Jika ditanya, apakah Vika menyesal setelah melepaskan Theo dari hidup nya?
Jawaban nya. Tentu saja iya!!
Lihat lah keadaan nya sekarang yang luntang lantung di trotoar jalan tanpa sepeserpun uang,
Uang nya habis karena ongkos ojek tadi.
Bahkan saat ini Vika masih memakai pakaian nya tadi pagi, mau mengambil pakaian nya pun tak bisa karena jarak cafe ke penthouse lumayan jauh.
Sebelum meninggal kan Theo, seharusnya Vika meminta uang sebagai kompensasi. Karena sudah berkali-kali menikmati tubuhnya, walaupun harga dirinya hancur seperti pelacur, tapi jika tadi ia bisa menikmati uang Theo, pasti ia tidak akan luntang lantung seperti ini.
Arghhh bodoh nyaaa.
Sudah dehidrasi, kaki nya pegal, lapar, capek, serta hilang arah seperti butiran debu.
Sepanjang jalan Vika hanya bisa mengeluh dan mengeluh.
Hingga beberapa saat kemudian ada mobil mewah warna hitam menghampiri Vika.
Perempuan itu mengernyitkan bingung, tak lama gelombang halus di keningnya lenyap setelah tau siapa orang yang memiliki mobil mewah itu.
Dia adalah Jessica.
Sahabat baru nya yang Vika sadari memiliki sifat yang teramat baik.
"Masuk, ka."
Tak perlu loading, tanpa basa-basi Vika langsung menaiki mobil itu, ia sudah tak tahan berada diluar yang super panas ini.
Setelah bokong nya menyentuh kursi mobil, baru lah Vika menghela nafas lega, Jessica yang melihat itu hanya tersenyum tipis.
"Cari makan yuk." ajak Jessica.
Vika yang mendengar ajakan Jessica, langsung menegakkan badannya dan tersenyum riang.
"Mau, mau."
Jessica sudah jadi sahabat nya, jadi kata jaim tak di perlukan lagi.
Mobil itu akhirnya melaju menuju tempat makanan berat.
Tak membutuhkan waktu lama, mereka sudah sampai, dengan semangat 45 Vika keluar dari mobil, dan berjalan bersama memasuki tempat makan itu.
"Gimana perasaan lo sekarang?" tanya Jessica.
"Perasaan? Emang aku kenapa kak?" heran Vika, tak mungkin kan Jessica tau apa yang sudah ia alami.
"Gak perlu sok tegar lo, gue tau apa yang di lakuin sama sepupu gue ke lo."
Mendengar itu, Vika menarik nafas panjang, "ya begitulah lah kak, aku udah putus sama kak Theo, eh gak putus sih kan gak punya hubungan, arghhh gak tau lah." mengingat nya Vika menjadi sebal sendiri.
Melihat itu, Jessica meringis kasihan, di ibaratkan Vika itu seperti habis manis sepah di buang, sad sekali.
"Habis ini, mau gue anterin kemana?"
Vika diam, ia bingung mau jawab apa?
"Napa?"
"Eumm aku bingung kak mau tinggal dimana, kalau kerumah pasti nama ku udah keluar dari KK." lirih Vika, ia malu.
"Gimana, kalo lo tinggal di rumah gue aja, kebetulan gue butuh temen buat nginep di rumah." tawar Jessica, dan mendapat balasan anggukan kepala.
Nasib menjadi anak tunggal yang tidak punya saudara membuat Jessica sering merasa kesepian, apalagi saat orang tuanya ada perjalanan bisnis di luar kota atau luar negeri, jadi dengan senang hati Jessica menawarkan Vika tempat tinggal untuk menemani nya dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI TAWAN PRIA SEKSI (TAMAT)
Short StoryWARNING: CERITA DEWASA 21++ CERITA SUDAH TAMAT DAN LENGKAP. Spin off: Kakak Kelasku Yang Seksi Sudah diculik, penderitaan nya bertambah saat keperawanan nya juga di ambil secara paksa oleh seorang pria dengan visual serta tubuh yang sangat sempurna...