Alergi

967 39 2
                                    

Siang ini bintang baru selesai berganti pakaian.
Ia baru pulang sekolah dan keadaan rumah sangat sepi. Mungkin hanya dia yg baru pulang, pikirnya.

Bintang lalu melirik kamar kevin sebentar, namun teringat akan peringatan ayahnya yg memintanya agar tak menemui Kevin dulu, membuatnya mengurungkan niatnya yg ingin mampir ke kamar kakaknya itu.

Bintang putuskan untuk duduk di sofa ruang tengah sambil menyalakan smartTv disana.

Saat sedang asik menonton tv, Devan datang menuruni anak tangga, lalu berhenti saat melihat ada bintang di ruang tengah.

Bintang meliriknya sekilas lalu tersenyum canggung.
"Eh, kirain gak ada bang Devan." Ucap bintang.

"Lo bisa beliin gue kue gak, di toko kue Deket kampus Lo?" Ucap Devan.

"Oh toko kue lovely bread kan ya?" Ucap bintang menebak.

" Nah, Lo tau tuh! sana gih, beliin gue kue strawberry, lagi pengen makan kue nih." Ucap Devan sambil menyodorkan uang pada bintang.

Bintang lalu menerimanya dengan senang. Ia pikir ini mungkin jalan pendekatan ia dan Devan.

"Ya udah, bintang pergi dulu ya bang,"
Bintang pemitan sambil tersenyum pada Devan.

Devan hanya mengangguk singkat, lalu berjalan masuk ke kamarnya lagi.

15 menit dari kepergian bintang, hujan turun dengan derasnya.

Bintang yg tak membawa payung terpaksa menunggu dulu hujan reda di depan toko kue itu.

Hingga 30 menit kemudian hujan tak juga reda.
Bintang putuskan untuk tetap pulang meski harus hujan-hujanan.

Ia masukan kue itu kedalam bagasi motornya yg cukup luas.
Lalu bintang jelankan motornya sambil menerabas hujan yg cukup lebat.

Sesampainya di rumah, ia lalu bertemu Devan yg sedang santai duduk di ruang tengah sambil memainkan laptopnya.

Sadar akan kedatangan bintang, Devan lalu berdiri dan menghampiri bintang.

"Lo lama banget sih!!" Ucapnya pada bintang.

Bintang masih menggigil karena kehujanan, ia belum menjawab Devan, hingga ia sodorkan kue yg Devan minta untuk ia beli. Dengan tangan bergetar bintang memberikan kue itu pada Devan.

"Maaf kak, tadi gue neduh bentar. Tapi kuenya aman kok gak ke ujanan." Ucapnya dengan sedikit bergetar.

"Oke." Devan lalu menerima kue itu dan pergi ke arah dapur.

Sementara bintang pergi ke arah kamarnya.
Bintang lalu mandi air hangat dan mengganti pakaiannya.

Bintang lalu ke dapur untuk membuat teh hangat, karena badannya masih menggigil karena hujan tadi.

Di dapur masih ada Devan yg sedang menikmati kue yg tadi dia beli.

"Eh, nih buat Lo!" Ucap Devan sambil menggeser satu potong kue pada bintang.

"Makasih bang, tapi gue gak-" ucap bintang tertahan.

"Kenapa Lo gak suka kue? Atau gak suka sama pemberian gue?!" Ucap Devan sarkas.

"Engga, bukan gitu bang, ya udah deh makasih, entar aku makan." Ucapnya kemudian.

Devan lalu beranjak pergi dari dapur.

Bintang hanya memandang kue didepannya dengan ragu.

"Ini cream strawberry, gak papa kali ya?kan cuma cream, lagi pula udah lama juga gue gak pernah kambuh.
Cobain aja deh." Monolog bintang.

Satu suap bintang makan kue itu, tak terjadi apa-apa, namun saat ia akan memakan suapan yg ke 2, tubuhnya mulai bereaksi. Ia rasa seluruh permukaan kulitnya terasa gatal dan panas. Apa lagi di area leher.

Tenggorokannya seakan menyempit.
Bintang terbatuk-batuk. Ia mulai panik dan berusaha memuntahkan kue yg sudah ia telan itu.
Ia pergi ke kamar mandi di dekat dapur, dan berusaha memuntahkan kue yg dia makan. namun nihil, Bintang malah kepayahan. Karena pernafasannya kian menyesak.

Setelah itu ia tak ingat apa-apa lagi.


"Bintang,,bintang,,bangun.."
Ucap seseorang yg ia kenali suaranya.

"Bun-da,,," ucap bintang pelan.

Bintang merasakan tangannya di genggam seseorang erat. ia lalu membuka matanya perlahan. lalu bisa ia lihat wajah seseorang yg ia kenal. itu,,mamanya kak darren. begitu pikirnya.

"Mama?" Ucap bintang lagi.

"Bintang udah sadar? Gimana tenggorokannya masih sakit ga?" Tanya wanita itu.

"Mendingan mah." ucap bintang lemah.

"Kamu kenapa makan kue strawberry sayang? kamu alergi terhadap strawberry kan?" Tanyanya lagi.

"Bintang pikir, bintang udah sembuh mah, karena udah lama juga gak kambuh." Ucap bintang.

"Lain kali jangan makan apapun yg mengandung strawberry lagi ya, bahaya. Alergi itu gak akan hilang gitu aja sayang. Beruntung ada Abang kamu di rumah, kalo gak ada dia, mama gak tau lagi nak." Ucap wanita itu.

"Bang Devan yg nolongin aku ma?" Tanya bintang.

"Iya, kan yg di rumah cuma ada Abang aja. Bi Rita, yg nemuin kamu duluan, lalu Abang kamu yg bawa kamu ke sini."

Bintang tersenyum membayangkan Devan yg menolongnya.
Ternyata abangnya itu tak benar-benar membencinya. buktinya ia masih mau menolong bintang.


Tak lama papa bintang datang, ia cukup lega melihat bintang yg sudah sadar.

Ia lalu bercerita sedikit tentang alergi bintang yg dulu mamanya bintang juga punya alergi yg sama.

Malam itu bintang tidur di temani papa. hal jarang dilakukan Frans sebenarnya. namun ia merasa tak tenang jika ia tak menemani bintang malam itu.
Sementara istrinya ia biarkan pulang, karena anak-anak di rumah pasti sangat membutuhkan ibunya. apalagi pagi hari esok masih hari sekolah.

















*****
FAKEBROTHER


fake brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang