muak

660 33 0
                                    

Pagi ini bintang pulang kembali ke rumahnya. Ia hanya menginap satu hari di rumah sakit. Ia pulang dengan ibu tirinya dan supir.

"Bintang, jangan lupa di minum obatnya ya, sekarang kamu istirahat.nanti mama check pas makan siang ya. Badan kamu masih anget, jangan ngapa-ngapain dulu." Ucap Fani dengan senyum lembut pada bintang.

Bintang tersenyum dan mengangguk, mengiyakan perkataan ibu sambungnya itu.

Bintang bergegas pergi ke kamarnya. di ujung tangga ia berpapasan dengan Devan.

"Bang, belum berangkat?" Sapa bintang.

"Ada yg ketinggalan. lo Napa udah pulang?" Tanya Devan dengan datar.

"Aku udah mendingan bang, makasih kemarin udah nolongin gue bang." Ucap bintang.

"Jangan salah ya, gue nolongin Lo karena cuma gue yg ada disitu. lagi pula udah tau alergi strawberry, Napa masih Lo makan?! Sengaja ya Lo pengen buat gue ngerasa bersalah gitu??" ucap Devan  ketus.

"Mana ada bang, gue cuma ngira alergi gue gak bakal kambuh karena itu cuma cream bukan buahnya langsung. maaf kalo gue nyusahin Lo." Ucap bintang agak pelan di akhir.

"Tau kan Lo, Lo itu nyusahin. lain kali pinter jaga diri dong. ga ada yg mau Lo susahin di rumah ini. paham Lo?" Ucap Devan kembali. tanpa menunggu jawaban bintang ia berlalu pergi menuruni tangga.

Bintang membuang nafasnya kasar saat ia tiba di kamarnya.
Ia rebahkan tubuhnya di atas ranjangnya, ia tatap atap kamarnya yg berhiaskan lampu indah.

"Lama-lama gue capek sendiri." Lirihnya.

Ke esokan harinya, bintang mulai bersiap untuk pergi ke sekolah.
Ia sudah duduk di meja makan saat yg lainnya belum berkumpul.

"Eh,Lo udah baikan?" Ucap darren yg baru datang dan duduk di sebelah bintang.

"Udah kak,"ucap bintang dengan senyum.

"Sorry dari hari Jumat gue nginep di rumah temen, jadi gak tau kalo Lo sakit. Kemaren malem gue baru pulang.
Gue ke kamar Lo, tapi Lo udah tidur. Tapi syukur deh kalo Lo udah baikan." Ucap darren.

"Iya ga papa kak," ucap bintang lagi.

Tak lama Fani dan Frans turun dan bergabung di meja makan.

"Udah mau sekolah aja,udah baikan?" Ucap Fani pada bintang sambil tangannya ia tempelkan pada kening bintang.

"Udah mah, udah sehat lagi kok." Ucap bintang tak lupa dengan senyum tulus di akhir.

"Bagus,kalo gitu,lain kali hati-hati kamu kalo makan,hindari apapun yg mengandung strawberry." Kata Frans mengingatkan.

" Iya pah,bintang bakalan hati-hati." Ucap bintang.

"Ayo mulai sarapannya " ucap Fani.

"Loh gak nunggu bang Devan ma?" Tanya bintang.

"Abang udah berangkat tadi, jadi gak usah ditungguin lagi, ayo makan." Ucap Fany lagi.

Mereka pun sarapan dengan khidmat.

Seperti biasa Darren berangkat dengan membonceng bintang ke sekolah.

Di sekolah saat jam istirahat tiba, bintang dan teman-temannya sedang asik makan di kantin.

"Guys, entar malam jadi kan kita?" Ucap Marcel.

"Jadilah, masa iya  ga jd, entar yg Dateng duluan booking table duluan ya." Ucap Zidan.

"Mau pada kemana emang?" Tanya bintang.

"Anak baik kayak Lo, jangan ikut deh, bahaya. hahahah" ucap dafa, diikuti tawa yg lainnya.

"Apa'an sih?! gue kira gue udah jadi bagian dari kalian." Ucap bintang sambil meminum teh botol di genggamannya.

"Gimana bro, ajakin jangan?" Tanya Marcel melirik ke yg lainnya.

"Lo pernah ke club ga bi?" Tanya Zidan.

Bintang menggelengkan kepalanya.

"Ga pernah, tapi gue penasaran sih, pengen nyoba masuk." Ucap bintang.

"Entar malem gue jemput Lo abis isya. tapi jangan sampe nyesel kalo udah ikut." Ucap Marcel lagi.

"Siap, entar gue siap-siap.".

SKIP..

Jam 7 lebih, Marcel sudah standby di depan gerbang rumah bintang.
Bintang ijin untuk pergi main pada Fani dan akan pulang jam 10 nanti.

Ia di ijinkan lalu keluar dari rumahnya dan langsung menemui Marcel.

"Lama Lo!" Ucap marcel saat bintang sudah duduk di jok depan mobilnya.

"Sorry, mesti ijin dulu gue," ucap bintang.

Setelah tiba di depan sebuah club yg cukup besar, Marcel mengajak bintang masuk club itu.

"Cel!!! Sini woi!!!" Reno melambaikan tangannya pada Marcel dari table mereka.

"Wooi, anak baik beneran ikut join nih," ucap Dafa.

"Brisik Lo! Anak baik-anak baik!" Ucap bintang aga marah.

"Nih minuman, gw yg mix, itung-itung Wellcome drink buat Lo" ucap Zidan sambil menyodorkan minuman beralkohol pada bintang.

"Apa'an nih? Keras banget kayaknya," ucap bintang sambil mencium aroma minuman itu.

"Lo udah pernah minum ginian kan sebelumnya?" Tanya Reno.

"Udah, tapi gak sekuat ini." Balas bintang.

"Udah cobain aja, kalo Lo mabok gue yg handel" ucap Zidan meyakinkan.

Bintang memandang minuman di tangannya sekilas, lalu ia meneguk minuman itu dengan sekali tegukan.

"Aaargh!!! Panas banget tenggorokan gue!!! Parah Lo pada!!!" ucap bintang sedikit berteriak.

Teman-temannya tertawa melihat aksi bintang.

"Tambah lagi bangsat!!! Ni minuman buat hidup gue yg anjink!!" Ucap bintang bersemangat.

Temannya menggangkat gelas yg sama dan mereka melakukan TOS bersama.

" Buat bintang yg udah bukan anak baik lagi." Ucap Dafa

"Buat bintang yg sekarang jadi temen gue" ucap Zidan.

"CHEERS!!!" mereka meminum minuman itu hingga tandas.

Satu jam berlalu, semua sudah tak kuasa  untuk berdiri. semua terkena dampak dari minuman beralkohol itu.

Reno melihat HP bintang berdering. Ia lalu mengangkat panggilan itu.

"Oh bintang?? Lagi teler dia, Lo sini aja, di ZEUS club.....oke.!" Ucap Reno.

"Anjink! Sapa yg nelpon gue Jing?!" Tanya bintang dengan gaya mabuknya.

"Kakak Lo!! " Ucap Reno lagi.

"Kakak ya,,hee hee kakak gue bajingan semua sat!" Ucap bintang meracau.

20 menit kemudian Darren tiba di club itu. Ia lalu memapah bintang untuk pulang.

Sebelum sampai rumah, Darren membelikan bintang obat pengar dahulu.

Darren juga membawa bintang ke rumah lamanya. Ia tak mau bintang dapat masalah karena acara maboknya itu.

"Kenapa sih Lo bi? Jadi nakal gini." Ucap Darren saat ia mulai meninggalkan bintang di kamarnya.

"Kalo bang Devan tau, bisa abis Lo bi," ucap ya lagi.

Darren lalu menghubungi ibunya dan mengatakan jika dia akan menginap di rumah temannya bintangkarena bintang sudah tidur di rumah temannya.

Darren terpaksa berbohong.

Mau gimana lagi nyatanya Darren sudah menyayangi bintang. Terlebih Darren tak memiliki seorang adik. Hingga saat bintang datang, ia senang karena memiliki adik.









fake brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang