"Di saat semua teman-temanku sudah merencanakan liburan musim panas di luar negeri, di cottage dan resort mewah, pantai dan yacht, aku malah di sini... dalam perjalanan menuju desa asal orang tuaku, melanjutkan satu semester sebelum libur musim panas. Ah, bahkan liburan musim panas pun aku akan berada di desa. Bermain dengan hewan ternak dan kemungkinan terburuknya? Aku mungkin akan disuruh berkebun juga. Ha. Ha. Ha. Sungguh malang nasibku..."
"Apa ini suara hati putriku yang diutarakan dengan lantang dan sengaja agar Eomma dan Appa mendengarnya dan membatalkan seluruh rencana tinggal beberapa bulan di desa ini?"
"Tentu saja! Appa, aku bahkan sudah siap dengan seluruh summer party teman-temanku di kelas. Ada beberapa kakak tingkat juga yang mengharapkan kehadiranku di pesta mereka. Appa tidak tahu seberapa populer anak Appa ini di sekolah? No Haechan, no party!"
Dua orang dewasa yang duduk di depan saling bertukar tatap dan tertawa. Tentu saja, putri mereka itu terkenal di sekolahnya. Mereka tahu. Bagaimana pergaulan anak mereka, apa kegiatannya sehari-hari yang mana pesta dan hedon itu sudah melekat sampai ke DNA-nya, lalu sekarang diminta untuk tinggal di rumah bekas peninggalan Kakek dan Neneknya di desa hingga libur musim panas selesai?
Terlebih lagi Haechan harus pindah sekolah selama satu semester di desa. Haechan bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sekolahnya dengan seragam yang sederhana, tidak seperti di sekolah elitnya di Seoul. Belum lagi orang-orang di sana. Haechan masih berpikir dia tidak akan pernah bisa bergaul dengan anak-anak di kampung. Mereka berada di level yang berbeda. Menurut Haechan begitu.
"Kau pikir di desa tidak ada pesta musim panas? Malah lebih seru lohh dari pesta-pesta yang biasa kau hadiri di Seoul."
"Pesta dengan Nenek-nenek? Memakai pakaian norak? Tch..."
"Ya tidak salah sih hahaha" Si Appa terbahak mendengar balasan putrinya. Sejujurnya dia tidak tersinggung karena memang benar demikian, apalagi putrinya itu menjawab dengan nada sewot yang jatuhnya menggemaskan.
"Haechan-aa..."
Mendengar suara Eomma-nya Haechan tiba-tiba diam. Bukan karena dia takut, hanya saja Eomma-nya selalu mengatakan hal-hal yang bisa menggugah hatinya. Maka dari itu dia tengah mempersiapkan hatinya untuk mendengarkan ceramah dari sang Eomma.
"Eomma berani bertaruh, sekolah baru dan musim panas tahun ini pasti akan menjadi momen yang tidak akan terlupakan seumur hidupmu. Haechan-aa, kau mungkin akan merengek pada Appa dan Eomma untuk tidak kembali ke Seoul."
"Hahaha Eomma lucu sekali. Mana mungkin? Haechan tidak akan pernah bisa beradaptasi di tempat terpencil seperti ini. Pokoknya kalau Haechan minta pulang, Appa dan Eomma tidak boleh menahan Haechan ya?"
"Jika memang satu semester ini kau merasa kesulitan, Appa dan Eomma akan mengirimkanmu kembali ke Seoul. Kau bisa tinggal dengan Imo-mu sampai Appa dan Eomma menyelesaikan urusan property almarhum Kakek dan Nenekmu di sini. Bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
'Us, Together.' NoHyuck 🌞🍦🧃🍋🥝🌞
Fiksi Penggemar"Bahkan jika hari-hariku tidak berjalan sesuai dengan apa yang ku inginkan, selalu bersamamu aku tahu aku bisa melaluinya..." A NoHyuck Story by Bee 🐝 • NOHYUCK • GENDERSWITCH • Romance, Fluffy, Highschool • ft. JaemRen + JiChen Let's fill this sum...