brave

501 28 3
                                    

Jam menunjukan pukul 10 pagi saat bintang mulai membuka matanya.
Ia mulai bangun sambil memegangi kepalanya yg sedikit pusing.

Setelah sadar sepenuhnya.ia langsung berdiri dengan terburu-buru.
"Dimana gue?!" Pekiknya saat ia sadar jika itu bukanlah kamarnya.
Ia lalu dikejutkan dengan seseorang yg membuka pintu kamarnya tiba-tiba.

"Dah bangun Lo?!,sini makan dulu." Ucap darren,lalu ia pergi ke luar dari kamar itu.

Bintang mengikuti Darren dari belakang.

"Kak,kita dimana?" Tanya bintang,sambil melihat-lihat ruang tamu yg kini ia masuki sesaat setelah ia keluar dari kamar tempat ia terbangun tadi.

"Ini rumah lama gue,sebelum mama  nikah sama papa,"ucap Darren sambil duduk di salah satu sofa di ruang tamu tersebut.

Bintang ikut duduk di sebrang Darren.

"Semalem Lo...jemput gue?" Tanya bintang.

"Iya,Lo mabok parah,gak mungkin gue bawa Lo ke rumah." Ucap Darren lagi

Bintang menganggukan kepalanya sambil tersenyum samar.

"Thanks ya,tapi gue mau pulang sekarang deh,entar mama atau papa pasti nanyain gue." Ucap bintang.

"Tenang aja,gue udah ijin ke mama semalem,sekarang Lo makan dulu nih,tadi gue beli soto di depan sana.ini soto langganan gue dulu.abis itu Lo minum obat ini,buat ngilangin pusingnya.lo masih pusing kan?" Ucap Darren.

"Makasih kak,tapi gue gak laper sih," ucap bintang menolak halus.

"Gue cepuin ke papa sama bang Devan aja kalo gitu ya," ucap Darren dengan pura-pura akan menelpon seseorang.

"Ck,iya,iya,gue makan nih,gak lucu becanda Lo kak," ucap Darren sambil mulai menyuapkan se sendok soto di depannya.

Darren hanya tersenyum melihat bintang yg jadi penurut karena ancamannya.

"Disuruh makan doang,mesti di ancem dulu,bocil!" Ucap Darren yg kini fokus pada smartphonenya.

SKIP.

"Kak,ayo pulang,gue dah siap nih!"ucap bintang yg kini sudah mandi,bajunya ia ganti dengan baju milik Darren yg masih tersimpan di lemari kamar Darren.

"Wah bajunya pas ya,gue kira bakal ke gedean." Ucap Darren saat melihat bajunya nampak pas di badan bintang.

Mereka lalu pulang dengan mobil yg Darren bawa semalam.

Setelah sampai rumah,terlihat Devan sedang bersantai di depan taman dengan secangkir ice kopi di tangannya.

Dari jauh Devan sudah menatap tajam kedatangan bintang,

"Bagus! Udah bisa maen semaleman ya Lo?! Sampe gak inget pulang.sekalian aja gak usah balik lagi.!"

Bintang mematung saat suara Devan menyapa rungunya kala jaraknya mulai dekat dengan Devan.

"Kak,gue dah ngomong ke mama kok semalem,mama juga ngijinin kok, lagian-" belum selesai Darren menjelaskan Devan langsung melirik tajam padanya.

"Gue ga ngomong sama Lo! Masuk sana," ucap Devan, dengan pelan namun penuh penekanan.

Darren melirik bintang sekilas,bintang lalu mengangguk,seakan tau jika Darren mengkhawatirkannya

"Duluan aja," ucap bintang pelan pada Darren.

Darren lalu masuk ke rumah,sementara bintang masih berdiri berhadapan dengan Devan di depan taman.

"Kemana Lo semalem?!" Tanya Devan ketus.

"Maen," ucap bintang simple.

"Udah berani maen ke club ya Lo?!" Ucap Devan pelan tepat di telinga bintang.

fake brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang