🍦Bersama🍦

877 183 71
                                    

"Sudah ku katakan padamu kan tidak perlu menanggapi anak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah ku katakan padamu kan tidak perlu menanggapi anak itu. Semakin kau tanggapi, semakin dia berulah. Lagipula Jeno tidak peduli padanya, jadi apa yang kau takutkan?" Kata Renjun mencoba menenangkan Haechan yang saat ini tengah melemparkan tatapan mematikannya pada Shinae yang berada di tengah lapangan, bermain boka bersama teman-temannya sambil mencoba mencari perhatian anak laki-laki di kelas mereka, termasuk Jeno.

Haechan dan Renjun sendiri sudah berada di pinggir lapangan. Hari itu mereka melakukan pelajaran olahraga di luar luangan alias di lapangan, di bawah terik matahari.

"Kesabaranku setipis tisu dibagi empat, Njun... aku tidak tahan dengan kelakuan pick-me-girl itu. Kau lihat bagaimana dia mengibaskan rambutnya di depan anak laki-laki di kelas kita? Terutama pada Jeno?!"

"Tapi kau juga sering mengibaskan rambutmu di depan Jeno, Chan. Hehee~"

"Yah! Itu berbeda! Aku menyukai Jeno dan melakukannya hanya di depan Jeno. Sementara Shinae? Kau lihat sendiri bagaimana dia menganggap dirinya sebagai one of a kind, berpikir semua yang berjenis kelamin jantan di bumi ini menyukainya. I can't with this girl."

"Calm down, kalau dia gila kau bisa lebih gila lagi kan Haechan? Itu cara menghadapi orang gila. Kau harus lebih gila darinya."

Padahal Haechan dan Renjun tengah membicarakan dirinya namun seakan sengaja bola yang tadinya dimainkan oleh Shinae dan kawan-kawannya terbang mengenai kepala Haechan. Untung saja hanya bola plastik. Tapi bola plastik saja jika dilempar dengan kekuatan penuh hingga mengenai kepala orang bukankah akan sakit juga?

"YAH MATAMU KAU TARUH DIMANA HAH? DI DENGKUL?! INI KEPALA ORANG BUKAN BATU!!"

Yang berteriak bukanlah si korban, malah Renjun. Shinae dan teman-temannya pun datang menghampiri mereka.

"Ooppss, maaf yaa... tapi aku sungguh tidak melihatmu, Haechan. Kau baik-baik saja? Memangnya sakit? Ini kan bola plastik, tidak perlu manja begitu. Ingin cari perhatian anak laki-laki ya?" Kata Shinae dengan tampang menyebalkannya.

"Sini kepalamu ku lempar dengan bola ini lalu kau rasakan sendiri sakit atau tidaknya. Ini kan hanya bola plastik!" Teriak Renjun setelah merampas bola plastik tersebut dari tangan Haechan lalu mencoba melemparkannya pada Shinae. Gadis itu dengan cepat menghindar sambil berteriak.

Karena keributan itu Jeno jadi terdistrak dan melihat ke arah Haechan yang sedang memijat-mijat kepalanya. Jeno pun meninggalkan anak-anak dan menghampiri mereka. Shinae yang melihat datangnya Jeno segera menempeli pemuda itu dan memasang tampang menyedihkan.

"Renjun galak sekali, Jeno... padahal aku tidak sengaja mengenai bola itu ke kepala Haechan. Tidak sakit juga kok, Haechan saja yang terlalu lemah dan manja. Aku tidak menyakitinya Jeno, sungguh! Renjun saja yang berlebihan bahkan mau melempari kepalaku dengan bola."

"Kau baik-baik saja kan?" Tanya Jeno.

"Tidaakk~ ku rasa hatiku terluka. Kau tahu aku tidak pernah dibentak sampai diancam mau dipukuli seperti ini. Semua orang menyayangiku, mereka saja yang iri."

'Us, Together.' NoHyuck 🌞🍦🧃🍋🥝🌞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang