worry

591 31 2
                                    

2 hari yg lalu Frans, Fanny dan Kevin pergi ke Singapore, untuk pengobatan Kevin, serta mengurus bisnis Frans yg ada di Singapore.

Hari Minggu pagi ini terasa sepi di rumah.
Dapur nampak sepi, tanpa kehadiran Fanny, yg biasanya akan sibuk menyiapkan sarapan.

Bintang berjalan santai ke arah dapur, lalu duduk di ruang makan.
Seorang ART yakni bi puji, datang menghampirinya.
"Den,mau sarapan?" Ucap bi puji ramah pada bintang.

"Mau susu aja bi, belum laper." Ucap bintang.

Bi puji tersenyum, lalu ia bergegas membuatkan susu hangat untuk bintang.

Tak lama Darren datang bergabung.
Darren duduk sambil membuka satu botol air mineral yg ia ambil dari kulkas.

Darren lalu meminum air itu hingga setengah dari botol itu.

"Wih, apa ga beku tuh perut? Pagi-pagi udah minum air dingin?" Ucap bintang.

"Aman, udah biasa gue." Ucap Darren

"Eh, bang Devan ngajakin kita joging ke taman kota, Lo siap-siap gih." Ucap Darren lagi.

"Lo doang kali yg di ajak, gue Mah engga." Ucap bintang.

"Apa'an sih Lo, orang Abang sendiri yg bilang suruh ngajakin Lo ke gue." Balas Darren.

"Serius? Tau sendiri kan hubungan gue ma dia gak baik, masa iya dia ngajakin gue juga," ucap bintang yg masih ragu.

"Lagi pada ngomongin apa'an? Serius bener kayaknya." Ucap Devan yg tiba-tiba hadir di dekat pintu ruang makan.

Bintang langsung terdiam tak membalas ucapan Devan.
Darren melirik bintang yg hanya diam sambil meminum segelas susu di depannya tanpa menjawab sapa'an Devan.

"Ini bang lagi ngomongin yg Lo mau ngajak joging itu." Ucap Darren.

"Oh, ya udah buruan keburu siang, entar keburu banyak orang. cepetan pada ganti baju. Gue tungguin di mobil ya."
Ucap Devan sambil melengos pergi ke arah garasi.

"Ayo buruan tang, jangan sampe Abang nunggu lama, entar dia ngambek. tau kan Lo kalo dia ngambek kayak gimana." Ucap darren yg sudah berdiri untuk bergegas pergi dari ruang makan.

"Tapi, gue beneran di ajak ini?" Ucap bintang yg masih saja ragu.

Darren lalu menuntun tangan bintang agar bintang lekas berdiri dari duduknya.
"Iya, ayo cepetan ah!" Ucap Darren sambil menarik tangan bintang agar cepat mengikutinya.

Sesampainya di luar, tampak mobil Devan sudah keluar dari garasi,masih dipanaskan mesinnya.

Darren dan bintang menunggu di depan mobil sambil memainkan smartphone masing-masing.

"Ngapain Lo pada depan mobil gue?!" Ucap Devan dari arah pintu rumah.

"Lah katanya ngajak joging, ga jadi?" Ucap Darren.

Devan tersenyum smirk lalu berjalan ke arah mobilnya.

"Jadilah, buruan masuk." Ucapnya sambil memasuki mobilnya.

Bintang dan Darren pun ikut masuk di kursi belakang.

"Lo pikir gue supir!!" Ucap Devan melihat kedua adiknya duduk di belakang.

"Eh, sorry bang, mau gue yg bawa mobilnya?" Ucap Darren menawarkan diri.

"Ga ada! Lo duduk depan temenin gue. enak aja pada di belakang." Ucapnya ketus.

Darren lalu pindah ke jok depan disamping devan. sedangkan bintang hanya diam mengamati.

Sesampainya di taman kota, mobil Devan parkir tak jauh dari area taman. mereka lalu mulai berlari mengitari taman kota yg mulai ramai pengunjung itu.


fake brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang