salahku dimana?

584 40 7
                                    

Malam hari,saat jam makan malam tiba,Darren mengetuk pintu kamar bintang.

Darren mengajak bintang untuk makan malam bersama,karena papahnya dan yg lain sudah menunggunya.
Bintang agak ragu sebenarnya,untuk ikut makan malam bersama,terakhir kali makan malam,Devan tak menyukainya.

"Malah bengong,ayo buruan gue udah laper nih," ucap Darren menyadarkan lamunan bintang.

"Eh iya,ayo kak." Ucap bintang singkat.

Saat tiba di meja makan bintang langsung duduk di sebelah Darren.
Papa lalu tersenyum menyambut bintang dan Darren yg baru datang.

"Oke,semuanya karena sudah hadir,ayo nikmati makan malamnya." Ucap Frans memulai pembicaraan.

Frans lalu memperhatikan bintang,dapat ia lihat luka memar di sekitar pipi bintang.
"Bintang, pipi kamu kenapa? Ada yg mukul kamu?!" Ucap Frans tiba-tiba.

Semua attensi kini tertuju pada bintang.bintang yg dilihat semua penghuni mejapun,agak canggung dibuatnya.
"Oh,ini pah,,mm" bintang ragu untuk menjawab.

"Digangguin kakak kelas dia pah,tapi tenang Darren udah belain dia kok" ucap Darren

Frans hanya mengangguk,dan melanjutkan acara makannya.

"Baru aja sebulan,dah berantem,entar-entar,mau ngapain lagi? Tawuran?!" Ucap Devan sinis.
Bintang hanya diam menunduk saat suara Devan ia dengar.

"Anak cowok,wajar berantem,tapi jangan berlebihan,bintang kalo Kamu masih digangguin bilang SMA papa ya," ucap Frans kemudian.

PRANK!!!

Devan meletakan sendoknya kasar,hingga mengeluarkan bunyi yg cukup nyaring.
Semua perhatian beralih padanya.
"Terus aja dibelain!! Anak kalo buat salah tuh dihukum,bukannya dibelain." U ap Devan sarkas.

"DEVAN!!! CUKUP!!! kamu bisa pergi sekarang kalo kamu udah selesai makan.!" Ucap Frans memperingatkan.

Devan berdiri dari duduknya,lalu melenggang pergi,sebelum ia berbalik pergi ia tatap bintang dengan tatapan sinisnya.

Bintang lalu ikut berdiri dan berpamitan pada papa dan mamanya,ia beralasan jika ia sudah mengantuk,padahal makanannya masih banyak.

Bintang bergegas pergi menuju kamar devan.ia ketuk perlahan,lalu tanpa ijin pemiliknya bintang masuk ke kamar itu.

Ia lihat Devan sedang terduduk di atas ranjangnya.expresi Devan agak terkejut saat tau bintang yg tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.

"Ngapain Lo?!!" Ucap Devan ketus.

"Bang,ijinin gue buat ngobrol sama Lo bentar." Ucap bintang memohon.
Devan langsung berdiri dan melipat  kedua tangannya di depan dada.

"Kalo gue gak mau,gimana?" Ucap Devan masih ketus.

"Please,bentar aja bang,gue cuma penasaran,kenapa Lo seolah benci banget sama gue?? Apa salah gue kak?" Ucap bintang.

Devan tersenyum sinis,
"Seolah? Lo salah, gue emang benci sama Lo!! Muak sebenernya mesti liat muka Lo lagi!! Udah sana Lo keluar!!"

"Bentar bang,masalahnya apa? Apa yg bikin Lo benci sama gue?!! Selama ini kita lama gak ketemu,dari mananya gue buat salah sama Lo bang?" Ucap bintang lagi.

"Lo tau,mama meninggal pas dia lagi nyariin Lo,yg langsung main pas pulang sekolah.!"ucap Devan penuh penekanan.

Bintang tampak termenung,meresapi kata-kata yg Devan katakan.
"Engga,bukan gara-gara gue itu bang,gak mungkin gue jadi penyebab mama meninggal!" Ucap bintang dengan suara yg mulai bergetar.

Air mata bintang mulai menggenang.ia tak pernah berfikir jika ia adalah penyebab ibunya meninggal.
Dulu kakeknya hanya memberi tahukan bahwa ibu ya meninggal karena kecelakaan biasa.

"Nah, sekarang Lo dah tau kan,harusnya Lo gak usah Dateng lagi ke kehidupan kita,Lo tuh cuma bawa sial tau ga!! Sana keluar Lo!!" U ap Devan sambil mendorong bintang keluar dari kamarnya.

Bintang terdiam di depan kamar Devan,air matanya sudah berjatuhan tak dapat ia tahan.
Sementara itu Darren baru saja tiba di lantai 2,hendak memasuki kamarnya,ia heran melihat bintang yg sedang berdiri di depan kamar Devan sambil menangis.

Darren menghampiri bintang,namun bintang langsung bergegas masuk kedalam kamarnya.
Darren lalu masuk kedalam kamarnya tanpa menghiraukan perilaku bintang.

Didalam kamarnya bintang menangis sambil menatap figura ibunya.
"Apa iya,semua gara-gara bintang ma??
Engga,ma,bintang ga tau kalo mama nyariin bintang,sampe mama,,,sampe mama hiks,,,mama...maaf,, maa.." bintang menangis pilu malam itu, tanpa terasa bintang menangis hingga tertidur.

Tepat pukul 2 malam,dari balkon kamar bintang,seseorang masuk kedalam kamar bintang.
Orang itu lalu mencari sesuatu di dalam laci kamar bintang,
Orang itu lalu melihat bintang yg tertidur dengan memeluk sebuah figura photo.orang itu lalu mengambil perlahan figura itu.
Dalam photo itu ada photo keluarga bintang lengkap dengan ibunya.

Orang itu duduk di ranjang bintang,tepat di ujung ranjang bintang.
"Mama,,hiks,,ma.." ucap orang itu,ia peluk pigura foto itu dan menangis terisak.

Bintang agak terganggu dengan isakan pelan seseorang di kamarnya.
Perlahan bintang bangun,dan melihat seseorang duduk membelakanginya di ujung ranjangnya.

Bintang mengamati sejenak orang itu.
"Kak,? Kak Kevin?" Ucap bintang.
Dan orang itu menoleh.dan benar saja dia adalah kevin.

"Kakak ngapain disini?" Tanya bintang.

"Mama,,mama sekarang dimana,," ucap kevin.

Bintang lalu mendekati Kevin dan memeluk Kevin dari samping,
"Maaf kak,mama udah gak ada,," ucap bintang pelan.

"Bunga juga udah gak ada,semua orang yg gue sayang udah gak ada,sekarang gue sendiri," ucap Kevin sendu.

Bintang mengangkat wajahnya dan ia pandang manik kevin  Dengan lembut,
"Ada gue kak,Lo gak sendiri." Ucap bintang.

"Gue gak mau tinggal disini,gue mau pergi,Lo pasti punya duit kan,pinjemin gue dulu,entar gue ganti." Ucap Kevin kemudian.

"Kakak,mau kemana ini masih malem." Ucap bIntang lagi

"Kemana aja,yg penting gak disini," ucapnya yakin.

"Engga kak,jangan,besok aja ya,biar bintang yg anterin." Ucap bintang merayu.

"Lo kalo gak mau bantuin gue,ya udah gue pergi sekarang." Ucap Kevin sambil beranjak dari duduknya.

Kevin pergi dari kamar bintang,bintang panik mengejar Kevin.
Bintang menarik tangan Kevin agar berhenti.
Namun Kevin tetap ingin pergi.hingga kegaduhan pun terjadi.

Darren keluar dari kamarnya,ia cukup terkejut melihat kevin yg sedang ditenangkan oleh bintang,Darren menghampiri keduanya.

"Ngapain sih kalian?!" Ucap Darren.

"Gue mau pergi,tapi ni anak rese malah ngalangin gue!" U ap kevin.

"Lagian masih malem mau pergi kemana Lo kak?" Ucap Darren.

"Yg penting pergi dari sini aja." Ucapnya keukeuh .

"Mau gue panggil papah?" Ucap Darren .

Seketika Kevin diam mematung,raut takut dan panik tercipta diwajahnya.
"Jangan,,,,pa-pah,," ucapnya bergetar dengan air mata yg mulai menggenang.

Kevin meluruh begitu saja mendengar kata papah disebut.
Bintang sigap memeluk tubuh Kevin yg bergetar.
Ia pandang tajam Darren yg membuat Kevin seperti itu.

"Sorry,, tapi dia kalo gak digituin bakal terus kabur.udah yuk gue bantu ke kamar." Ucap Darren lagi.

Darren dan bintang lalu memapah Kevin untuk kembali ke kamarnya.
Setelah Kevin tenang,dan tertidur,keduanya laluasuk ke kamar masing-masing.






















Fakebrother

fake brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang