Bab 8. Alice

1.6K 76 1
                                    

~Happy Reading~

Dari kecil Bella memang sudah sangat dekat dengan Alice. Sepupu dari ibunya, Bella dan Alice juga seumuran. Mungkin hanya beda beberapa bulan.

Mereka menempuh pendidikan bersama-sama. Dari mulai SD, SMP dan SMA mereka satu sekolah bahkan sempat beberapa kali satu kelas.

Sebenarnya Alice sedikit kurang beruntung. Alice anak dari bibinya Khatryn Bernardo. Wanita yang hanya mementingkan uang. Alice lahir tanpa ayah, sampai dewasa pun ia tidak tau siapa ayahnya. Ibunya tidak pernah mau memberi tau siapa ayahnya. Atau mungkin ibu nya juga tidak tau siapa pasti ayah Alice karena terlalu banyak bergaul dengan pria.

Sedari umur dua tahun Alice memang dirawat oleh keluarga Bella. Sedangkan ibunya sibuk berkencan dengan berbagai pria. Karena itulah ibu Bella khawatir jika Alice akan mendapatkan pengaruh buruk jika terus tinggal bersama bibinya yang matre itu.

Namun ketika mereka menginjak usia 14 tahun Bella kehilangan kedua orang tuanya. Kala itu ketika Bella berusia 9 tahun ayah nya meninggal dan dilanjut ketika umur 14 tahun ibu Bella menyusul.

Karena itu dari usia 14 tahun Bella dan Alice di asuh oleh Khatryn. Tapi wanita itu memperlakukan mereka dengan beda. Alice akan mendapatkan apapun yang ia mau sedangkan Bella tidak. Bahkan Alice mendapat kesempatan untuk berkuliah sedangkan Bella, lulus SMA langsung kerja dengan madam Lee.

Sampai saat mereka menginjak dewasa Alice dengan berani mengajak Bella untuk hidup mandiri dan tidak bergantung pada Khatryn lagi.

Alice sudah tidak tahan melihat ibu nya yang setiap hari menggonta-ganti pasangan dan membawa pria-pria itu ke rumah mereka. Dan Alice juga tidak mau terus-menerus diberi makan dari hasil uang haram.

Sejak saat itu Alice selalu menjadi pelindung bagi Bella. Dan Bella selalu menjadikan Alice sebagai panutannya.

Alice selalu mengatakan kepada Bella untuk selalu menghafal nomer telpon nya. Karena saat terjadi sesuatu dan Bella membutuhkan Alice, Bella bisa langsung menghubunginya.

Dan sekarang ponsel bibi ana sudah ada di tangan Bella. Ia hanya tinggal mengetik nomor dan menelpon Alice untuk meminta bantuan.

"Halo Alice?" Sapa Bella

"Ya? Ini siapa?"

"Ini aku, Bella!"

"Kau dari mana saja. Apa kau memang suka membuat orang khawatir!" Bella bisa memastikan di sebrang sana Alice pasti sudah melotot. Kebiasaannya ketika marah

"Ceritanya panjang, tapi apa kau bisa bantu aku untuk meminta izin ke tempat kerja ku?!" Pinta Bella.

"Ohh, sayang sekali girl! Orang suruhan bos mu sudah mengirimkan surat pemecatan mu!"

"Ah! Bagaimana ini pekerjaan yang ku idam-idamkan sudah hilang!" Rutuk Bella lesuh.

"Lagi pula dari mana saja kau. Cuti seenaknya saja. Hanya karena putus dari Andres b*jingan itu kau malah mengabaikan pekerjaan mu? Aku sudah bilang berapa kali Andres itu pria busuk jangan percaya pada nya lihat kan apa yang terjadi kau di tinggal nikah!!."

"Ini semua bukan karena b*jingan itu tapi karena ibu mu!"

"Apa lagi yang di lakukan wanita gila itu!"

DITUDUH HAMILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang