"Gue mau lo lakuin satu hal lagi untuk gue!" pinta seorang gadis ber-iris mata coklat serta rambut ombre biru abu-abu yang di curly.
Lelaki yang baru saja datang dari arah dapur dengan segelas air mineral di tangannya, melihat sosok gadis di depannya dengan prihatin. "Lo mau gue ngelakuin apa?!"
Gadis itu menyeringai sejenak kemudian menyerahkan selembar foto kepada lelaki tersebut. "Kasih foto ini ke Caesar!" Lelaki itu terlihat bingung. "Gue tau, sekarang lo dan dia ada di lingkup yang sama!"
"Lo yakin?!" tanya lelaki yang lengan kanannya penuh tato, "memangnya mereka siapa?!" tanyanya lagi seperti meragukan gadis itu.
"Gue udah mikir semuanya berkali-kali, Ste. Dan lo nggak perlu tau mereka siapa. Cukup lo kasih foto itu ke Caesar dan permintaan gue selesai. Gue tinggal menunggu permainan dari seorang Caesar Allerick. Gue yakin Caesar bisa menjadi perantara gue untuk balas dendam!"
Gadis dengan bibir pucat itu tertawa jahat. "Sebentar lagi mereka bakal tau rasanya terluka. Rasanya kehilangan, Ste!" serunya dengan bangga.
⚫⚪
"Semalem lo kemana?" todong Zero ketika melihat kedatangan Caesar.
Lelaki itu berjalan menuju meja panjang yang berada tidak jauh dari sofa tempat Zero duduk. Berbagai macam alkohol berjejer disana. Caesar mengambil sebotol wine kemudian menuangnya ke dalam gelas.
Ruangan dengan nuansa hitam serta minimnya pencahayaan membuat tempat ini terlihat menyeramkan.
Caesar membalikkan tubuhnya menghadap Zero. Ia melirik jam dinding antik yang terus saja berdetak. "Lo masih disini? Bukannya besok lo kerja?!" tanyanya sembari meneguk habis minumannya.
Memang betul perkataan Caesar. Sebenarnya anggota Undead tidak semuanya pengangguran brandal. Mereka melakukan kegiatan normalnya manusia. Geng yang mereka buat hanya sekedar untuk balapan agar menciptakan hiburan setelah berkelut dengan dunia kerja.
Kepala Zero yang semula direbahkan ia tegakkan kembali. "Gue nunggu lo balik," jawab Zero seadanya, "nggak biasanya lo pulang sampe jam lima pagi. Lo ada masalah apa?!" tebak Zero khawatir.
Caesar meletakkan gelasnya lalu melepas jaket kulit favoritnya. "Masalah pribadi gue nggak termasuk ranah Undead kan?" perjelas Caesar, "so, gue capek jadi gue duluan. Have fun!"
⚫⚪
Ceklek
Caesar memutar knop pintu kemudian mendorongnya. Sebuah kamar kecil dengan singgle bed berada disana. Ia tidak sabar ingin segera merebahkan tubuhnya.
Ia tidak berbohong pada Zero, badannya memang terasa sangat letih. Ini semua sebab Hazel yang memberi informasi tidak lengkap sehingga membuatnya kesulitan menemukan Tomas yang merupakan komplotan Oskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck on One Side
Teen FictionHadir secara tiba-tiba, kemudian kehilangan secara bersamaan. Bolehkah kali ini ia egois sebab tak ingin kehilangan keduanya? _________ Sebuah kisah percintaan klasik yang disertai kerumitan dalam menentukan sebuah pilihan. ••••• Start : 31 Agustus...