Chapter 2

457 20 1
                                    

"Hai, Tiffany!"sapa seseorang dengan suara seperti anak kecil. Apa aku sedang bermimpi? Tapi suara itu sangat jelas di telingaku.

Aku membuka mataku dan melihat Henry sedang berada di hadapanku. Aku terkejut dan bertanya, "Apa yang kau lakukan disini, Smith? Bagaimana kau bisa masuk ke kamarku? Apa kau menyelinap?"

"Aku datang bersama dengan Mom!"jawabnya sambil tersenyum.

"Dimana dia?"

"Mom sedang berada di bawah. Memasak bersama dengan Brenda."

Aku menyingkirkan selimut dari tubuhku dan berjalan dengan cepat ke arah ruang makan. Pelayan-pelayan yang ada di rumahku terkejut dengan cara jalanku yang terburu-buru. Aku tidak segan-segan memarahi mereka yang menghalangi jalanku.

"Mom!"panggilku ketika melihat Mom sedang berdebat di telepon.

"Kau melarangnya, huh? Dia anakku juga!"ujar Mom.

"Mom."

"Kau bodoh, Eric! Kau memang tidak pantas untuk menjadi seorang ayah. Kau tida adil!"bentak Mom kepada Dad lewat telepon.

"Mom!"panggilku.

"Aku mempunyai hak untuk mengunjungi anakku. Kau tidak bisa egois, Eric."

"MOM!"teriakku.

Mom segera berbalik dan berbicara dengan pelan ke arah Dad. Dia mendekatiku dan berkata, "Aku dan ayahmu baik-baik saja."

Aku tersenyum sinis. "Aku sudah berumur dua puluh tahun. Aku bukan anak kecil seperti Henry yang dapat kau tipu, Mom. Aku tidak peduli dengan hubungan antara kau dan Dad. Aku sudah dewasa, Mom. Bisa kau pergi dari rumah ini?"

"Mom, Dad dan Henry berencana akan merayakan tahun baru bersama denganmu,"ujar Mom.

"Dad? Maksudmu, Logan? Tidak, tidak. Aku tidak akan pernah mau pergi bersama dengan keluarga Smith. Lagipula, nanti malam aku akan datang ke pesta tahun baru kampus. Pastinya, itu akan lebih baik daripada berpesta dengan kau, Logan dan mahluk kecil itu. Bisa kau pergi?"

"Tiffany,"ujar Mom dengan lembut.

"Pergilah,"kataku sambil tersenyum kesal.

***

Siang ini, aku hidup dengan tenang kembali. Aku mendengar ketukan pintu kamarku dan aku membukanya. Well, Lily tersenyum lebar kepadaku. Aku menyuruhnya masuk dan menutu pintu kamarku.

"Dimana aku bisa mencari sepatu yang cocok untuk gaunku?"tanya Lily.

"Bukalah lemari itu. Disana banyak sepatu, mungkin ada yang cocok untuk gaun milikmu,"ujarku sambil memunjuk lemari sepatu.

"Aku mau cerita,"ujarku lagi.

"Ceritalah."

"Well, ibuku datang bersama dengan Henry. Dia berdebat dengan ayahku. Sepertinya, dia memaksa James dan Stanley untuk membiarkannya masuk,"jelasku.

"Lalu?"tanya Lily sambil terus mencari sepatu yang cocok.

"Aku mengusirnya dan kami sedikit berdebat. Well, makan malam kemarin juga dipenuhi dengan perdebatan. Kau tahu? Keluarga Smith itu mengajakku untuk merayakan tahun baru bersama dan tentu, aku menolaknya."

"Apa ini cocok untukku?"tanya Lily sambil menunjukan sepasang sepatu.

"Yeah, cocok."

"Teruskan,"ujar Lily yang sekarang sibuk bercermin.

"Aku sangat malas dengannya. Rasanya, aku ingin pergi jauh agar tidak bertemu dengan orang tuaku,"kataku lagi.

Lily terdiam dan sepertinya, dia tidak mendengarkanku.

Love isn't ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang