orang disana ibu lalu tersenyum.
"Aduuh asalamualaikum ibu pak"
Ucap ibuku yang lalu saling salam ke umi, dan umi fhatma,di susul oleh salsa yang juga melakukan apa yang ibuku lakukan bapaku juga seperti itu."Teh maaf pangcandakeun cai"
(Kak maaf ambilin air)
Ucap ibu pada salsa, ibu lalu duduk bersama bapaku dan teguh."Aduh pak ie teh meni karosong t Aya nanaon atuh"
(Aduh pak ini pada kosong gak ada apa-apa)
Ucap ibuku pada pak kiai seraya tersenyum,lalu di balas oleh pak kiai dengan yang lainnya dengan senyuman pula."De pangmeser keun hela atuh bangsa gorengan sareng es campur"
(De beliin dulu gorengan sama es campur)"Sabaraha?"
(Berapa)
Tanya teguh pada ibuku di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR YANG TERPILIH
RomanceMuhamad Adit rahendra anak tunggal dari keluarga yang berkecukupan, namun memiliki kehidupan yang terbilang buruk club' malam,geng motor adalah tempat dimana kebahagian menurutnya di dapat, namun semua juga bukan karna kemaunnya itu terjadi karna ke...