Aku berangkat, saat aku menutup gerbang aku melihat Ryan dan bryan yang sedang duduk seperti menunggu seseorang.
"Asalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Jawab mereka berdua serempak.
"Syil Lo baik-baik ajakan?"
Tanya Ryan tiba-tiba yang membuatku bingung seketika.
"Syila? syila baik-baik aja kok alhamdulilah, emangnya kenapa nanya gitu?"
Ucapku bertanya balik bingung dengan pertanyaan yang Ryan lontarkan.
"Gak"
Jawab Ryan lalu menatap Bryan begitupun Bryan.
"Ada apa ya?"
Tanyaku bingung.
"Gak ada apa-apa kita cuma nanya doang yaudah kita pergi duluan yah?"
Ujar Ryan.
"Maaf gak bisa nganterin kamu untuk saat ini"
Ucap Bryan memakai helm.
"Gak papa lagian Deket ko kampus syila"
Jawabku, Bryan dan Ryan melajukan motornya dan aku juga mulai menuju kampusku.
#RUMAH🏡
Terlihat Adit seperti mencari sesuatu di ruang kerjanya cukup sibuk.
"Mana sih tu barang giliran di cari malah gak ada, giliran gak di cari nonggol terus tu barang"
Keluh Adit pada dirinya sendiri seraya mengacak-acak rambutnya.
"Dit! Lo ada di dalem?!"
Teriak Bryan,Adit yang mendengar teriakan seseorang lantas berhenti sejenak mencoba mendengar kembali jika ternyata ia salah mendengar.
"Diiit!!"
Teriak Bryan lalu memencet bel.
"Bentar Napa gak sabaran bet dah"
Omel Adit lalu membuka pintu.
"Masuk!"
Ucap Adit mengajak Bryan masuk lalu sibuk dengan urusan awalnya lagi, Bryan melihat Adit bingung sebenarnya apa yang Adit cari.
"Lo lagi ngapain sih?"
Tanya Bryan penasaran.
"Gak ada gabut aja pen ngerapihin rumah soalnya interiornya gak sesuai kemauan gue"
Jawab Adit.
"Oh ya, Ryan mana?"
Tanya Adit pada Bryan.
"Tadi katanya sih ada urusan dulu tapi tar juga kesini"
Jawab Bryan,Adit mempersilahkan Bryan duduk di sofa begitupun dengan Adit yang duduk di sebelahnya.
"Kalo Lo mau minum ambil aja gue males ngambil air"
Ujar Adit tiba-tiba.
"Santai aja kali"
Jawab Bryan santai.
"Jadi gimana?"
Tanya Bryan tiba-tiba yang membuat adit bingung.
"Gimana apanya?"
Tanya balik Adit bingung.
"Claudia?"
Jelas Bryan, Adit diam sejenak menahan sedikit rasa kesal yang tumbuh seketika di dalam hatinya.
"Lo nanya soal claudia ke gue?"
Tanya Adit.
"Gue gak nanya Claudia, gue nanya hubungan Lo sama Claudia?"
Tanya Bryan melanjutkan.
"Yaaa udah, berakhir,kelar"
Jelas Adit singkat padat jelas,Bryan yang mendengar itu sebenarnya bahagia bahkan terpancar senyum dari bibirnya, tak lama dari itu Bryan mengeluarkan sebungkus rokok dari jaket yang ia kenakan Adit yang melihat itu sedikit bimbang takut Bryan merokok di dalam ruangan.
"Lo Mau ngapain?"
Tanya Adit khawatir Bryan akan merokok.
"Rokok lah"
Jawab Bryan santuy seraya menunjukan sebatang rokok yang kini sudah ia genggam.
"Lo jangan rokok disini kalo mau di sebelah sana"
Tunjuk Adit ke arah ruang tamu, Bryan melihat Adit bingung.
"Emangnya kenapa gue gak boleh ngerokok disini?"
Tanya Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR YANG TERPILIH
RomansaMuhamad Adit rahendra anak tunggal dari keluarga yang berkecukupan, namun memiliki kehidupan yang terbilang buruk club' malam,geng motor adalah tempat dimana kebahagian menurutnya di dapat, namun semua juga bukan karna kemaunnya itu terjadi karna ke...
