WARNING: ADEGAN DEWASA 21++
Tempat yang pertama kali Theo tuju setelah memasuki penthouse nya adalah kamar,
Ranjang sudah dihadapkan nya, dengan semangat, Theo melempar tubuh Vika, dan langsung mengukung tubuh mungil itu.
Menjilat bibirnya secara sensual, tanpa basa-basi ia langsung memakan bibir merah Cherry Vika.
"Eunghhh"
Lenguh Vika saat lidah Theo mulai mengajak lidah nya untuk berdansa, di ikuti tangan pria itu, turut meremas payudara Vika yang dalam masa pertumbuhan.
"Agak kecil ... Tenang aja, hmm gue bakalan besarin gunung gunung ini." Pikiran mesum itu telah meracuni otak kotor Theo.
"Ahhh"
"Shit, gue gak tahan!" Gumam Theo, sembari melepas sabuk celananya.
"Gak bisa, gue gak bisa nidurin kelinci mabuk," Theo menghentikan gerakannya, melirik sejenak keadaan Vika sekarang, matanya terlihat sayu menahan gairah, ada banyak kissmark di sepanjang lehernya, di tambah bibirnya ikut membengkak.
Keadaan yang menggiurkan.
Dan Theo tidak mau memerawani gadis yang sedang mabuk, ia ingin mendengar jeritan sakit serta desahan kelincinya ketika sadar.
Jadi Theo putuskan untuk bersolo dulu sementara. Karena, masih ada hati esok.
Saat ingin menjauhi tubuh setengah telanjang itu.
Tiba-tiba ada tangan kecil yang mencekal tangan nya.
"Ahh panashh." Desah Vika, memeluk lengan Theo lalu menggesek gesekkan kedua payudara dengan binal.
Mata Theo menjadi gelap.
Tapi, tidak sekarang.
Dengan terpaksa Theo melepas belitan tangan Vika dari lengannya.
Merasa segar walau sebentar.
Namun....
Gadis itu justru melepas semua kain yang melekat di tubuhnya, lalu memeluk tubuh atletis Theo, tak hanya itu, gadis itu juga menjilat-jilat telinga hingga leher Theo untuk merangsang pria itu.
"Ahh tolong panashhh,"
Theo menyadari, bahwa vodka yang kelinci kecilnya minum sudah di isi oleh obat perangsang.
Dilihat dari gelagat Vika, seperti nya obat yang kakaknya campur berdosis tinggi.
Hati mungil Theo menjadi iba.
Ia tak tega melihat kelinci nya itu mendesah kepanasan.
Dengan baik, ia akan menuruti keinginan kelinci kecilnya itu untuk menghilangkan rasa panas yang mendera di tubuh little rabbit nya.😒
"Okay, my little rabbit." Serak Theo disertai bibirnya mulai mencumbu bibir Vika yang sedari tadi tidak berhenti untuk mendesah meminta pertolongan.
Melumat, menyesap, tangan mulai bergerilya sesuka hati, desahan.
Semua di sela-sela kegiatan itu, Theo tak bisa berhenti untuk tersenyum mesum.
Ia sudah tidak mematuhi prinsip nya sejak awal, tapi apalah daya jika gadis itu sendiri yang memintanya. Hal ini tidak boleh di sia-siakan.
Apalagi saat tangan mungil itu mulai menuntun tangan kekarnya untuk memuaskan area vagina nya yang terasa sangat basah.
Tanpa ragu jempol Theo beraksi mencari letak klitoris Vika untuk ia usap secara brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI TAWAN PRIA SEKSI (TAMAT)
Short StoryWARNING: CERITA DEWASA 21++ CERITA SUDAH TAMAT DAN LENGKAP. Spin off: Kakak Kelasku Yang Seksi Sudah diculik, penderitaan nya bertambah saat keperawanan nya juga di ambil secara paksa oleh seorang pria dengan visual serta tubuh yang sangat sempurna...