Bab 21. Bertemu Mantan

1K 47 2
                                    

~Happy Reading~

"Nona" Panggil seorang wanita paruh baya—Tianar.

Bella tertegun beberapa saat ketika menyadari wanita yang dikenal nya berada dihadapannya kali ini. "Bibi! Lama tidak bertemu" ujar Bella antusias.

"Ya, saya baru kembali ke mansion hari ini" jawab Tianar lugas.

"Benarkah? Pantas saja aku tidak melihat bibi belakangan ini"

"Apa nona merindukan saya?"

"Tentu saja, aku tidak memiliki teman ngobrol selama bibi tidak di sini"

"Bibi? Kau sudah datang. Kenapa tidak mengabari ku?" Dari arah belakang, Xander datang menghampiri Tianar yang tersenyum pada nya.

"Tuan, apa kabar?" Tianar tersenyum, menggapai uluran tangan Xander untuknya.

"Ck, kenapa terus memanggil ku tuan." Kesal Xander. Tianar sudah Xander anggap sebagai second mom "Apa bibi sudah sembuh, kenapa tidak mengabari ku kalau akan kembali. Dimana Aan, dia pasti tidak menjaga bibi dengan benar kan" Cerca Xander.

Tianar tersenyum manis "Anak itu sudah berangkat ke kantor tadi pagi, dan dia juga yang mengantar bibi kemari. Bibi juga sudah merasa baikan dan sudah bosan berada di rumah karena itu bibi kemari." Jelas Tianar.

Sejenak Bella merasa takjub melihat kedekatan kedua orang itu. Seperti ibu dan anak, mungkin untuk mereka yang tidak mengetahui pasti tentang hubungan kedua nya akan mengira kalau mereka ibu dan anak. Entah kenapa timbul setitik kehangatan di relung hati Bella kita melihat bagaimana Xander yang merupakan sosok dingin dan cuek namun penuh kepedulian dan kekhawatiran.

"Syukur lah kalau begitu, jika bibi merasa kurang enak badan atau semacam nya. Bibi harus langsung beristirahat oke? Aku akan memberikan banyak waktu istirahat untuk bibi" Xander mengusap tangan rentan yang ada dalam genggamannya.

Dari obrolan mereka, Bella dapat menyimpulkan bahwa Tiana tidak terlihat belakangan ini karena sedang sakit. Dari sini saja Bella sudah tau seberapa besar pengaruh Tianar bagi Xander.

"Ya ya, sudah ayo kita makan. Bibi sudah masak sedari tadi" ajak Tianar menarik Xander mengikuti nya.

"Nona, mari kita makan" Bella mengangguk kaku, sekarang Xander menatap nya seakan baru menyadari kalau sejak tadi ada makhluk lain di sisinya.

"Bibi hanya bisa masak beberapa menu, karena cuman itu bahan masakan yang masih ada. Setelah ini bibi akan belanja sebentar." Tianar menarik kursi untuk di duduki oleh Xander dan Bella meski keduanya nampak menolak perlakuan Tianar dengan halus.

"Nanti aku saja yang belanja dengan Bella. Bibi istirahat saja, bibi kan baru sembuh" Bella langsung menatap Xander yang juga tengah menatap nya. Meminta sedikit penjelasan melalui netra mereka yang masih terhubung satu sama lain.

Sejak percakapan mereka tadi malam yang dapat dikatakan serius membuat suasana di kedua kubu terasa canggung. Bella tidak tau bagaimana harus menanggapi Xander lebih lama lagi kalau mereka harus berada pada situasi yang sama terlalu lama.

"Baiklah kalau begitu, bibi akan mencatat apa-apa saja yang harus dibelanjakan nantinya"

Perkataan Tianar sukses memutuskan kontak mata yang terjalin diantara Xander dan Bella.

~***~***~

Pada akhirnya apa yang disampaikan Xander tadi benar-benar dilakukan oleh pria itu. Mereka berdua belanja bahan makanan dengan Xander yang membawa sendiri mobil tanpa di supiri.

DITUDUH HAMILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang