4. My Target

15 1 0
                                    

Zeanna menatap dirinya dikaca dengan tatapan kebencian. Ia benci dengan dirinya namun ibunya selalu berkata bahwa ia tidak boleh membenci dirinya yang juga merupakan ciptaan Tuhan

Ia segera membersihkan bagian kepala dan pakaian yang terkena tepung lalu menatap kembali ke kaca

"Zeanna!"

Gadis itu sontak menoleh menatap Lita yang tengah berjalan kearahnya dengan sebuah pakaian yang sempat dibawa Lita waktu dirumahnya

'Selalu saja terjadi' Batin Zeanna ketika Lita memberi pakaian itu kepadanya

"Thanks" Ucap Zeanna lalu segera berganti pakaian

Tak lama kemudian Nadine dan Cath memasuki toilet tersebut. Kedua gadis itu segera membantu Zeanna membersikan rambutnya dengan handuk milik Cath

"Bisakah sekali saja kau melawan gadis itu? Kau selalu saja menerima apapun yang tidak kau inginkan" Ucap Nadine yang agak kesal dengan sikap Zeanna

"I want but i can't"

"Mungkin aku akan mengajarimu jika kau menginginkannya"

"Benarkah?" Zeanna menatap Nadine dengan antusias

"Yupp tapi syaratnya kau harus memberikanku makanan yang dimasak oleh ibumu"

"Ok deal!" Ucap Zeanna tanpa basa basi

...

Sepulang sekolah Zeanna dan teman temannya berjalan bersama keluar dari pekarangan sekolah, tiba tiba sebuah mobil sport blue gold menghadang perjalanan mereka. Nadine yang tidak terima pun mendatangi mobil tersebut dan mengetuk kaca mobil tersebut dengan kesal

Pintu mobil terbuka dan menampilkan sosok lelaki berkacamata hitam tengah tersenyum kearah Lita. Zeanna menatap lelaki itu dengan terkejut.

'Is he Lita's boyfriend?' Batin Zeanna sembari menatap lelaki itu dengan lekat

Saat lelaki itu melepas kacamatanya. Sudah ia duga, lelaki itu adalah Gabriel Smith yang merupakan pacar Lita. Lita yang kini berhadapan dengan lelaki itu pun melongo tak percaya

"Matamu buta ya!?" Ucap Nadine tak terima sedangkan disana Lita hanya melongo tidak percaya

"Tidak sama sekali nona tomboy" Ejek lelaki itu lalu beranjak menuju Lita

Nadine memandang lekat lelaki itu. Ia baru menyadari jika lelaki itu milik seorang Lolita Gabby. Gadis keturunan Asia itu pernah memberitahu pacarnya melalui benda pipih

"Are u real?" Dengan polosnya Lita berkata seperti itu membuat El merasa gemas dengan gadis yang merupakan pacarnya

"Woww aku tidak menyangka bila Kau akan bersekolah disini demi Lita" Ucap Cath dengan wajah non ekspresinya

"Well, ini hanyalah kebetulan" Ucap lelaki itu lalu memeluk Lita dengan erat

Ok. Mereka tidak ingin mengganggu Lita dan El. Akhirnya mereka memilih untuk meninggalkan gadis itu

"Zee tunggu a_"

"Lanjutkan saja, aku akan naik bus sendiri" Ucap Zeanna memotong ucapan Lita dengan sedikit berteriak agar terdengar olehnya

"Kau bisa pulang bersamaku" Ucap Nadine

"Bagaimana dengan Falix, Ray, dan juga Yael?"

"Sialan, aku lupa dengan mereka bertiga. Maafkan aku"

Living HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang