Bab 30. Kalung dan Pernyataan

571 64 57
                                    

~Happy Reading~

Xander membuka pintu kamar yang ia tempati bersama Bella. "Sayang?" Xander berjalan mendekati ranjang, istrinya tengah tertidur lelap di sana.

Pria itu mendudukkan dirinya di tepi ranjang menatap lekat wajah Bella yang terpejam. "Aku menikahi wanita atau malaikat. Cantik sekali"

Pria itu melabuhkan tangannya di pipi wanita nya, mengelus lembut dan hati-hati takut membangunkannya. "Apa aku boleh egois? Jika nanti semuanya terkuak, apa kau masih mau tetap di samping ku?"

Tangan Xander naik mengusir anak-anak rambut yang mengganggu penglihatan nya untuk wajah cantik wanitanya.

"Sekarang banyak yang aku takutkan Bella, aku takut kau akan marah setelah ini." Xander membuka kotak hitam yang diberikan Aan tadi.

Ia ambil kalung berbentuk mawar biru. Saat Bella meminta izin untuk menemui sepupunya beberapa hari lalu, Xander merasakan ketakutan. Jika nantinya Bella akan pergi jauh, sempat terbesit dibenak nya jika menemui sepupunya hanya akal-akalan Bella untuk melarikan diri darinya, karena itulah Xander meminta Aan untuk mencarikan kalung berbentuk mawar biru. Kalung ini bukan kalung biasa karena di dalam liontin kalung ini terdapat ruangan kecil yang berisikan GPS dengan standar tinggi. Bisa di bilang GPS ini setara dengan alat peretas, bukan hanya mengetahui gerak pengguna nya tapi juga apa yang tengah di lakukan pengguna nya lewat rekaman suara yang ada.

Hal ini lah yang di maksud Aan jika Bella akan marah karena wanita keras kepala itu akan merasa privasinya terganggu.

Xander mengalungkan dengan hati-hati kalung itu ke leher Bella yang tengah tertidur. "Kau tau artinya dari liontin kalung ini Bella? Mawar biru berarti ketakutan dan kekhawatiran"

Xander menatap Kalung yang sudah terpasang dengan indah di leher Bella. "Sangat cantik, kau tambah cantik sayang"

Cup!

Xander merebahkan dirinya disamping Bella setelah melabuhkan kecupan singkat pada kening wanita itu.

Xander terus menatap Bella yang kini tengah berbaring menghadap dirinya dengan lekat. "Aku takut Bella, bukan karena kau akan marah untuk kalung ini. Ada hal lain yang mungkin akan membuat mu meninggalkan ku, lebih menakutkan dari pada melihat mu marah." Ujar Xande lirih.

"Bohong kalau ku bilang kau wanita pertama yang masuk dalam hidup ku" Xander mengambil pelan tangan Bella, menggenggam jemari wanita itu.

"Tapi kau wanita pertama yang membuat ku gelisah untuk hal yang aku sendiri tidak tau apa itu" Xander menarik napas panjang dadanya sesak sekali "Aku rendah Bella, terlalu rendahan untuk mu yang sempurna" tangan Bella yang berada di genggaman tangannya Xander bawa ke dadanya, mungkin berharap rasa sesak itu bisa berkurang sedikit walau hanya sedikit.

Cup!

Cup!

Dua kecupan Xander labuhkan pada kening dan juga pipi Bella.

"Enghh" Bella menggeliat merasa terganggu, wanita itu menarik tangannya yang tengah digenggam oleh Xander tapi pria itu malah menggenggam nya lebih erat.

"Hmm, Xander aku mengantuk"

"Tidur sayang, ini memang waktunya untuk istirahat"

"Kalau begitu jangan ganggu" ujar Bella serak khas bangun tidur.

"Aku tidak ganggu"

"Lepas" Ujar Bella meminta Xander untuk melepas genggamannya pada tangan Bella.

"Tidak biarkan seperti ini, aku ingin menggenggamnya sepanjang malam"

DITUDUH HAMILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang